🖤4🖤

1.3K 89 7
                                    

Taehyung tengah membaringkan tubuhnya di tempat tidur dengan kedua tangan yang ia jadikan tumpuan kepalanya. Mata hazel itu terpejam seolah tertidur, walau nyatanya hanya menenangkan diri dari kegelisahannya.

Ketukan pintu kamar terdengar hingga membuat taehyung terpaksa membuka manik elang itu. Menatap nyalang pada langit-langit kamar. Hingga panggilan namanya terdengar, ia hanya terbaring diam. Dalam keheningan. Bahkan saat pintu itu diketuk lagi oleh namja yang sejak tadi menjadi objek kegelisahan untuknya, taehyung tetap diam tak beranjak dari posisinya.

Entah berapa lama ia membaringkan tubuh seperti itu, hingga ketukan pelan kembali terdengar.

"Taehyung-ssi, apa yang terjadi padamu?..Taehyung-ssi! Bicaralah sesuatu!...apa kau baik-baik saja?" bisikan itu membuat kepala taehyung menoleh ke arah pintu yang dikuncinya.

"Hyung~ na baegopa. Masakan sesuatu untuk kookie" bisikan rengekkan itu membuat taehyung yang terlentang langsung terduduk di pinggir ranjang. Pergerakannya terhenti kala bisikan namja manis itu kembali terdengar olehnya.

"Jangan merasa keberatan, jika kau tak ingin memasak, aku tak apa. Lagian masakanmu buruk! Aku tak suka dan aku tak ingin makan.... Apanya kesepakatan terbaik? Kau pikir aku tak bisa tetap hidup tanpamu?" ucapan yang mengalir dari depan pintu membuat taehyung langsung siaga merangkak menuju pintu, membuka kunci lalu memutar kenop pintu.

Menampilkan sosok Namja manis yang menatap bengis dirinya, sedangkan taehyung berdiri di depan Namja itu menatap jungkook nyalang.

"tidak bisa makan masakanku? kalau begitu beritahu kekasihmu untuk memasakkan nya untukmu!! Karma aku tak akan melakukannya lagi pergilah!!" Bentak Taehyung dengan penekanan di setiap suku katanya. membuat Namja yang ada didepannya ikut tersulut emosi atas apa yang telah taehyung lakukan padanya.

"Baiklah!! kau pikir aku takut padamu?!" teriakkan penuh amarah keluar dari Ranum manis itu. dengan tergesa taehyung kembali menutup dan mengunci pintu dengan kasar.

malam menepati janjinya, pekat dan sunyi kembali melaruti alam, angin terasa yang sangat dingin mencumbu kulit hingga ke tulang. Namja manis itu sudah terlelap dalam tidurnya. Bergelung menahan gejolak di perut. Tapi karena rasa lapar terus mendera membuat Jungkook tampak dan nyaman dalam tidurnya. Suara perutnya begitu luar biasa berbunyi beberapa kali, membuatnya meringkuk menekan perut seperti kucing yang kedinginan. kepalanya miring kesana kemari.

Tak lama, jungkook menyadarkan diri sepenuhnya. melirik jam yang menunjukkan pukul 12.30 malam, ia menimang-nimang Enak atau tidak mencuri makan di dapur. Akhirnya, dengan pemikiran bahwa Sebutir apel atau pisang dapat menghilangkan rasa laparnya, Ia pun membuka pintu kamar dan mengendap ngendap menuruni anak tangga menuju kearah dapur.

Menoleh kesana kemari waspada akan orang yang ditakuti mengetahui gerak-geriknya yang mendekati kulkas. membuka perlahan pintu kulkas agar tak menimbulkan bunyi nyaring, mengambil Sebutir apel dan menutup pintu kulkas kembali dengan hati-hati. melahap apel di tangannya secara diam-diam dengan mengedarkan pandangan ke seluruh penjuru dapur, hingga manik bonekannya terpaku dengan pemuda yang dihindarinya tengah berdiri di daun pintu dapur membuatnya tercekat dan refleks menyembunyikan tangan yang memegang apel di belakang tubuhnya.

"M-mengapa kau.. tiba-tiba.. muncul?A- aku ti..tidak me..lakukan apapun!" ucapan jungkook terkesan gugup seolah menutupi sesuatu -keur heeh teh-membuat taehyung mengangkat sebelah alisnya.

"Kau tak pandai berbohong" bantah taehyung dengan segelas susu hangat di tangannya. Menunjuk ke arah meja makan dengan dagu, mengisyaratkan agar jungkook duduk disana. Mau tak mau disanggupi oleh jungkook, dengan kemudian segelas susu hangat yang di pegang taehyung di letakkan di depan dirinya.

He is my ghost boyfriend (vkook/taekook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang