Chapter 2 : The Second Time I Meet You

95 20 0
                                    

"Indeed we have much taste. Indeed we are not together. If indeed we are destined to be together forever, love would not be where."

2 years later

Ji Eun sangat gugup di kursinya, ia sedari tadi gelisah. Ya, Ji Eun sedang berada di pesawat menuju Korea bersama keluarganya. Alasan dari kegugupan Ji Eun selain dia phobia ketinggian yaitu Baekhyun. Ya, ia akan bertemu Baekhyun kembali setelah sekian lama.

Ji Eun dan Baekhyun tak pernah lagi berhubungan semenjak Baekhyun kembali ke korea. Tak seperti yang Baekhyun janjikan, lelaki itu tak pernah menghubunginya sama sekali walaupun itu hanya sekedar menanyakan kabar dirinya. Appa Ji Eun bilang kalau Baekhyun benar-benar sibuk beberapa tahun terakhir karena ia menggantikan ayah nya menjadi CEO di perusahaan keluarga mereka. Dan Ji Eun hanya bisa memaklumi nya.

Ji Eun tersenyum membayangkan bagaimana ekspresi Baekhyun yang akan melihat penampilan nya sekarang.

Ji Eun sudah berubah banyak semenjak 2 tahun terakhir ini. Dia sudah menjadi mahasiwa seni di Beijing university, penampilannya juga tak seperti Ji Eun yang dulu, kini ia menjadi primadona di kampusnya karena wajah manisnya. Tubuh Ji Eun juga sudah lebih kurus dan juga tubuh Ji Eun bertambah tinggi dari sebelumnya.

Ji Eun bagai transformasi si itik buruk rupa yang berubah menjadi angsa di dalam cerita dongeng.

*******

Sesampainya di bandara Ji Eun dan keluarganya di jemput oleh orang suruhan keluarga Byun untuk membawa mereka ke kediaman Byun.

Setelah perjalanan yang agak memakan waktu Keluarga Lee tiba di rumah megah milik keluarga Byun. Ji Eun dan keluarganya di sambut oleh Tuan Byun dan istrinya dengan wajah yang sedikit sembab. Ya, alasan keluarga Ji Eun datang ke korea karena nenek Baekhyun lebih tepatnya ibu dari Byun Siwon meninggal dunia.

"Aku turut berduka atas meninggal Eommonim Siwon~ah. Aku tak tau dia sakit keras elama ini." Yunho memeluk Byun Siwon dan menguatkan sahabatnya itu agar lebih tegar.

"Tak apa,Eomma juga tak mau memberitahu orang-orang yang dicintainya tentang penyakitnya karena itu akan membuat keluarga menjadi sangat sedih ketikaia pergi. Lagipula itu juga sudah takdir dari Tuhan. Terima kasih Yunho~yah kau dan keluarga sudah mau datang eomma akan senang dengan kehadiran mu dan keluarga mu. Maaf aku dan Sooyoung tak bisa menemani kalian aku harus ke tempat persemayaman Eomma untuk menyiapkan acara pemakaman untuk besok"

"Ya tak apa Siwon~ah, persiapan pemakaman eommonim lebih penting dari kami pergilah."

Sebelum pergi Sooyoung melihat Ji Eun seakan tau apa yang di cari-cari gadis itu sedari tadi, Sooyoung menghampiri Ji Eun dan menepuk bahunya pelan.

"Kau mencari Baekhyun? Dia mungkin berada di apartemen nya sekarang. Dia akan datang di pemakaman besok, jadi jika ingin berbicara dengannya kalian dapat bertemu besok." Sooyoung tersenyum lalu meninggalkan Ji Eun.

******

Ji Eun Pov

Sekarang aku berada di sebuah pemakaman dekat gereja di pinggiran kota Seoul. Pemakaman nenek Baekhyun berjalan lancar meskipun di penuhi suasana kesedihan yang mendalam terutama Baekhyun yang terlihat paling kehilangan diantara keluarga besar tuan Byun.

Apalagi ketika peti mati dimasukkan ke liang lahat ekpresi Baekhyun begitu datar tak terbaca tapi sebenarya aku tahu dia sangat kehilangan.

Selesai dari acara pemakaman aku berniat berbicara pada Baekhyun tapi ketika aku mengedarkan pandangan ku dia sudah menghilang. Lalu bibi Sooyoung mendekati ku.

"Pergilah temui dia, aku rasa dia perlu seseorang menemani nya saat ini karena ia baru saja kehilangan nenek kesayangannya. Dia ada di dalam gereja." Bibi Sooyoung tersenyum menatap ku seolah-olah meyuruh ku untuk lekas menemui Baekhyun. Aku yang mendengar nya langsung tersenyum dan memeluk bibi Sooyoung lalu pergi dengan cepat untuk menemui Baekhyun.

Ketika aku memasuki gereja aku melihat Baekhyun berada si sana seorang diri sambil menutup mata memanjatkan doa.

Aku mulai mendekati nya tanpa membuat langkah kaki yang berisik agar Baekhyun tak terganggu.

Aku perlahan duduk di sampingnya dan memperhatikan setiap lekuk wajahnya.

"Kau tahu kadang aku merasa Tuhan tidak adil pada ku. DIA selalu mengambil dan menyingkirkan orang-orang yang aku cintai. Kau tahu rasanya sangat berat kehilangan orang-orang yang berharga dalam hidup mu. Mungkin aku tak bisa hidup tanpa mereka." Baekhyun membuka matanya dan menatap manik mata ku. matanya yang indah terlihat bengkak karena menangis.

"Tuhan selalu punya rencana yang indah untuk seluruh umatnya. Kita tak pernah tahu apa yang akan di rencanakan Tuhan kedepannya untuk kita. Aku belum pernah berada di posisi mu karena kehilangan seseorang tapi aku dapat merasakan bagaimana kesedihan yang kau alami. Berhentilah terlihat menyedihkan hati ku sakit melihat mu seperti ini. Ku pikir kau hanya merasa kesepian karena ditinggal kan oleh orang-orang yang kau kasihi. Harus ada yang menjagamu dan mungkin aku bisa." Aku mencoba sedikit menghibur Baekhyun dan memberikan Senyum tulusku untuk nya agar kesedihannya berkurang.

Lalu Baekhyun memeluk ku dengan tiba-tiba ia membenamkan wajahnya di bahu ku. Aku hanya dapat membalas pelukan Baekhyun . aku tahu Baekhyun menangis di bahuku walaupun ia sama sekali tak mengeluarkan suara, aku mengelus punggungnya untuk memberikan sedikit ketenangan disana.

"Menangislah, jika itu membuat mu tenang." Bisik ku. lembut.

"When you're alone, I will be your Shadow"

*******

Tbc

Vote...vote...comments juseyo^^

Sadness Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang