🌱'8

384 60 30
                                    

HAI GAISEUU~~~~☘️

Sebelum baca, kuy klik bintang pojok kiri dulu huhuhu.

Buat yang gak tau lagunya bisa klik mulmed ya

happy reading 🌱

siapkan hujatan kalian hahahah🤣


"Kenapa sih Dess kok malah di aduk aduk doang?" Ayu menatap Dessy yang kini tampangnya tidak baik baik saja, matanya nampak sembab seperti kebanyakan menangis.

"Gue putus sama kak Jay ... " Lirihnya smabil menggigit bibir bawahnya menahan tangis.

"Hah? Gila sumpah kalian pacaran empat tahun putus gitu aja? Gila emang kak Jay yeh" Ayu langsung membanting sendoknya ke mangkuk sotonya.

Dessy mulai terisak kembali.

"Aduh ... " Ayu akhirnya pindah ke kursi samping Dessy, mengusap pelan bahunya, berusaha menenangkannya.

"Udahan dulu deh nangisnya, makan dulu ya, pasti lu belom makan sama sekali kan, ntar abis makan kita pindah ke taman aja biar enak curhatnya" Ayu masih mengusap usap bahu Dessy.

Dessy menganggukkan kepalanya, menghapus air matanya lalu memakan sotonya perlahan hingga tersisa setangahnya lalu mendorongnya sedikit menjauh dari tubuhnya, tanda bahwa dia menghentikan makannya.

"Udahan?" Tanya Ayu.

Dessy menganggukan kepalanya.

"Tunggu bentar" cepat Ayu menghabiskan sisa sotonya yang sudah hampir habis, membayarnya lalu pergi ke taman dekat kompleks perumahan Jeno.

Sebelum mereka memulai cerita, Ayu berinsiatif membeli beberapa amunisi agar Dessy nanti lebih tenang, di tangannya sudah menenteng keresek putih berukuran sedang yang berisi satu bungkus tisu ukuran sedang, beberapa botol minuman dingin dan tiga bungkus coklat wafer.

"Jadi gimana?" Mulai Ayu saat mereka sudah duduk di kursi taman.

Dessy menghela napas berat, cuaca sore mula mendung. Cukup memberikan jiwa sejuk dan menenangkan bagi mereka berdua.

"Bang Jay?" Dessy menatap heran, pacarnya tidak bilang apa apa tiba tiba ada di depan pintu rumahnya.

Laki laki berambut pink dengan jaket hitam itu tersenyum lalu mengelus puncak kepala Dessy, "Iya, Mama Papa ada gak? Aku mau ajak kamu keluar" ucapnya lalu memasukkan tanganya kedalam saku jaketnya.

Pipi Dessy memerah, selalu saja hatinya berantakan jika Jay memperlakukannya dengan manis sepeti ini, " Papa sama mama lagi pergi kondangan, Abang ada tugas ke Surabya, jadi aku sendirian."

Jay menganggukkan kepalanya paham, "yaudah ayo keluar sekarang aja, biar baliknya gak kemaleman"

"Yaudah Bang ayo masuk dulu, aku mau siap siap bentar" Dessy masuk kedalam rumahnya diikuti Jay di belakangnya.

Dessy langsung masuk kedalam kamarnya berganti baju, dan sedikit memoles wajahnya dengan make up. Sedangkan Jay menunggu di ruang tamu dengan senyuman yang tak behenti mengembang dari bibirnya.

"Ayo Bang!" Dessy menuruni tangga kamarnya.

Jay langsung bangkit dari sofa, menggengam tangan Dessy lembut, "Ayo!" Jay tersenyum lebar lalu menggandeng Dessy ke dalam mobilnya.

Senyum tak pernah pudar dari kedua bibir mereka. Jay benar benar mengikuti semua kemaun Dessy hari ini. Dari menonton film, berman di timezone hingga kini mereka makan malam bersama di sebuah cafe di tengah tengah kota yang cukup terkenal di kota mereka.

You 🌱Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang