From Idol To My Boy -JJK-

2.2K 141 8
                                    

23 tahun hidup, baru kali ini aku menyukai seorang idol sampai sebegitunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

23 tahun hidup, baru kali ini aku menyukai seorang idol sampai sebegitunya. Bangtan. Salah satu boygroup asal Korea Selatan yang digemari hampir di seluruh dunia. Padahal sebelumnya, aku hanya menyukai aktor-aktor saja. Itu pun hanya sebatas setia menonton drama dan acara tv yang dibintanginya.

Tapi hari ini, tepat 5 jam yang lalu aku baru saja mengikuti acara fanmeeting. Astaga rasanya masih seperti mimpi. Bagaimana bertatapan langsung dengan 7 pria sempurna itu. Bagaimana senyum mereka ketika menanyai namaku. Bagaimana halusnya telapak tangan mereka yang menyambut tanganku juga. Ahhhhhhhhhh gila!

Lalu, beberapa minggu setelah itu aku juga menonton konser mereka. Untuk yang pertama kalinya juga. Senang, mengharukan, tidak percaya, pokoknya semua perasaan menjadi satu. Aku merasa seperti menjadi orang paling bahagia sedunia. Tapi mendadak sedih, karena saat mereka berbincang-bincang sebagai penutup konser, dan fans yang lain tidak lagi berteriak-teriak melainkan mendengarkan, aku menemukan kipas dengan gambar Jungkook terinjak-injak.

Melihatnya aku hampir menangis, lantas memungutnya. Sedikit membersihkannya. Saat mendongak keatas panggung, Jungkook sedang menatap lurus kearahku. Oh, atau aku saja yang berhalusinasi? Karena setelahnya ia tersenyum. Puluhan fans yang ada disamping kanan kiri depan belakangku berteriak kencang atas senyumnya itu. Mendadak jantungku seperti ingin lepas. Astaga, pengalaman yang tak akan pernah aku lupakan seumur hidup.

Semua ingatan tentang fanmeeting dan konser mereka masih sering terngiang di kepala. Membuatku melangkahkan kaki dan menuju bandara. Iya, sekarang aku berada di bandara karena Bangtan akan melanjutkan tour nya. Tapi aku hanya berdiri sedikit jauh sambil menatap kerumunan orang didepan sana yang hendak menggapai-gapai lengan ataupun tubuh mereka. Aku tidak berharap apa-apa. Melihat begini saja sudah sangat senang.

Tapi tanpa di duga, Taehyung, pria kelahiran 1995 itu tak sengaja bertukar pandang denganku. Aku membeku, hampir saja tidak membalas lambaian tangannya kalau saja orang disebelahku tidak menyikutku. Sepertinya aku terlalu senang mendapat perlakuan itu dari seorang Kim Taehyung. Membuatku tidak sadar sama sekali kalau di detik yang sama, Jeon Jungkook juga tersenyum kearahku. Ia bahkan menatapku lebih lama daripada Taehyung.

[]

Ini hampir pukul 12 malam dan aku baru saja sampai di apartemenku. Langkahku gontai, aku yakin seribu persen bahwa wajahku juga sudah sangat tidak terkontrol. Beruntung sudah sepi, tidak banyak orang. Paling-paling petugas apartemen yang tentu saja tidak akan berkomentar.

Setelah sampai dan ku buka pintu, kamarku gelap. Tidak terlihat apa-apa. Akan tetapi, meski dengan kantukku yang luar biasa, aku hapal mana letak ranjang. Membuang tas ku sembarang arah dan segera menjatuhkan diri. Aku benar-benar butuh istirahat. Karena kakiku masih menjuntai setengah kepinggiran ranjang, aku memposisikan diriku sedikit bergeser--

"Hah?"

Apa aku sudah mimpi? Atau halusinasi? Kenapa aku merasakan ada seseorang sedang tertidur diranjangku? Karena penasaran dan takut, aku meraba lampu tidur diatas nakas. Benar, ada seseorang. Bagaimana ini? Haruskah ku telepon polisi? Atau keamanan apartemen? Ditengah kepanikkanku, pria yang wajahnya tertutup rambut hitamnya itu membalikkan badan. Menghadapku. Ini semakin horor. Apakah ia hantu?

Dreamless 'One Shot BTS'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang