9

9 3 0
                                    


"Heii heii dek kamu kenapa tereak tereak" panggil kakak
"Haah hah. Uuhh untung cuma mimpi"kata disa sambil ngos ngosan
" mimpi apa sih serem amat. Cerita dong"pinta kakak
"Nggak. Ehmm cuma film horor nya tadi serem banget sampe kebawa mimpi.. Hehhe" bohong Disa
"Yaudah lanjut tidur lagi gih masih jam 12 besok telat sukurin lo"
"Iyhaa abang ku sayangg muahh"
"Hiih alay jijik gue.. Aaah cepet tidur cepett"
"Iyha makanya sono cepet keluar sono buruaann"
"Ihh diusir nii kakak nya... "
"Hemh"

Disa melanjutkan tidurnya. Pagi hari sudah tiba. Disa sudah bangun sejak pukul 3 pagi. Disa juga sudah memasak untuk kakaknya karena sudah kewajibanya untuk membuatkan kakaknya makanan karena kakak nya sudah bekerja keras menghidupi Disa. Sekarang sudah menunjukan pukul 5 pagi. Disa sudah selesai masak Disa langsung bersiap untuk berangkat sekolah.

Disa berangkat kesekolah dubonceng Dito mengendarai sepeda motor. Setibanya disekolah Dito membuka helmnya dan mengibaskan rambutnya dan seketika ada beberapa adik kelas memekik sambil senyum senyum kearah Dito. Seperti sedang cari perhatian ke Dito. Nggak heran sih Dito memiliki wajah yang lumayan ganteng untuk ukuran anak SMP. Ya mereka nganggep kakak Disa ganteng.

"Ihh kegatelan banget sii tu anak" kata Disa
"Ihh lu iri kan gue itu ganteng dan punya banyak fans sedangkan elo boro boro punya fans teman lawan Jenis aja nggak ada. Hiih"
"Ada banyak kaliii ihh ngejek lu dahh aah gue mau masuk kelas. Bye bye Abang ku"kata Disa sambil melambaikan tangan
Saat sedang berjalan menuju kelas tiba tiba ada seseorang datang menemui Disa, Disa tidak kenal dengan sosok yang sekarang ada didepan nya.
"Kak. " ternyata dia adik kelas
"Apa? "Jawab Disa jutek
"Ehmm kakak siapanya kakak yang tadi"
"Yang mana? "
"Ihh yang ganteng nganter kakak tadi lhoo"
"Kakak"
"Owh iyha kenalin aku Kinan. Boleh minta nomor watshap nya nggak kak"
"Nggak"
"Hehe ya udah aku duluan ya kak"

Disa sudah duluan pergi sebelum Kinan pergi dari hadapanya. Disa memang seorang yang tertutup kepada orang yang nggak akrab sama Disa. Sesampainya dikelas Disa duduk dibangkunya. Tidak ada hal menyenangkan hari ini yang dialami oleh Disa. Tapi saat pulang sekolah Disa dihampiri oleh Pito. Oh iya tadi Pito nggak masuk sekolah.
"ngapain?" tanya Disa
"gue mau ngomong ama lu tapi bukan disini tempatnya"
"disini aja kenapa siih..."
"nggak"
"to"
"ayo pliss"
"okee ayo"

Mereka pun pergi ke suatu cafe yang terkenal di daerah Depok. Saat di mobil Pito tidak ada yang berani memulai pembicaraan.Canggung. Itu yang dirasakan oleh kedua orang yang sedang bersama saat ini. Pito akhirnya menyetel lagu Dont watch me cry dari jorja smith yang dicover oleh alexandra porat. Tanpa sadar Disa ikut bersenandung karena itu salah satu lagu kesukaan Disa.
"ehmm lu suka lagu melow ya?" tanya Disa
"yabegitulah"
"BTW kita mau kemana sihh?"
"dah nyampe"
"whoah bagus banget"
"biasa aja kalii cuma kafe biasa juga"
"tapi bagus bangeeett"
"hmmmh"
"ohh iyha foto foto dulu dong. foto inn.."
"buruan mana hp nya"
"nihh"

Pito sangat senang sebenarnya bisa melihat Disa sebahagia ini,jujur sebenarnya Pito menyukai Disa tapi Pito sendiri merasa ragu dengan perasaanya. Pito melihat Disa sangat cantik di foto. Seusai foto foto riaa Disa dan Pito masuk ke kafe tersebut. Mereka duduk di bangku pojok dekat jendela. Kafe yang klasik dengan nuansa warna krem dan beberapa pajangan antik. Disa sangat kagum karena Disa belum pernah ke kafe ini sebelumnya. Pito memesan Caramel machiato dan beef steak sedangkan Disa memesan milo ice cream dan seblak level 2. Mereka menunggu pesanan dengan perasaan yang sangat amat *canggung*, sampai akhirnya pesanan mereka sampai. Disa langsung saja memakan makanan itu tanpa rasa jaim. Karena dia baru makan dikafe ini dia baru tahu kalau rasa seblak disini sangat pedass..
"haaaaahh... Huuu haaaahhh.."
"makanya jangan aneh aneh lu kira seblak level 2 itu yang cabenya cuma dua, gitu?".
"haahh ihhh huuhh pedes banget ini huuhh minuman gue mana minuman gue.."
"nihh makanya jangan aneh deh lo itu"
"hiihh... Oiya tapi ini lu yang bayarin kan gue bokek nggak punya duit. Hehe"
"iyha gue yang bayar kok"
"BTW lu ngajak gue kesini mau ngapain?" tanya Disa.
"gue mau... Ehmm gapapa sih pengen lunch ama lu aja gapapa kan?"
"ihh santuy aja kali.. Gapapa kok selama lu yang bayar.. Hehe" Disa mengeluarkan cengirang khasnya sambil memamerkan deretan gigi gingsulnya.
" sa ae lu" kata Pito sambil senyum tipis ke arah Disa
Disa salting karena Pito senyumnya sangat manis.
"lu itu ganteng loo kalau lagi senyum kayak gitu.."lirih Disa tapi masih tetap bisa didengar samar samar.
"apa"
"haah apa "
"lu tadi ngomong pa an"
"haahh nggak ngomong tu" jawab Disa kikuk karena gugup.
Entah kenapa Disa bisa segugup didekat Pito,biasanya juga mereka dekat malah sangat dekat tapi Disa tidak pernah merasa kan hal seperti ini. Seperti ada desiran aneh dalam hati Disa.

Seminggu kemudian

Selesai UN,kelas sembilan libur selama 2 bulan karena harus diberi refreshing untuk melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi lagi. Alumni kelas 9A, kelas Disa merencanakan akan mengadakan camping ke pantai. Tidak semuanya ikut,banyak yang tidak ikut karena banyak yang akan pergi keluar kota lah atau ke luar negeri lah. Dan akhirnya hanya anak sepuluh saja yang ikutan. Disa,Nanda,Aulia,Vera,Pito,Bimo,Fathur,Ali,Dika,dan Zaki.
Ya perempuan nya lebih sedikit karena banyak yang lebih memilih untuk shoping" keluar negeri.

Dibalik sifat ceria Disa ternyata dia kurang suka pada Aulia,Vera,Dika,dan Zaki. Mereka itu geng yang suka membuly Disa karena mereka mengaggap Disa itu gampangan atau dalam kata lain pelacur. Padahal Disa bukan tipe seseorang yang seperti itu dan Disa membenci orang seperti itu dan seperti mereka.

Hari yang dinantikan pun tiba. Mereka berkumpul di suatu kafe yang pernah didatangi Disa bersama Pito waktu itu. Seusai makan mereka langsung pergi ke pantai tujuan. Mereka berangkat menaiki taksi online. Sesampainya di pantai,ternyata pantai itu penuh dengan pengunjung dan memilih untuk pindah ke lokasi lain. Mereka memutuskan untuk camping ke Air terjun yang ada ditengah hutan,katanya sih disana indah banget. Mereka semua fix kecuali Aulia,Vera,Dika,dan Zaki. Saat dijalan menunggu taksi...
" ngapain siih kesana bagusan juga di pantai." kata Aulia
"iyha tu, disana juga nggak ada apa apa" kata Vera
"yaudah sihh kalau kalian nggak setuju yhaa disini aja gampang kan?" tembak Bimo
"haa jangan gitu dong beb" rengek Aulia karena Aulia itu suka ke Bimo
"isshh najis gue" kata Bimo
"ciee Bimo"
"tapi beneran enakan disini aja Camping nya.." kata Dika
"iyha... Apa jangan jangan Disa mau emhh.. Sama Pito atau sama Ali" kata Zaki dengan senyuman sinis.
"mulut lo bisa dijaga nggak sih kalau nggak suka ngomong aja jangan cuma kode kode kayak banci gitu.." amuk Ali
Sedangkan Pito dia sedang sibuk mencari taksi dan ketemu. Mereka langsung saja masuk ke mobil yang akan melewati jalan yang akan dilalui mereka.

Hate But Love  (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang