[TAMAT] I Rely on Kisses to Clear Survival Games [BL]

Rumah Sakit Terbengkalai (6)

"Ada apa? Apa yang tertulis di sana? Kenapa kalian tidak mengatakan apa-apa?"

Meng Ke berkedip beberapa kali dan bertanya. Dia tidak mengerti apa yang sedang terjadi.

Dia tidak bisa mengerti tulisan tangan dokter dan tidak tahu apa yang ditulis di sana. Ji Yun Xiao yang bisa membaca koran di sisi lain terdiam setelah membacanya dan hanya menatap Cheng Zhi Chu sambil sedikit tersipu.

...... Wajah Xiao Xiao yang memerah sangat imut. Dia ingin mengambil fotonya, tetapi dia tidak memiliki ponselnya ... Tidak, tidak, tidak. Ini bukan waktunya untuk memikirkan hal-hal itu. Dia harus menahan diri.

Ada hal lain yang aneh. Cheng Zhi Chu kelihatannya juga memiliki kemampuan untuk membaca file, tetapi setelah melihatnya ia hanya menunjukkan ekspresi yang sangat sedih, seperti sesuatu yang keras telah menimpanya, dan juga terdiam. Apa yang tertulis di situ ......?

"Ah ... Apakah ini catatan medismu?"

Mengingat Da Gao yang menyebutkan sebelumnya bahwa itu kelihatannya merupakan catatan medis, Meng Ke bertanya kepada Cheng Zhi Chu dengan rasa ingin tahu. Hasil dari pertanyaan itu adalah tubuh Cheng Zhi Chu yang menegang dan wajahnya yang imut memerah karena malu.

Oh, dia sangat imut ........ titik lemah Meng Ke sedikit disodok.

".........."

Cheng Zhi Chu terdiam beberapa saat sebelum menguatkan dirinya dan mengangguk. Dia menjelaskan: "Ini memang catatan medisku. Mungkin dari enam tahun yang lalu ketika aku dirawat di rumah sakit. Alasannya adalah ........ schizophrenia sedang. Terkadang aku berfantasi tentang sesuatu yang tidak ada."

Saat dia mengatakan ini, dia melihat ke arah Ji Yun Xiao. Dengan mata memohon, dia berharap Ji Yun Xiao tidak akan mengungkapkan konten lainnya untuk saat ini.

Saat ini, hal-hal seperti nymphomania ringan dan obsesi keintiman ringan sepertinya tidak perlu disebutkan. Adapun hal-hal seperti 'masalah orientasi seksualnya mengakibatkan perselisihan dengan keluarganya', itu benar-benar omong kosong. Dia jelas memiliki hubungan yang baik dengan keluarganya dan orientasi seksualnya juga sangat normal.

Menghadapi mata seperti anak anjing yang menyedihkan itu, Ji Yun Xiao dengan malu-malu memalingkan muka. Dia mengangkat tangannya untuk menutupi pipi merahnya dan tetap diam, tidak mengatakan apa-apa.

Untunglah........

Melihat bahwa dia tidak berbicara, Cheng Zhi Chu diam-diam menghela nafas lega dan bersukacita dalam hatinya. Dia sangat berterima kasih atas perhatian Ji Yun Xiao.

Adapun perasaan pribadi Ji Yun Xiao terhadap catatan medisnya, dia tidak bisa berbuat apa-apa. Ngomong-ngomong, dia tidak akan bertemu denganny lagi setelah ini dan itu baik-baik saja selama dia tidak mengatakan apa pun yang akan menyebabkan kesalahpahaman pada Bai Yi.

Da Gao menerima reaksi kedua bocah itu. Dia sangat akrab dengan bosnya, Ji Yun Xiao, dan dia bisa mengatakan bahwa reaksi bosnya tidak tepat. Dia memandang Cheng Zhi Chu dengan curiga. Saat dia hendak mengatakan sesuatu, ada suara tiba-tiba mengganggu pikirannya.

Creak……..clack…………

Di sebelah kabinet tempat dokumen disimpan, pintu lain perlahan-lahan terbuka dan menunjukkan celah kecil.

Jelas tidak ada kekuatan eksternal yang diterapkan, namun itu secara otomatis terbuka. Suara logam itu keras dan jelas memekakkan telinga di ruang konferensi yang sunyi.

Da Gao dengan waspada mengambil beberapa langkah mundur dan mengarahkan pistol ke pintu kabinet. Cheng Zhi Chu dan yang lainnya juga menatap kabinet dengan hati-hati. Ketika pintu benar-benar terbuka, bayangan hitam kecil terungkap. Sekali lagi, itu adalah boneka beruang berbulu halus.