Chapter 10 ⚠

98 9 0
                                    

Warning !!!
🔞🔞🔞🔞

Happy reading 😄

*
*
*

3 tahun kemudian...

Media elektronik dan majalah dipenuhi berita mengenai kedekatan seorang pengusaha muda yang dikenal dengan kesuksesannya.

Sebuah foto dirinya berpelukan dengan seorang perempuan menjadi heboh. Pasalnya lama tidak terdengar kabar lalu kembali dengan foto yang menghebohkan.

Hanya wajahnya yang terlihat dengan jelas. Divo tersenyum senang dalam foto tersebut. Menurut kabar mereka berada di atas pesiar mewah.

Kabar yang terdengar mengatakan saat foto diambil jika Divo melamar wanita yang diduga kekasihnya itu. Terlihat dari wajah Divo yang terpotret sangat bahagia memeluk wanita itu.

"Jadi.."

Seorang pria manis dan imut dengan raut wajah dinginnya menatap tajam ke arah kekasihnya yang tampan.

"Itu saat kita pesiar dengan Citra, Rafa baby..percayalah hemm.." jelas Divo.

Divo kini sedang membujuk tunangannya yang sedang merajuk karena pemberitaan yang tidak benar tapi bagi tunangannya itu jelas membuatnya marah.

"Jangan membawa sepupumu itu Tuan playboy..!!"

Divo lelah menjelaskannya berulang kali. Karena bagi tunangannya itu dirinya yang salah.

Divo menarik tubuh Rafa hingga terjatuh di pangkuannya. Menatap Rafa dan membelai lembut pipi orang yang telah menjadi tunangannya.

"Baby sangat susah mendengarkan penjelasan dariku. Aku sangat mencintaimu. Aku sudah memiliki tunangan jadi untuk apa aku mencari orang lain."

Suara Divo terdengar lembut tapi Rafa masih cemberut membuat Divo terkekeh dengan tingkah lucu tunangannya.

Chupps

"Jangan cemberut lagi. Baby tetap menarik meski cemberut tapi aku lebih suka baby tersenyum hemm.." goda Divo membuat rona merah di wajah Rafa.

Divo dibuat gemas. Berakhir dengan menghadiahkan kecupan diseluruh wajah manis tunangannya.

"Ayo kita menikah baby..aku menjadikanmu milikku seutuhnya." ungkap Divo.
"Aku sudah menjadi milikmu."
"Ck..tapi aku kesal dengan orang-orang yang menggodamu." gerutu Divo.
"I'm yours Divo..always..forever.."

Keduanya tersenyum senang. Rafa mengecup bibir tebal Divo yang dibalas Divo dengan ciuman yang lebih menuntut.

"Aahhh.."

Kecup..jilat..gigi..jilat..kecup..

Leher Rafa sudah dipenuhi tanda kepemilikkan dari Divo. Puas dengan apa yang dilakukannya lalu Divo menuju bahu yang selalu menggodanya saat Rafa memakai baju berkerah rendah.

"Aahhh Divoohh.."

Lidahnya terus menggoda tubuh Rafa dari leher, pundak, dada sampai kaki. Tidak ada yang tertinggal satu pun. Setiap bagian Divo tandai dengan penuh posesif.

"Baby..aku sangat mencintaimu.."
"Me too.."

Mereka larut dalam ciuman yang begitu panas. Keadaan Rafa sudah berantakan akibat dari kenakalan tunangan tampannya yang masih lengkap berpakaian kecuali kemejanya yang sudah terbuka yang kancingnya entah kemana akibat Rafa yang menariknya sendiri.

"Divo~~"
"Hmm.."
"Ahh.."

Rafa mendesah saat menggesekkan bokongnya di pangkuan Divo. Divo membiarkan saja Rafa berbuat apa. Seperti saat ini Rafa sibuk dengan lehernya sementara tangannya membelai lembut dada bidangnya.

✅Ice DoctorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang