Bab. 8

3.4K 183 38
                                    

Jatuh Cinta Pada Suamiku
***


"Kamu, laki-laki paling sempurna yang tuhan kirimkan sebagai malaikat penjagaku. Laki-laki yang membuatku jatuh hati dalam waktu sesingkat bernama detik."

***

Felisha turun dari kamarnya, masih dengan baju tidur lengkap dan juga rambut yang di cepol asal. Gadis itu mengamati sekitar, sepi sekali seperti tidak ada oranglain selain ia di rumah itu.

Di liriknya jam dinding yang terpampang jelas di ruang tamu, ternyata sudah pukul 08.30 pagi. Kemudian ia berjalan menuju dapur, akan tetapi fokus gadis itu beralih saat melewati kamar Kaizan. Felisha masuk ke dalam kamar Kaizan lalu duduk di atas kasurnya sambil mengamati seisi kamar suaminya itu.

Tidak lama dari itu seseorang datang dan membuat Felisha terkejut. Lelaki itu sama terkejutnya dengan Felisha.

"Kamu lagi ngapain di sini ?" Ucap Kaizan menatap gadisnya.

"Eeeeemmm..." Felisha mendadak gugup dan salah tingkah. "Gak sengaja tadi pintu nya kebuka, takut ada maling masuk, heheh." Ucapnya asal lalu menyengir kuda.

Kaizan mengangguk-anggukan kepalanya.

"Kamu mau jalan-jalan ?" Ucap lelaki itu.

"Haaaa ? Jalan-jalan ?" Ucap Felisha sambil menatap suaminya.

"Aku gak mau weekend mu cuma di habiskan dengan sedih-sedihan di rumah." Ucap Kaizan lalu tersenyum menatap isterinya.

Felisha balas tersenyum, ia menatap Kaizan cukup lama. Pikiran dan hatinya seolah kompak saat ini, ia merasa senang memiliki seseorang seperti Kaizan.

Setelah pernikahan ini mereka jalani selama hampir satu tahun, Felisha merasa dirinya tidak bisa tanpa Kaizan. Selama ini lelaki itu menjaganya dengan cukup baik. Memberikan semua yang gadis itu ingin, Kaizan bagaikan malaikat yang Tuhan kirimkan ke dalam hidupnya.

"Udah natapnya belum ?" Ucap Kaizan lalu tersenyum khasnya.

Felisha mengalihkan pandangannya, pipinya merona. Lalu gadis itu menghampiri suaminya, di tatapnya mata Kaizan dengan lekat.

"Zan... bimbing aku," ucapnya.

"Bimbing aku agar menjadi isteri yang baik untuk kamu," ucap gadis itu serius.

Kaizan tersenyum simpul, lalu mengusap puncak kepala isterinya. "Anak ayam aku udah gede ya," ucapnya.

Felisha memajukan bibirnya ke depan, "iiihhh, aku bukan anak ayam Kaizan." Ucapnya sebal.

Kaizan tertawa kecil, "udah siap emang jadi isteri aku ?"

"Mungkin," ucap Felisha asal.

"Udah sayang sama aku belum hari ini ?" Ucap lelaki itu hendak menggoda isterinya.

"Hishhhh..." Felisha menatap Kaizan sinis kemudian berlalu meninggalkan pria yang tengah menahan tawa di tempatnya.

Kaizan merasa tingkah isterinya itu sangat lucu, manja, kekanakan, tetapi ia sangat suka. Ah sepertinya Kaizan memang telah jatuh hati pada sosok wanita pilihan mamanya itu.

***

Keduanya bertemu kembali di ruang keluarga, Kaizan melihat Felisha tengah menonton televisi. Gadis itu tertawa terpingkal-pingkal, seolah yang di tonton sangat-sangat lucu sekali. Padahal yang Kaizan nampak, tidak ada hal lucu sama sekali. Hanyalah seekor makhluk kecil bernasib malang yang berebut sebuah sosis dengan makhluk yang sejenisnya pula.

Married Secret!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang