Maaf banget ya sebelumnya karena lama update, aku sedih deh yg baca banyak tapi kenapa ga vote? :( ayo dong belajar menghargai penulis, aku nulis utk bkin kalian senang. Masa kalian g mau bkin senang balik org yang udh usaha bkin kalian senang? Kalian cukup vote aja kok, lebih bagus lagi kalau kasi masukan juga buat aku.
Vote dan Comment itu adalah hal sederhana yang bisa membuat penulis senang dan semakin semangat menulis. Jadi, mulai sekarang belajar utk menghargai orang, dimulai dari hal yg kecil dan yg besar. Terimakasih ♡´・ᴗ・'♡
Dan... Mungkin ini menjadi bagian akhir dari kisah Baskara dan Maira, terima kasih sdh mau mengikuti kisah mereka ♡´・ᴗ・'♡ aku senang cerita ini sdh mencapai lebih dari 30 ribu viewers ^^
Say good bye to Maira dan Baskara, kalian sebenernya masih mau gak sih kisah mereka lanjut? Aku penasaran. Coba deh nanti kalian komen kasih alasan kenapa aku harus lanjutin kisah BASIRA.
Oke, happy reading ❤
♡♡♡
Baskara duduk di sofa dengan posisi menyamping, kakinya terjulur lurus ke depan. Lelaki itu asyik menguyah kripik di mulutnya sembari menonton acara televisi.
Setelah mengecek perkembangan pabrik elektroniknya, tidak ada yang Baskara lakukan lagi.
Biasanya lelaki ini memilih untuk langsung ke restoran sang pacar, tapi tadi tiba-tiba Andi menelponnya dan bilang ia sedang sakit perut.
Jadi Baskara memilih pulang dan mengantarkan papahnya ke rumah sakit.
Tiba-tiba saja ponselnya bergetar, seorang gadis pujaan hati menelponnya. Baskara segera mengangkat telpon itu.
"Iya kenapa, Ra?."
"Kak Bas!... Ira mau jalan-jalan juga kayak Abel sama Vino!."
Maira berteriak membuat Baskara segera menjauhkan ponselnya dari telinga. Ia mengumpati gadisnya.
Walaupun sudah lulus kuliah kelakuan Maira tetap saja kekanakan, membuat Baskara merasa seperti punya adik bukan pacar.
"Kak? Halooo...."
"Iyaa..."
"Ira mau jalan-jalan ih!!! Ira iri sama Abel dan Vino, mereka aja jalan-jalan ke Bali."
"Mereka honeymoon, Ra. Emang kamu mau honeymoon juga? Kan kita belum nikah," Baskara menahan tawanya saat berkata seperti itu, ia tahu pasti Maira akan marah.
"Ah kakak mah ngeres otaknya, aku kan mau ikut kek abel bukan berarti kita honeymoon juga! Tapi kita jalan-jalan aja, kita kulineran."
Kali ini Maira merengek minta Baskara untuk mengajaknya ke Bali.
"Ntar aja kalau kita udah nikah, kita ke Bali. Sekarang kita jalan-jalan di sekitar Jakarta aja ya."
"Aaaahhhhhh.... Males ah, masa nunggu ntar nikah. Ira gak mau ah."
"Makanya ayo kita nikah."
"Kebelet banget mau nikah sih!."
"Emang, aku bete di rumah kesepian terus. Kalau ada istri kan jadi ada yang temenin, apalagi kalau ada anak."
KAMU SEDANG MEMBACA
KUTUNGGU KAU CINTA [Zarangga Story] Completed ✔
Teen Fiction"Kalau Ira bisa pilih sama siapa Ira bakal jatuh cinta, Ira akan pilih untuk jatuh cinta sama orang yang juga mencintai Ira dibanding orang yang sama sekali nggak memiliki perasaan yang sama seperti Ira. Cinta bertepuk sebelah tangan itu menyakitkan...