Malam minggu. Malam yang indah bagi pemuda pemudi yang berpacaran, kecuali Maira. Gadis yang masih kekanak-kanakkan itu mengerti apa soal pacaran? Yang ada di otaknya hanyalah rumus matematika, rumus ipa dan tugas sekolah yang menumpuk diatas meja belajar.
Maira tengkurap diatas ranjang tidurnya sembari menggenggam ponsel, dia membuka WhatsApp, Instagram dan bahkan Twitter yang semua isinya adalah teman-temannya yang sedang asyik pacaran. Maira bertanya pada dirinya sendiri, 'apa manfaat yang didapat dari pacaran??.'
Entahlah apa yang didapat dari pacaran itu, Maira sendiri pun tak tahu. "Aduh.. Males banget kerjain pr.. Besok minggu ini lah, tapi kalau nggak kerjain pr gue gabut. Terus gue harus apa???," tak lama kemudian terpikir sesuatu dalam otaknya. "Owh, iyaa!!! Mending gue chattan aja sama kak Bas, siapa tau dia juga lagi gabut, kan? Dan butuh teman untuk menemaninya, apalagi gue ini pasti adalah orang yang tepat untuk menemaninya.." jelas Maira dengan rasa percaya diri.
Entah apa yg membuat gadis itu dengan keluguannya ingin memberi kode keras kepada Bas yang memang tidak pernah menyukainya dan baru saja kenal dengannya.
"Haha.. Tanpa punya doi pun kalau gini caranya mah, gue juga berasa malming dong... Cuma malmingnya di rumah masing-masing hihi..," jelas Maira dengan wajah sumringahnya setelah chat Baskara.
"Kalau gitu, mending gue chat lagi ah ka bas.. Siapa tau dijawab lagi, ya walaupun jawabnya lama bangettt," menekankan kata yang dipertebal.
Baru saja Maira ingin chatting Baskara, tiba-tiba seseorang menelpon dan tertera nama Yogi di layar ponselnya.
"Heuh.. Nih anak ngapain sih nelpon segala! ganggu aja deh ah..," Maira mengusap layar ponselnya dan menempelkan ponsel ke telinga.
"Halo.. Paan sih?😏"
"Ya ampun, ra.. Kamu jutek amat sih😅"
"Lagian lu ganggu tau nggak🙄"
"Owh ganggu ya, ya maaf deh hehe.. Btw kamu malming kemana nih? Nggak keluar gitu?.." tanya Yogi dengan ragu.
"Kagak lah, gue dirumah. Emang kenapa?"
"Hmm....."
"Udah ya, gi. Gue mo mandi dulu, bye yogi.. bye... Muachhh"
Tut..tut..tut... Telpon terputus. Belum saja Yogi berhasil mengajak jalan Maira sebelum dia mengatakan pun gadis itu terburu-buru memutuskan sambungan teleponnya.
"Ihh kesel banget deh ah, bete di rumah!!..," teriak Maira.
♡♡♡
Rumah Bas.
Biasanya Baskara sedang chatting dengan Gladys, mengantarkan makanan ke rumah gadis itu, bermain gitar dan bernyanyi bersama di rumah Gladys. Tapi sekarang semua itu telah menjadi kenangan manis yang tak akan pernah Baskara lupakan. Jika dihitung, sudah ada puluhan siswi yang mendekati dirinya di sekolah, tapi tak ada satupun yang bisa menggantikan posisi Gladys. Karena gadis itu sangat berharga baginya dan bisa dibilang cinta sejatinya. Entahlah siapa yang akan bisa membuat Bas melupakan Gladys dan berpaling pada gadis lain.Kalian pasti belum mengenal siapa itu Gladys?? Ya, dia adalah satu-satunya gadis yang dapat memikat hati Baskara, gadis yang dapat mengubah seluruh keburukan yang ada di diri Bas. Dialah yang mengajarkan Bas bagaimana caranya agar menjadi sosok yang ramah, peduli dengan orang-orang disekitarnya dan hal-hal lain yang berbanding terbalik dengan sifat Bas. Tapi semenjak gadis ini meninggal 3 bulan yang lalu, Bas berubah kembali menjadi dirinya yang dingin, cuek, dan menyendiri. Dia merasa hidupnya sangat hancur setelah ditinggal oleh kekasihnya itu, hatinya benar-benar hancur berkeping-keping hingga tak dapat menahan amarah ia sampai hampir ingin mengakhiri hidupnya. Tapi karena ayahnya, ia dapat tertahankan dan terselamatkan. Kini hanya ayahnya, satu-satunya orang yang bisa menenangkan fikiran dan hatinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
KUTUNGGU KAU CINTA [Zarangga Story] Completed ✔
Teen Fiction"Kalau Ira bisa pilih sama siapa Ira bakal jatuh cinta, Ira akan pilih untuk jatuh cinta sama orang yang juga mencintai Ira dibanding orang yang sama sekali nggak memiliki perasaan yang sama seperti Ira. Cinta bertepuk sebelah tangan itu menyakitkan...