🖤14🖤

779 47 2
                                    

Tak ada yang tak senang saat mengetahui orang yang kita cintai juga mencintai kita. Saat merasakan ketika darah berdesir kencang dan jantung berdetak lebih cepat. Semua akan terasa menyenangkan bila merasakannya.

Tapi kini, semua telah berbeda. Ada saatnya nanti dimana dirinya hilang bagai tak pernah ada di bumi. Namun lain pula ceritanya, bila namja yang dicintainya membalas perasaannya. Kala semua orang mulai melupakannya namun sosok kim taehyung akan tetap membelenggu di hati namja itu.

Dirinya senang, tapi disisi lain begitu sedih. Ketika kesayangannya akan merasakan kehilangan dirinya, mengingat semua momen mereka berdua, mengingat bahwa kim taehyung itu pernah ada hingga membuat namja kecintaannya terluka.

Kim taehyung hanya bisa mengelus pintu kamar jungkook yang terkunci dari dalam. Meremat dada sebelah kirinya. Dan benar, kini semua tak lagi sama. bahkah jantung ini sudah tak lagi berdetak dan juga ia hanya sosok roh tanpa raga yang sayangnya dapat dilihat dan di sentuh.

.

Udara pagi yang kian terasa dingin menjadi pertanda musim dingin semakin dekat. Namun tak menghalangi setiap manusia untuk beraktivitas di pagi cerah ini. Bahkan saat ini pun taehyung tengah berada si sebuah kedai kecil pinggir jalan untuk menemani seseorang yang tak harusnya berkeliaran seperti di hadapannya kini. Sosok namja yang berperilaku seperti manusia dengan menyantap sushi ke mulutnya.

"Kau sungguh tak makan?" tanya namja di hadapannya yang tak lain adalah park jimin yang merupakan sosok malaikat pencabut nyawa yang tengah menyamar menjadi seorang manusia.

"untuk apa, bahkan nyatanya aku tak membutuhkannya" balas taehyung cuek dan lebih menghadap pada jalanan kota lewat jendela kedai. Sedangkan jimin yang mendengarkan balasan namja itu berdecak malas dan menaruh sumpitnya lalu menopang dagu dengan tangannya di meja.

"Apa yang terjadi? Ah, kau sudah mengetahuinya ternyata" Taehyung memalingkan wajahnya memandang jimin yang tengah tersenyum simpul dengan memandang ke jendela kedai seperti dirinya sebelumnya.

"Kau tahu itu?" tanya taehyung balik membuat jimin semakin tersenyum lebar menatapnya.

"Bahkan jauh sebelum itu, saat kau datang ke kastil bahkan pohonmu sudah Mulai berbunga--

-tapi...bukankah itu bagus? Perasaanmu terbalaskan bukan?tak apa-apa kan?"

"Itu..."

"Menyedihkan, mengapa harus sekarang. Saat kita punya perasaan pada seseorang pasti sulit untuk menghilangkannya kan? Tapi perasaan itu akan semakin sulit bagi dia yang akan kau tinggalkan"

.

Tempat lain, jungkook kini tengah berusaha menyibukkan diri dengan berkutat dengan naskah novelnya dan kesekian kalinya nya juga lembaran itu menjadi remahan kertas di tong sampah. Akhirnya dia menyerah. Membereskan semua kekacaun itu dan merapihkan kertas dan buku-buku note untuk di bawa ke kamarnya.

Hingga sebuah buku note jatuh ke dekat kaki meja. Jungkook mengamati buku itu yang di rasa bukan miliknya. Hingga dirinya membuka tiap halaman di buku note itu namun kosong, tapi sebuah baris kalimat di lembar terakhir mengalihkan perhatiannya.

'Bulan terakhir di sini'

Kening jungkook mengerut bingung, saat mengetahui tulisan itu milik kim taehyung. Batinnya berkecamuk seperti bulan terakhir soal apa? Apa dia akan pergi? Itulah yang ia pikirkan.

hingga sesuatu terlintas begitu saja di benaknya, jungkook tahu mungkin alasan ini pula taehyung tak membalas perasaannya karena nyatanya namja itu akan pergi meninggalkannya.

Dengan berat jungkook menutup buku note itu dan di taruh di tumbukan kertas dan di bawa menuju lemari samping kamarnya dan taehyung.

.

He is my ghost boyfriend (vkook/taekook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang