Milan hanya bisa menghembuskan napasnya kasar ketika mengingat bahwa ia dijodohkan dengan erick.bukannya dia membenci Erick namun dia tahu bahwa pria tersebut sudah memiliki seorang kekasih,jika kalian bertanya tanya dari mana Milan mengetahui nya,maka Milan akan mengatakan satu sekolah.
Erick Jov Brian ,bintang sekolah dengan berjuta pesona,sikapnya yang dingin serta wajah yang tampan dan otaknya yang encer membuat ia digilai banyak cewek.namun tidak untuk Milan dia adalah cewek satu satunya yang tidak tertarik dengan Erick,malah mereka adalah musuh bebuyutan, setiap mereka bertemu pasti akan terjadi adu mulut.
Namun mengingat perjodohan mereka membuat Milan harus berusaha mendapatkan hati cowok tersebut
Baiklah aku bisa melakukannya kata Milan dalam hati.
Teriakan mamanya dari lantai bawah menyadarkan Milan yang termenung memikirkan nasibnya,mamanya sudah diperbolehkan pulang kemaren dan bukannya istirahat mamanya malah memilih membersihkan rumah,dan Milan tak bisa melarang sang mama
"Iya ma,Milan turun sebentar lagi"teriak Milan membalas teriakan mamanya.
Segera Milan beranjak kearah meja belajarnya dan mengambil beberapa pil dari dalam lacinya,meminumnya dengan cepat kemudian meletakkan kotak pil tersebut kedalam tasnya.
Milan segera berlari turun kebawah dan setibanya dibawah ia langsung memeluk tubuh mamanya dari belakang
"Mama,makin cantik aja tiap hari"goda Milan sambil mencium pipi kanan dan kiri mamanya dengan sayang
"Ya iyalah ,siapa gitu dong mama,makanya kamu harusnya bersyukur karena punya mama,jadi cantik kamu nya kan"ledek viona kepada anaknya
"Iya ma,Milan bangga dan bersyukur lahir di keluarga ini,makasih ma"balas Milan sambil memeluk mamanya dengan erat
Milan menarik tubuhnya agar lepas dari tubuh mamanya ia dapat melihat beberapa helai rambut mamanya yang menempel di baju bagian punggung mamanya,Milan hanya bisa menahan isakan nya dan air matanya agar mamanya tidak mengetahuinya.
"Cepat sarapan,udah mama siapin,nanti telat loh lihat udah jam 06.00 wib"tegur mamanya kepada Milan yang berdiri termenung dibalik tubuh ringkih sang mama
"Iya ma"jawab Milan lalu duduk dan segera menghabiskan sarapannya dengan sangat lahap.
Kemudian Milan menyalami mamanya dan langsung pergi ke sekolahnya menggunakan mobil,Yap Milan berasal dari keluarga konglomerat namun hanya sedikit orang yang mengetahuinya.
Setibanya disekolah Milan segera menuju kelasnya,selama ia berjalan dia dapat mendengar semua orang menggosipin nya,tapi Milan tetap memasang muka masa bodohnya dan tetap berjalan
"Hai bro gimana hari loh?"tiba tiba sebuah lengan mendarat dengan seenaknya dibahu Milan,dan Milan tanpa menoleh pun tahu siapa orang tersebut
"Biasa aja,dev"jawab Milan sambil balik merangkul cowok tersebut
Tiba tiba Milan merasakan bahu sebelahnya semakin berat"eeeeeh Lo berdua udah dipanggilin juga masih aja nggak dengar,korek lain kali telinga kalian"
Milan hanya mendengus mendengarnya namun tetap membiarkan lengan tersebut bersandar di bahunya,dan ia melingkarkan tangannya di pinggang cowok tersebut.
Kini posisi Milan sedang dihimpit oleh kedua sahabatnya yang paling gila,devian dan Kevin.
Mereka berjalan beriringan namun ditengah jalan mereka berpapasan dengan Erick yang sedang merangkul kekasihnya,Grace.
Milan dan Erick hanya saling menatap namun setelahnya Milan segera memutuskan pandangannya,ia tak mau terjadi perkelahian antara dirinya dengan Erick .
Disaat dia melewati Erick dan grace,Milan dapat mendengar Erick mengatakan "cewek murahan"jelas kata tersebut untuknya.namun Milan hanya memasang muka cuek nya dan melanjutkan jalannya bersama kedua sahabatnya yang tanpa disadari Milan mereka sudah mengepalkan tangannya mendengar kata yang diucapkan oleh Erick kepada milan.
Please give me coment and vote.
Thank you reader
![](https://img.wattpad.com/cover/200091199-288-k31393.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
without you
Teen Fictionaku yang selalu mengalah kepadamu,aku yang selalu mengejarmu,dan aku yang selalu berusaha mempertahankan pertunangan ini,hanya aku. ketika kamu menganggap ku sebagai seorang penghancur,aku hanya tersenyum.ketika kamu menghinaku,aku hanya diam tak be...