flashback(2)

8 5 0
                                    

Yovan kini sedang dipukuli oleh dua orang berbaju hitam dengan menggunakan masker dan topi membuat Milan tidak bisa melihat dengan jelas siapa kedua orang tersebut.

Milan merapatkan tubuhnya ke dinding mobil untuk bersembunyi,dia membekap mulutnya yang terisak dia berusaha menahan isakan nya yang semakin lama semakin kencang.

Milan dapat mendengar suara suara kesakitan dan rintihan dari mulut yovan.milan sempat mendengar salah satu dari kedua orang tersebut mengatakan beberapa kalimat namun satu hal yang paling dia ingat jelas adalah "Bryan".

Setelahnya tidak ada lagi suara yang terdengar,Milan menolehkan kepalanya untuk melihat ketempat Yovan berada,namun kosong dia tidak menemukan Yovan dimana pun.

Tiba tiba dari belakang sebuah tangan menyekap mulutnya dengan sapu tangan lalu semuanya gelap.

"Aduhhh"adu Milan ketika merasakan kepalanya yang terasa sangat sakit.dengan perlahan dia membuka matanya,dia mengedarkan pandangannya keseluruh penjuru,dahinya berkerut memikirkan dimana ia sekarang.

Ruangan kecil,pengap dan kurangnya penerangan membuat Milan tak bisa melihat dengan jelas apa yang ada didepannya.

"Aaaahkkkk"tiba tiba sebuah teriakan memenuhi ruangan tersebut dan bersamaan dengan itu lampu menyala,kini Milan dapat melihat dengan jelas apa yang terjadi padanya.

Tangan serta kaki yang terikat ke sebuah kursi membuat pergerakan Milan sangat terbatas, beberapa luka yang menganga disertai darah yang sudah mengering.

Mata Milan kini hanya fokus mencari sumber suara tersebut,ia merasa bahwa itu adalah teriakan Yovan papanya

"Papa,papa dimana"teriak Milan mencari ayahnya namun yang terdengar bukanlah jawaban melainkan sebuah teriakan lagi bahkan yang lebih kuat dari sebelumnya.

"Aaaahkkkkkk"
"Papa jawab Milan,papa dimana,apa yang terjadi sama papa"panggil Milan sambil menangis dengan keras,dia berusaha melepaskan dirinya namun bukannya terlepas kini kaki dan tangannya penuh dengan luka akibat bergesekan dengan tali yang mengikat dirinya

"PAPA,PAPA"panggil Milan

Tuhan tolong jagakan papa Milan nggak mau papa kenapa napa,doa Milan didalam hatinya.

Sebuah tarikan dirambut Milan dari belakang membuat Milan mendongkrak ke atas,Milan tidak bisa melihat keseluruhan wajahnya karena ia menggunakan penutup wajah,Milan hanya melihat warna bola mata orang tersebut adalah coklat terang.

"Lepaskan,sakit"lirih Milan menahan rasa sakit di kepalanya,rasanya seakan akan kepalanya tertarik dari kulit kepalanya

"Kenapa kamu melakukan ini sama papa,hiksssss,papa ada salah sama kamu,sampai kamu melakukan ini"tanya Milan sambil menatap mata orang tersebut

Bukannya melepaskan jambakannya dirambut Milan malah orang tersebut menariknya lebih kuat"kamu mau tahu ini semua karena apa,ini semua karena keluarga kamu,kalian tertawa diatas penderitaan kami,kalian harus merasakan yang lebih dari kami"jawab orang tersebut dingin.

"Lepaskan  papa ku aku akan membayar semua kesalahan keluargaku,aku akan memberikan seluruh harta kami kepada mu tapi aku mohon lepaskan papaku"mohon Milan .

without youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang