Hari Pertama Di SMA
***
Setelah dua minggu berlalu, akhirnya hari yang ditunggu-tunggu Felisha datang juga. Hari dimana gadis itu masuk ke sekolah barunya, yaitu SMA Taruna Jaya.
Selama dua minggu di Bandung, Kaizan memang mengajaknya jalan-jalan. Tetapi tetap saja Felisha merasa bosan dan jenuh. Meskipun dirinya sedikit terhibur, juga tidak terlalu bersedih jika mengingat kepergian kedua orangtuanya.
Seseorang mengetuk pintu kamarnya dua kali, dengan segera Felisha membuka pintu. Muncullah Kaizan dibaliknya dengan mengenakan seragam putih abu-abu lengkap, lalu keduanya saling bersitatap.
"Dipanggil mamah suruh sarapan katanya," ucap Kaizan.
Felisha menganggukkan kepalanya, "bentar, gue ambil tas dulu." Ucapnya lalu berjalan meraih ransel yang tersimpan di atas nakas.
Saat gadis itu kembali, ternyata Kaizan masih berdiri dibalik pintu itu.
"Loh... ngapain masih disini?" ucap Felisha sambil menatap lelaki itu heran.
"Gapapa, ayo turun." Ucap Kaizan.
Felisha mengangguk lalu berjalan mendahului Kaizan.
Sesampainya mereka di ruang tamu, langsung disambut hangat oleh Rani dan Ramdan.
"Akhirnya menantu tersayang mamah dateng juga," ucap Rani sambil menatap ke arah Felisha.
Gadis itu tersenyum kikuk menatap Rani, lalu mendudukkan dirinya di samping Kaizan.
"Icha pokoknya harus makan yang banyak, biar kuat ngejalanin MPLS-nya." Ucap Rani lalu meletakkan beberapa sandwich di atas piring gadis itu.
"Tante tapi ini kebanyakan," ucap Felisha lalu menampilkan sederet gigi putihnya.
"Mamah, bukan tante." Ucap Rani lalu tersenyum.
Felisha balas tersenyum, "iya mamah."
Rani tersenyum senang mendengarnya, "gapapa, kamu lagi gak diet kan ?"
Gadis itu menggeleng lemah lalu memakan sandwichnya dengan lahap.
"Kaizan, pokoknya kamu harus jagain Icha. Kamu itu kan wakil ketua OSIS, jangan kasih tugas yang berat-berat. Kasihan nanti kalo Icha kecapek-an." Ujar Rani sambil menatap puteranya.
Kaizan hanya menjawab dengan anggukan karena sedang melahap sarapannya, sama seperti Felisha.
"Bagaimana malam pertama kalian ?" ucap Ramdan bergurau, yang membuat Kaizan dan Felisha tersedak bersamaan seketika itu pula.
"Kompak ya keseleknya, mah." Lanjut lelaki paruh baya itu lalu terkekeh.
"Berangkat sekarang aja, kalo siang dikit pasti macet." Ucap Kaizan mengalihkan pembicaraan.
"Kenapa buru-buru banget sih Kaizan, ini tuh masih jam 6 pagi. Biarin Icha abisin sarapannya dulu," ujar Rani.
"Takut telat mah, aku kan panitia MPLS. Felisha juga gak boleh sampe telat dihari pertama masuk sekolahnya mah." Ucap Kaizan membela diri.
"Takut telat atau takut bahas malam pertama," celetuk Ramdan lalu terkekeh.
"Apaan sih pah, aku sama Felisha itu masih sekolah. Tidur juga dikamar masing-masing," ujar Kaizan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married Secret!
Genel KurguTentang Felisha Naurin Jasmine, yang terpaksa menikah dengan seorang laki-laki bernama Kaizan Fardhan Al-Ghifari. Di usia keduanya yang sama-sama masih belia. Felisha yang masih berusia 16 tahun dan baru saja hendak masuk kelas 10 SMA. Begitu pula d...