🖤15🖤

1.4K 69 14
                                    

Yugyeom melajukan mobilnya kencang. Menembus kesunyian malam dengan raut wajah yang mengeras. Mengingat setiap ungkapan yang terdengar tak masuk akal. Membuatnya terlarut dalam berbagai pertanyaan.

Setelah menyaksikan sendiri sosok itu tergeletak tak bernyawa. Dan memanipulasi semua agar terlihat senatural mungkin bahwa itu murni kecelakaan. Mengabaikan umpatan dari beberapa pengendara. Yugyeom semakin menambah kecepatan mobilnya. Meremat setir dan menyembunyikan klakson saat beberapa mobil menghalangi jalannya. Berzig-zag membelah jalanan kota. Tak lama kemudian ia memberhentikan mobilnya dan keluar melangkahkan kaki menuju tempat tujuannya.

.

Ting...tong...ting...tong...

Suara bunyi bel yang bersautan dengan suara angin kencang membuat jungkook tergopoh ke arah pintu yang sebelumnya baru saja keluar dari kamar mandi dan mendengar bel yang ditekan oleh orang yang sangat tidak sabaran itu. Belum ada satu menit entah berapa kali bunyi bel terdengar.

"Iya, sebentar !" seru jungkook yang sudah  beberapa langkah lagi dari pintu yang saat  bunyi bel kali ini di sertai gedoran di pintu itu.

"Berhenti membunyikan bel" ucap jungkook lantang sambil membuka pintu. Ketika bibir itu akan mengeluarkan umpatannya pada orang di balik pintu harus terkantup saat wajah tak bersahabat yugyeom yang menyambutnya.

"Yugyeom-ah, a--da apa?" seru jungkook

"Jungkook aku perlu melihat naskah novelmu sekarang" jawab yugyeom tegas.

"Ah, t-tentu, masuklah dulu di luar dingin" Keduanya pun melangkahkan kaki ke ruang tengah dengan jungkook yang melanjutkan langkahnya pada tangga menuju kamarnya untuk mengambil apa yang yugyeom minta. Meninggalkan yugyeom yang sekarang terduduk di sofa dengan pandangan yang mengedar hingga tatapannya terfokus pada objek yang dicarinya baru saja masuki dorm entah dari mana.

Saling betatap dalam diam. Kilasan-kilasan kejadian itu sungguhlah nyata bukan sekedar mimpi atau gurauan semata. beranjak berjalan mendekati sosok yang ada di hadapannya, sosok yang sangat yakin ia lihat dengan berlumuran darah saat itu.

"Ada apa?" tanya taehyung yang baru saja memasuki dorm

"Apa?" tanyanya lagi merasa tak ada tanggapan dari orang yang kini tengah menatapnya tajam membuatnya berniat beranjak meninggalkan namja itu sebelum merasa lengannya di tahan oleh yang kini bersuara padanya.

"Siapa?"

"Siapa kau sebenarnya?"

"Aku sangatlah yakin, kau benar-benar mati saat itu" tutur yugyeom hingga dirasa taehyung menyentakkan tangannya.

"Aku belumlah mati, saat itu aku hanya tak sadarkan diri. Terlalu lama bagimu untuk menyadari semua ini bukan?" tutur taehyung yang di balas anggukan kecil dari namja berwajah datar di hadapannya.

"Benar. tapi bagaimana mungkin kau hidup saat rumah sakit menyatakan kau mati?"

"Mereka salah---"

"Bagaimana mereka salah, jika sayangnya aku sangatlah ingat hari itu"

"Aku tak tau apa yang terjadi. Tapi kali ini aku akan benar-benar membunuhmu begitupula namja mu itu" yugyeom beranjak meninggalkan dorm itu. Sedang taehyung berdiri tak berkutik di tempatnya sebelum suara langkah kaki begitu tergesa mendekatinya.

"Hyung, kau dari mana? Eoh- yugyeom, kemana dia? Bukannya tadi dia ingin melihat naskah novel ku. Aihh, namja itu!" jungkook tersentak saat naskah novel nya di rebut oleh taehyung dan di lemparkan ke sofa membuatnya menatap taehyung menuntut penjelasan namun tanpa kata taehyung malah memberikan sebuah kantong berisi sayuran dan bahan makanan lainnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 30, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

He is my ghost boyfriend (vkook/taekook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang