Sepulang sekolah, Maira tiba-tiba ingin membuang air kecil. Dan gadis itu pun bergegas pergi ke toilet.
Setelah selesai Maira keluar dari toilet dan mendapati Arabelle sedang mencuci tangan dan membasuh wajahnya di wastafel.
Maira berdiri di samping Arabelle, untuk mencuci tangannya di wastafel.
"Hai," sapa Maira, sebenarnya dia malas menyapa gadis itu.
Arabelle mematikan keran wastafel dan menoleh pada seseorang di sampingnya, "hai."
Arabelle mengambil sehelai tisu dan mengeringkan wajah juga tangannya.
"Kita belum kenalan?," Maira memberi jabat tangan, Arabelle terlihat tak suka. "Aku udah cuci tangan kok, hehe," lanjutnya.
"Ya, gue tau. Tapi kita udah sama-sama kenal, kan?."
"Tapi kan kenalnya gak afdol kalau gitu."
Arabelle mengambil jabat tangan Maira, "gue Arabelle Elvina, kelas 11 MIPA 2."
"Aku Maira Nabeela Ayunindya, kelas 10 MIPA 3."
Arabelle mengangguk dan keduanya melepas jabat tangan.
"Lo ada hubungan apa sama Bas?," tanya Arabelle tiba-tiba.
"Hah? Kak Bas?."
"Iya lah."
Maira cengengesan, "Ira sama kak Bas itu gak ada apa-apa kok, tapi insya Allah otw ada apa-apa."
Gadis itu jadi senyum sendiri, sementara Arabelle gondok setengah mati mendengarnya.
"Kalau kamu? Aku liat kamu sering sama kak Bas, kamu siapanya?."
"Gue calon Bas, bokap gue sama bokap Bas udah setuju buat jodohin kita berdua."
Maira berhenti tersenyum, rasanya tadi seperti di sambar petir.
'Gue yang bukan siapa-siapanya malah bangga tadi, ternyata dia calon kak Bas...'
Arabelle tersenyum culas melihat wajah Maira yang terlihat sedih dan bingung saat ini. "Udah ya, gue balik duluan."
Maira menoleh pada Arabelle dengan cemberut dan menganggukkan kepalanya.
"Bye, Maira."
"Bye," jawab Maira dengan lemas.
Maira pulang dengan langkah tak semangat, wajah dan bibirnya juga pucat.
"Kok badan gue tiba-tiba gak enak, ya?."
Maira terbatuk, "uhuk..uhuk.. Aduh badan jadi meriang gini."
Maira memeluk tubuhnya dan meniup juga menggesekkan kedua tangannya karena tiba-tiba suasana terasa dingin.
Gadis itu menunggu di halte, dan angkutan umum tak kunjung datang.
Karena tubuh yang sudah sangat lemas, Maira terhuyung jatuh. 'Brukk...'
Satpam yang baru saja ingin menutup pintu gerbang, terhenti karena melihat seseorang tergeletak di halte.
KAMU SEDANG MEMBACA
KUTUNGGU KAU CINTA [Zarangga Story] Completed ✔
Ficção Adolescente"Kalau Ira bisa pilih sama siapa Ira bakal jatuh cinta, Ira akan pilih untuk jatuh cinta sama orang yang juga mencintai Ira dibanding orang yang sama sekali nggak memiliki perasaan yang sama seperti Ira. Cinta bertepuk sebelah tangan itu menyakitkan...