Berawal Dari Sini
***
"Laki-laki itu calon imam, pemimpin dalam rumah tangga. Baik atau tidaknya seorang perempuan saat menjadi istri, itu tergantung dari suami yang membimbingnya."***
Seminggu berlalu sudah, sejak orangtua Felisha kecelakaan dan menghadap sang pencipta. Itu artinya sudah seminggu pula Kaizan serta orangtuanya berada dirumah gadis itu.
Kesedihan dari raut wajah gadis itu masih terpancar jelas sekali. Bahkan Felisha sering menyendiri dikamarnya. Hanya saja Rani yang selalu mencoba menghibur dan menguatkan gadis itu.
Wanita paruh baya itu sangat menyayangi Felisha, ia sudah menganggap puteri dari sahabatnya itu seperti puterinya sendiri.
"Ichaa..." panggil Rani pada gadis itu.
Felisha yang sedang berdiri dibalkon kamarnya menoleh mendengar seseorang memanggilnya.
"Ada yang mau tante bicarakan sama kamu," ucap Rani seraya berjalan mendekati gadis itu.
Felisha menganggukan kepalanya, kemudian keduanya duduk berdampingan diatas kasur.
"Icha percaya kalo tante sayang sama Icha ?" Ucapnya sambil mengelus lembut rambut gadis itu.
Felisha menganggukan kepalanya, jujur ia sangat merasakan kasih sayang Rani padanya. Bahkan sebelum kedua orangtuanya tiada, gadis itu sudah tahu kalau sahabat maminya itu juga sangat menyayangi dirinya. Semua itu ia ketahui dari sikap dan cara Rani memperlakukannya setiap kali mereka bertemu.
"Icha gak mau kan tinggal sama tante Merry ?" Ucap Rani sambil menatap gadis itu.
Felisha menggeleng lemah, "Icha gak mau tinggal sama tante Merry." Ucapnya lalu meneteskan air mata.
"Kalo tinggal sama tante, Icha mau ?" Ucap Rani sambil menatap wajah Felisha lekat-lekat.
Gadis itu membisu ditempatnya sambil terisak.
"Icha mau kan ikut tante tinggal di Bandung ?" Ucap Rani penuh harap.
Masih tak ada jawaban dari Felisha, hanya terdengar isakan pelan saja.
Rani menghela nafas dalam, "tante khawatir kalo harus ninggalin kamu sendirian disini. Apalagi dirumah ini banyak sekali kenangan kamu bersama mami dan dady, itu akan semakin menambah kesedihan kamu sayang. Tante ingin kamu ikut ke Bandung sama tante dan tinggal disana. Sekolah kamu nanti biar tante yang urus."
"Icha udah terlalu banyak ngerepotin tante," ucap gadis itu sambil menyeka air matanya.
Rani menggelengkan kepalanya, "kamu gak pernah ngerepotin tante sedikitpun. Kamu itu anak tante juga, Icha." Ucapnya penuh penekanan sambil menatap mata gadis itu.
Felisha berhambur kedalam pelukan Rani lalu tangisnya pecah. "Kenapa mami dan dady pergi secepat ini tante..." ucapnya.
"Ikhlaskan sayang, ini takdir." Ucap Rani sambil mengelus punggung gadis itu.
"Tapi Icha masih butuh mami dan dady tante, Icha takut sendirian." Ucapnya masih disertai isakan.
"Kamu gak sendirian, ada tante, om sama Kaizan yang bakal jagain kamu dan selalu ada buat kamu sayang." Ucap wanita paruh baya itu dengan lembut.
Tangisan gadis itu semakin pecah.
"Tante mau Icha jadi menantu tante," ucap Rani tiba-tiba.
Felisha melepas pelukannya lalu menatap wanita paruh baya itu dengan bingung. "Maksud tante ?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Married Secret!
Ficción GeneralTentang Felisha Naurin Jasmine, yang terpaksa menikah dengan seorang laki-laki bernama Kaizan Fardhan Al-Ghifari. Di usia keduanya yang sama-sama masih belia. Felisha yang masih berusia 16 tahun dan baru saja hendak masuk kelas 10 SMA. Begitu pula d...