Milan kini hanya terdiam menatap dinding kaca yang membatasi antara dirinya dengan mamanya,setelah kejadian yang menimpa keluarganya membuat kondisi mamanya ngedrop,ditambah dengan mamanya yang mengidap penyakit kanker otak stadium 3.
"Dok,bagaimana kondisi mama saya?"tanya Milan begitu dokter keluar dari ruangan mamanya
"Kondisi Bu viona kritis,kanker yang dimiliki Bu viona berkembang sangat cepat dan jika dilihat dari kondisi kesehatan ibu viona saya tidak bisa menjamin bahwa waktu hidup ibu viona akan sampai 3 bulan lagi"jawab dokter tersebut sambil memasang muka sedih
"Apakah tidak ada jalan keluarnya dok,saya mohon selamatkan mama saya dok,saya mohon"mohon Milan sambil berlutut dikaji sang dokter,
"Saya akan berusaha semaksimal mungkin untuk menyelamatkan ibu viona,sekarang berdirilah dan temuilah ibumu sekarang pasti ibumu sangat membutuhkan keberadaan dan kasih sayang mu,tetaplah bersamanya"kata dokter tersebut sambil memapah Milan untuk berdiri,dokter tersebut menepuk bahu Milan "jangan lupa serahkan semuanya pada Tuhan"lalu dokter tersebut pergi meninggalkan Milan sendiri di lorong yang sepi.
Milan berjalan menuju ruangan mamanya,lalu matanya melihat tubuh ringkih mamanya yang terbaring diatas kasur dengan beberapa alat penopang kehidupan.
"Ma,mama bangun ya,temani Milan bicara.mama jangan tidur terus dong.kuatkan Milan ma,Milan nggak tahu apa yang akan terjadi sama Milan kalau mama pergi,mama bangun ya.kalau mama bangun Milan nanti mau peluk mama sepuasnya"cerita Milan sambil mengelus tangan dingin mamanya.
"Milan mau kita kayak dulu lagi,Milan nggak mau menjadi dewasa,milan mau dimanja mama sama papa lagi,hiks hiks hiks"Isak Milan sambil mengadu kepada mamanya
Milan terus bercerita kepada mamanya sampai dia tertidur di kursi sambil menggenggam tangan mamanya dengan erat.
Milan merasa sesuatu mengelus kepalanya dengan lembut,perlahan lahan Milan membuka matanya untuk melihat siapa yang mengelus kepalanya,rasanya sangat nyaman dan menenangkan.
"Mama ,mama sudah bangun hiks hiks,jangan pergi tinggalin Milan sendiri Milan nggak mau"tangis Milan sambil segera memeluk dengan erat tubuh mamanya,Milan dapat merasakan bahwa tubuh tersebut tidak seperti dulu lagi,semua karena digerogoti oleh penyakit mamanya,bahkan Milan bisa merasakan betapa tipisnya rambut mamanya,namun rasa nyamannya tetap sama.
"Mama nggak akan pergi tinggalin Milan lagi,mama janji"kata viona dengan sangat lemah namun tetap berusaha tersenyum kepada putri kesayangannya.
"Mama ingin memberitahu sesuatu sama milan,mama harap Milan mau Nerima permintaan mama dan papamu,Milan mau janji sama mama untuk menerima keinginan mama sama papa?"tanya mamanya sambil tetap mengelus rambut hitam legam milan,kini Milan menyandarkan kepalanya kedada sang mama dengan tangan masih melingkar di pinggang mamanya
"Apa ma,asal mama sama papa senang Milan mau"jawab Milan menatap wajah meneduhkan mamanya
"Milan sudah mama jodohkan dengan anaknya sahabat mama,namanya Erick Jov Bryan
Seketika tubuh Milan menegang mendengar nama tersebut.

KAMU SEDANG MEMBACA
without you
أدب المراهقينaku yang selalu mengalah kepadamu,aku yang selalu mengejarmu,dan aku yang selalu berusaha mempertahankan pertunangan ini,hanya aku. ketika kamu menganggap ku sebagai seorang penghancur,aku hanya tersenyum.ketika kamu menghinaku,aku hanya diam tak be...