3

7 4 0
                                    

Hari ini adalah hari minggu,aku terbangun karena jam sudah menunjukan pukul delapan
"ya Tuhan aku kesiangan"gerutuku
"oiya ini hari minggu deh lupa aku." kataku lagi
Aku pergi ke kamar mandi dan segera melangkah ke dapur,"aneh tak ada suara amarah Dito pagi ini, pasti dia semalam mabuk dan sekarang masih teler"pikurku.
Aku melanjutkan langkah ku ke dapur disana kutemukan mama sedang memasak ayam kecap kesukaan kakak. Aku bangga memiliki mama yang sebaikk dan sesabar mama ku ini.
"pagii.. Maa, masak apa baunya enak banget "kataku
"pagii sayangg.. Inii mama lagi masak ayam kecap kesukaan kakak mu."kata mama
"woow pantes aja kakak suka masakan mama enak bangettt..." kataku memuji,tapi memabg masakan mama ku enak banget.
"bisa aja kamu ini. "kata mama
"heheh.... Oiyaa kakak kemana tumben belum keliatan. "kata Disa
"pasti masih molor"kata mama sambil terkikik geli
"hhahaha"kataku dengan pura" senang membicarakan orang itu mungkin menurut orang aku ini naif.
Haha biarin mau orang bilang aku ini naif atau busuk atau kutil badak atau apalah yang penting itu aku gak benci sama kakak ku,aku cuma males aja ngomongin orang yang bikin aku sebal.
"kok ngelamun.. Sana mandi sana bauk banget deh dari tadi."ejek mama
"ihhh.... iyha siih heheh yaudah Disa mandi dulu ya maah"kataku lagi
Akupun pergi meninggalkan mama ku yang sedang masak.
Aku pergi mandi setelah itu aku berpakaian seperti anak sekolah2 seperti biasa. Disa Amara Clariza seperti biasa sebelum berangkat sekolah dia makan masakan yang dibuatkan oleh mama nya,walau pun ia tidak lapar tapi disa selalu makan masakan mama nya,karena disa tidak ingin mamanya kecewa. Disa sangat menyayangi mama nya.
"makanan nya manaa"jerit kakak Disa
"kaakk biasa aja kalee.. "ejek ku
"bacot lu yaa.. Diemmm. "bentak kakak
"nih nih nihhh...  Makanan nya udah nyampek nihh.. "kata mama ku

"yeeyy nyampee"jerit kuu
"alay lu"ledek kakak ku yang sepertinya sedang good mood
"ihh.. "kataku sambil menyeringai
"udah udah sini makan cepet ntar kamu telat loh dis.. "hardik mama ku

Setelah aku selesai makan pergi ke sekolah diantar mama ku karena mama ku sekalian mau ke mana gitu tapi searah sihh. Diperjalanan hanya hening tidak ada yang memulai percakapan,sampai akhirnya kita sampai di sekolah yang jarak nya sekitar 2km dari rumah. Aku juga tidak lupa mencium tangan mama ku dan pamit masuk ke kelas duluan.
"aku duluan ya mahh ddada hati2 ya........"teriaku
"iyhaa. "kata mamaku. Akupun masuk kekelas.

Sedangkan mama ku ternyata pergi ke dokter untuk memeriksakan keluhanya. Sudah sejak lama mama Disa mempunyai keluhan yaitu mata berkunang2 gampang muntah darah. Sebelumnya mama Disa pernah memeriksakan diri tapi kata dokternya hanya anemia disarankan supaya rutin meminum tablet tambah darah. Mama diperjalanan tak henti berdoa karena dia sedikit takut mengetahui lebih dalam penyakitnya. Sesampainya di ruangan dokter Rio mama Disa lansung menceritakan keluhanya itu.
Dokter memeriksa mama Disa,setelah hampir satu jam hasil nya pun keluar
"gimana dok hasilnya?"tanya mama ku was was
"ehmmm gimana ya  buu ini hasil nya
Ibu divonis mengalami kanker darah yang sudah stadium akhir, ibu harus sering datang ke sini untuk melakukan kemo terapi. Ibu tidak boleh terlalu lelah,dan sebaiknya ibu dirawat dirumah sakit supaya mendapatkan perawatan intensif." kata dokter menjelaskan
"apaa... Nggak mungkin dok nggak muuungkiiinnn..."isak mama Disa karena tidak percaya.
Karena itu sudah takdir dan ia tidak bisa mengelak. Mama Disa syok dan akhirnya tidak sadarkan diri.Karena sebenarnya Dokter kenal dengan Disa dan langsung menelpon Disa.

Sementara Disa sedang menghabiskan waktu istirahatnya di perpus,Disa disana bersama Nanda. Diperpustakaan hanya ada Disa dan Nanda. Tiba tiba ponsel Disa berdering
"halo.. Maah kenapa?"tanya Disa
"Halo saya ini dari pihak rumah sakit ingin memberitahukan bahwa saat ini ibu anda sedang dirawat di rumah sakit Al- Rohmah diharap kan supaya pihak keluarga segera datang."jelas dokter Rio
"haahh emang mama sakit apa?"tanya ku
"ibu anda mengidap penyakit kanker darah stadium akhir"kata dokter Rio
" AAPAA nggak mungkin dok becanda kan nggak mungkin.." kata Disa sembari mengusap air mata nya.
"dimohon cepeat kemari yaa.."kata dokter itu lagii.

Nanda yang waktu itu sedang mendengar percakapan  Disa langsung memeluk Disa dan mengijinkan Disa agar bisa pergi kerumah sakit.sesampainya dirumah sakit aku menemukan mama ku sedang kritis dan belum boleh dijenguk dulu.
Aku tidak bisa melakukan apapun yang bisa kulakukan hanya lah menagis. Nanda juga masih setia menemaniku.Sedih,takut,itu pasti dirasakan oleh Disa.
"Naanndaa hiks.. Aku takkutt..hiks hiks... Aku gamau kehilangan mama hiks aku gak mauuuu..huhuuuu..." isak ku di pelukan Nanda
"udah saa kamu cuma perlu berdoa yang terbaik untuk tante Risma. Kamu positif thinking aja tenang mama mu pasti bisa kok.." kata Nanda dibalik air matanya yang mulai mengalir.
"aku udahh coba tenang daa... Hiks..
Tapi nggak bisaaa.... Huhuuuu.."kata Disa sambil terisak
"inget kamu punya aku. Aku janji akan membuat mu senang OK"  kata nanda pura pura tegar padahal dia mulai terisak.
"ya Tuhann kenapa... Kenaapa saat aku sudah mulai bahagia kau akan ambil kebahagiaan ituu.." batin Disa

Hari sudah mulai larut malam Nanda pamit pulang karena ia sudah di tunggu ibu nya.
"yaudah ..yang penting kamu sabar dulu. Aku pamit ya" kata Nanda yabg dibalas dengan anggukan Disa.
Tidak berselang lama dokter pun keluar. Disa yabg tidak sabaran langsung nenyerbu dokter
"gimana ibu saayaa dok?"kata Disa
"keadaanya sudah agak membaik sedikit tapi belum memungkinkan bisa sadar dengan cepat."jelas dokter Rio
"tapi saya boleh masuk dok. " tanya Disa lagi
"yaudah tapi hati2 jangan jangan mengganggu fasilitas."jelas dokter Rui lagi
Aku langsung masuk dan memeluk mama ku yang masih terbaring lemah dikasur rumah sakit.
"maaah...  Mama ceepeet bangunnn aku gak mau mama pergi.. "isak Disa
Mama Disaasih terkulai lemas di kasur itu.
Disa memeluk mama nya sambil terisak, tiba tiba Pito, Fathur,dan Bimo datang. Tetapi hanya Pito yang berani masuk ke ruang UGD yang di tempati mama Disa.
Pito masuk dan memegang bahu Disa perlahan,tapi tiba tiba Disa malah memeluknya dan terisak di dada Pito.

Hate But Love  (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang