🖤13🖤

744 48 1
                                    

Seorang namja dengan tubuh gagahnya dengan wajah tampan tengah berdiri bersandar pada mobil. Menunggu seseorang keluar dari sebuah rumah yang ia amati. Pandangan yugyeom beralih pada seseorang di tunggu nya yang kini sedang berjalan di pekarangan rumah itu.

"Eoh? bukankah anda pelanggan yang pernah datang ke kedai kami" ujar namja di depannya membuat yugyeom menatap namja itu sambil tersenyum simpul.

"Maaf tuan, ada yang bisa saya bantu. Jika tidak maaf sekali saya harus segera pergi bekerja." ketika kaki itu akan melangkah dari hadapannya. Dengan sigap yugyeom menahan lengan itu untuk tetap pada posisinya.

"Hentikan semua ini bambam"

"Maaf tuan bisa lepaskan tanganku, aku akan terlambat ke kedai jika begini" ujar namja yang di panggil bambam oleh yugyeom

"KU BILANG HENTIKAN BAMBAM!!HENTIKAN SANDIWARAMU!!" bentak yugyeom dengan emosi yang menggebu, membuat namja yang tadi terus meronta terdiam seketika dengan matanya yang tampak berkaca-kaca.

"Lalu apa maumu! harus berapa kali aku katakan aku tak ingin menemui mu lagi yugyeom-ssi..hiks. Kumohon. Aku sudah lelah. Tak bisakah aku tak bertemu denganmu lagi?" mendengar penuturan itu, seketika genggaman nya perlahan melonggar seiring dengan namja itu yang melangkah pergi menjauh darinya.

mata yang tadi menatap punggung itu sendu perlahan mulai menunjukan ketajamannya. Raut muka pun ikut berubah seperti memiliki kepribadian ganda.

‘akan aku hancurkan dia. Dan memilikimu bambam'

.

Ting.....Tong....

Lisa berdecak kesal saat acara bermalasannya terganggu dengan bunyi nyaring dari bel pintu. Dengan malas dirinya beranjak dari rebahannya menuju pintu bersiap memberi petuah pada orang yang seenak jidat mengganggunya.

"Yak!...ka.." Seruannya melemah saat pintu itu terbuka dengan menampakkan   seorang namja yang berdiri dengan senyum kelincinya. Dengan sigap di pegang nya kedua bahu namja itu dan di putar putar untuk menyakinkan jika tak ada yang berubah bentuk dari tubuh sahabatnya itu.

"Baby, kau tak ada yang luka kan? Apa hanya kepalamu saja yang sakit, tak ada yang patah tulang kan? Tak ada yang remuk atau harus di amputasi kan?" dengan wajah datarnya saat mendengar ocehan yeoja cerewet itu, jungkook menghempaskan kedua tangan yang masih bertengger di bahu nya.

"Lisa aku tak apa, hanya beberapa luka jahitan di dahi ku" tuturnya dengan melangkah masuk ke dorm milik sahabatnya itu tanpa menunggu izin dari penghuninya, lalu mendudukan diri pada sofa tempat lisa rebahan sebelumnya.

"Syukurlah! Aku kira kau mati waktu itu" balas lisa dengan cuek ikut duduk di sofa yang berhadapan dengan jungkook.

"sialan kau!"

"Tapi.... Bagaimana kondisi teman dorm mu itu, kulihat waktu itu sepertinya punggungnya terkena kaca aquarium itu?"

"Benarkah? Kulihat dia baik. Mungkin otaknya saja yang tergeser"

"Ishhh bocah ini"

"ada yang ingin ku bicarakan padamu"

.

matahari semakin tinggi menemani ke duanya yang tengah terlarut dalam pembicaraan dari mulut namja manis yang tengah menjelaskan sesuatu.

"Jadi maksudmu, pria ini tiba-tiba muncul? Dia hentikan mobilmu, saat mobilmu akan meluncur menuju ke tebing? dan dia menghilang lagi?" simpulan lisa atas cerita namja manis dihadapannya, yang hanya di balas anggukan kepala oleh sang namja kelinci.

Brak..

Jungkook yang tengah memakan kue di tangannya seketika terkejut saat lisa mengebrak meja sangat kencang dan melihat yeoja itu tengah terbahak menertawainya.

He is my ghost boyfriend (vkook/taekook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang