Bulan demi bulan berganti, tahun pun berlalu. Hari ini bertepatan dengan hari jadian Maira dan Baskara yang ke 2 tahun.
Maira dan Baskara belum sempat merayakannya, karena Maira yang sibuk dengan ujian nasional. Gadis itu sebentar lagi akan lulus sekolah dan menyusul sang pacar ke salah satu universitas swasta yang ada di Jakarta.
♡♡♡
Semenjak Hana menikah, rumah menjadi sangat sepi. Tidak ada lagi yang membangunkan Baskara di pagi hari sembari mengoceh karena kamarnya yang berantakan, tidak ada lagi yang menyiapkan sarapan, tidak ada lagi yang dapat menjadi teman curhat. Maka dari itu sekarang semuanya Maira yang mengambil alih.
Mulai dari membangunkan Baskara lewat ponsel, Maira pasti akan selalu menelpon Baskara dan mengirimkan pesan pada pria itu hingga ia bangun.
Ketika jadwal kelas Baskara siang hari, pria itu pasti menyempatkan diri untuk ke sekolah lamanya menemui gadis pujaan yang sudah menyiapkan sarapan untuknya. Tapi ketika ada kelas pagi, mau tak mau Baskara sarapan di rumah hanya dengan roti selai stroberi dengan di tumpuk sehelai keju.
Dan pastinya sekarang Maira lah yang menjadi tempat curhat bagi Baskara. Maira pun begitu, selain curhat pada ibunya. Gadis itu juga berbagi keluh kesahnya pada sang pacar.
Mereka juga sudah membuat komitmen, bahwa dalam hubungan mereka ini tidak ada yang boleh di sembunyikan. Keduanya harus saling terbuka satu sama lain, agar kelak jika ada sesuatu bisa dibicarakan baik-baik dan tidak perlu di sembunyikan yang nantinya malah jadi timbul kecurigaan dan merusak kepercayaan.
Akhir-akhir ini Maira tidak bisa lagi membantu sang pacar karena diharuskan fokus untuk ujian materi yang akan dihadapinya.
Tadinya Maira kekeh ingin membantu Baskara, tapi hal itu segera ditolak Bas. Dia takut kekasihnya jadi tidak fokus dan berpengaruh pada nilainya.
Hingga akhirnya pak Andi memutuskan untuk mengambil seorang pembantu, agar dirinya dan putranya tidak lagi kerepotan.
♡♡♡
Di sisi lain, Maira sedang berjuang mengerjakan semua soal ujian demi masa depannya kelak. Seperti janjinya dahulu saat masih duduk di bangku sekolah dasar, bahwa Maira akan belajar dengan sungguh-sungguh untuk mendapatkan nilai yang terbaik hingga dia bisa mencapai cita-citanya menjadi seorang koki ternama yang mempunyai restoran mewah dan akhirnya bisa berbagi masakannya kepada orang yang tidak mampu.
Maira juga ingin membanggakan sang ibunda, sebelum malaikat tak bersayapnya itu tiada atau bahkan dirinya yang lebih dulu tiada di dunia ini.
Seperti biasa hari-hari Dewi ia lewatkan dengan hanya di dalam rumah, rasanya sangat membosankan. Ingin rasanya keluar rumah menghirup udara segar, bertemu dengan banyak orang. Tapi hal itu dilarang oleh putrinya, karena Maira tak mau ibunya nanti disakiti oleh orang lain.
Untuk kali ini, Dewi nekat keluar rumah. Dia tak memperdulikan apa yang di pesankan oleh anaknya, dia yakin dia bisa menjaga dirinya dengan baik.
Dewi menaiki ojek pangkalan yang tak jauh dari rumahnya dan dia meminta sang supir untuk mengantarkannya ke sebuah taman.
Sesampainya di sana Dewi turun dan segera membayar ojek tersebut.
Dewi berjalan perlahan, hembusan angin menampar halus pipinya. Kebanyakan pasangan kekasih yang berada di taman ini, Dewi duduk di salah satu kursi taman.
KAMU SEDANG MEMBACA
KUTUNGGU KAU CINTA [Zarangga Story] Completed ✔
Teen Fiction"Kalau Ira bisa pilih sama siapa Ira bakal jatuh cinta, Ira akan pilih untuk jatuh cinta sama orang yang juga mencintai Ira dibanding orang yang sama sekali nggak memiliki perasaan yang sama seperti Ira. Cinta bertepuk sebelah tangan itu menyakitkan...