"Bang! ayolah jangan keluar, kasian nih Nayra nangis kan." Jeno menggendong gadis kecil, yang sedang menangis, atau lebih bisa di sebut juga meraung agar sang ayah tidak pergi.Tangan kecilnya berusaha menggapai tubuh sang Ayah.
"AYAAH AYAA IKUT!" Air matanya sudah menganak sungai di pipi tembamnya.
"Lu urus aja sana, bawa ke dalem, gue sepuluh menit lagi ada balapan" Seoho menghidupkan motornya.
"AYAAH!" Pekikan balita di gendongan Jeno Semakin mengeras, bahkan mengalahkan suara knalpot motor ninja ayahnya.
"Ah Bang!" Kesal, Jeno langsung menaruh balita itu di bagian depan motor Seoho, mau tak mau Seoho harus menahan anaknya agar tidak terjatuh.
Anak itu langsung memeluk tubuh ayahnya erat.
Tak mau kalah Jeno langsung mencabut kunci motor itu lalu kabur kedalam rumah.
"WOI JENO BALIKIN KUNCI MOTOR GUE!" teriak Seoho.
"Ayah ... " Anak itu sesenggukan di pelukan Ayahnya.
Seoho menghela napas berat, merasakan kemeja bagian depannya sudah basah air mata anaknya. Terpaksa Seoho menggendong anaknya turun dari motornya dan membawanya memasuki rumah.
"Oom jeno!" Pekik anak kecil itu saat tak sengaja mereka berpapasan di ujung tangga.
Jeno tersenyum menampilkan eye smilenya.
"Aya mau bobo sama Yayah" Nayra tersenyum lebar menampilkan giginya susunya yang sudah tumbuh sepenuhnya.
"Weh enak tuh, seneng ya?" Jeno menoel pipi Nayra.
"Iya, Aya sayang ayah." Anak kecil itu memeluk tubuh Ayahnya erat.
Jeno yang melihatnya tersenyum cerah, membuat mata sipitnya tenggelam membentuk bulan sabit.
Sedangkan sang Ayah-Seoho, mendengus kesal.
"Ayo bobo, udah malam." Seoho mengelus puncak kepala anaknya.
"Ayo yah." Nayra mengenaggukkan kepalanya.
Seoho melanjutkan langkahnya membawa Nayra ke dalam kamarnya.
🌱🌻🌱
"Jen!" Jeno yang sedang memakan ramen di pantry menoleh ke sumber suara.
Di sana Seoho, dengan penampilan acak acakannya menggendong Nayra yang sepertinya habis menangis.
"Kenapa Bang?" Jeno menatap Nayra yang mengulurkan tangannya pada Jeno.
"Nayra nyariin lu."
"Aya mau bobok sama Oom Jeno aja" Ucap Nayra setelah di gendongan Jeno.
"Kenapa gak sama Ayah aja heum?" Jeno merapikan rambut Nayra yang acak acakan.
"Mau ama Oom Jeno!" Nayra mulai ngegas, matanya mulai kembali berkaca kaca.
"Eh iya iya, ayo." Jeno langsung menggendong Nayra ke kamarnya.
Sedangkan Seoho hanya mengikuti mereka dari belakang. Saat Jeno memasuki kamar, Seoho memilih menyenderkan tubuhnya di sofa depan kamar Nayra.
"Bang!" Panggil Jeno.
Seoho membuka matanya, entah sudah berapa lama sudah dia tertidur di sofa.
"Mumet kan ngurus bocah?" tanya Jeno ikut menyenderkan tubuhnya di sofa samping Seoho.
Seoho terlalu lelah dan mengantuk untuk bersuara, hanya berguman sebagai jawaban.
"Makanya cari istri." Ucap Jeno lalu memejamkan matanya.
Seoho langsung membuka matanya menatap tajam Adiknya yang sudah terpejam di sampingnya.
Wohoho, aku ketawa sama Oom jeno :v
Tebece :v
Ini baru permulaan 😅🌱
"Aya mau ain sama Oom Jeno!" Aya.
🌱
"Bentar, Oom mau kuliah , sama Ayah dulu ya" Jeno.🌱
"Ck ngerepotin aja" Seoho.
🌱
KAMU SEDANG MEMBACA
You 🌱
FanfictionJeno x You x Seoho 🌱 mengurus anak? jangankan mengurus anak orang, mengurus diri sendiri aja gue males :v .rebahan its my life