Part 12 Menagih Janji

6.1K 460 10
                                    

Adji membawa Arum ke hotel Flamboyan ditemani oleh Evelyn. Rencananya besok pagi dia akan membawa Arum menemui kedua orang tuanya.

"Istirahatlah, besok kita akan ke rumah orang tuamu" ujar Adji tersenyum.

"Ayo, Rum. Kita ke kamar" ajak Evelyn.

Evelyn dan Arum masuk ke dalam kamar hotel biasa sementara Adji sedari datang dia menginap di kamar VVIP tempat dimana dulu dia pernah menginap bersama Ken.

"Rum, aku duluan mandi, ya" ujar Evelyn.

"Iya"

Arum duduk di atas tempat tidur sambil memutar bola matanya melihat isi kamar. Lalu matanya tertuju kepada cincin yang ada di jari manisnya.

Arum tersenyum sambil menatap cincin itu. "Kak Adji, calon suamiku"

Tak lama Evelyn keluar dari kamar mandi di lihatnya Arum senyum-senyum sendiri.

'Ya Tuhan, jadi emang bener apa yang dibilang Bu Nining kalau Arum otaknya sedikit terganggu' batin Evelyn.

Arum sendiri belum menyadari keberadaan Evelyn yang sedang memperhatikannya.

"Arum!!" tegur Evelyn.

Arum tersentak kaget melihat Evelyn di dekatnya. "Mandi sana, nanti kita makan malam di luar" ujar Evelyn.

Arum mengangguk dan mengambil pakaian ganti sebelum masuk ke kamar mandi. Evelyn pun menghubungi Adji, dia ingin mencari makan di luar hotel sendirian jadi Arum makan bersama Adji saja.

💞💞💞

"Rum, kamu tunggu di sini, ya. Sebentar lagi Kak Adji datang" ujar Evelyn meninggalkan Arum di lobi hotel. Arum mengangguk lalu duduk disalah satu sofa.

''Kenapa Eve nggak mau makan dengan kami' batin Arum menunduk.

"Ehem" suara deheman laki-laki membuat Arum mendongakkan kepalanya.

"Kak Adji" gumam Arum tersenyum.

"Mana Evelyn?" tanya Adji.

"Udah pergi, Arum disuruh menunggu Kakak di sini" jawab Arum polos.

"Hm, dasar tuh anak, bukannya menungguku datang dulu baru dia pergi" omel Adji. "Ayo, ikut Kakak" ajak Adji.

"Mau ke mana?"

"Cari makan? Kamu mau makan apa?" tawar Adji.

"Arum ikut saja ke mana Kak Adji pergi" jawab Arum. Adji tertawa kecil.

"Kalau Kakak bawa kamu ke KUA, mau?"

"Emang buka malam-malam begini?" Arum balik bertanya. Adji pun tidak bisa menahan tawanya.

"Apanya yang lucu?" Arum menatap Adji heran.

"Kakak nggak sabar menemui ayah kamu besok" ujar Adji memandang wajah gadis di hadapannya yang begitu lugu.

"Untuk apa?"

"Ya, menikahi kamu. Supaya Kakak bisa mencubit gemas pipi kamu" jawab Adji mengulum senyum.

Arum tersipu malu. Laki-laki di hadapannya itu memang paling bisa membuat dirinya salah tingkah.

"Ayo, nggak jadi makan nanti kalau kelamaan ngobrol" ajak Adji lalu berdiri dan diikuti oleh Arum.

Keesokan paginya

Adji dan Arum meninggalkan hotel setelah sarapan pagi bersama. Sementara Evelyn menuju ke bandara. Jatah liburannya di Indonesia sudah habis.

My Beloved Girl (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang