Chapter 4 : Many Risks When I'm With You

78 17 0
                                    

"I never knew the meaning of love, until you came into my life"

Aku tak pernah tahu kalau Baekhyun adalah termasuk orang penting di korea. Sejak hubungan kami di umum kan pada publik, hidup ku berubah 180 derajat. Aku jadi sering di ikuti oleh paparazi yang ingin mengetahui tentang hubungan ku dan Baekhyun. Bukan 1 atau 2 paparazi saja yang selalu mengikuti ku tapi ada sampai 20 paparazi yang selalu mengawasi ku seakan aku adalah seorang selebrita ternama.

Aku merasa ruang gerak ku sangat terbatas sekarang. Walaupun aku merasa terganggu aku selalu memberikan senyuman 'bahagia' kepada media meskipun itu palsu. karena media hanya menangkap hal-hal yang membahagiakan dari hubungan kami.

Aku juga tak pernah protes dan mengeluh pada Baekhyun karena itu sudah konsekuensi yang harus aku hadapi. Aku mengatasi semua masalah ku sendirian tanpa campur tangan Baekhyun sama sekali.

******

Saat ini aku berada di sebuah minimarket dan hendak pulang tapi paparazi masih saja terus mengikuti. Aku bingung bagaimana cara ku kembali ke rumah Baekhyun tanpa harus di kerubuti oleh mereka. Aku takut jika aku keluar dari minimarket mereka langsung menyerbu ku karena saat ini aku hanya seorang diri tanpa ditemani oleh bodyguards keluarga Baekhyun.

Sebenarnya bibi Sooyoung sudah menyuruh ku untuk di temani bodyguard tapi aku menolaknya karena aku pikir ini tak akan lama dan jarak minimarket dari rumah Baekhyun tak terlalu jauh. Aku menghirup napas panjang mengumpulkan segenap keberanian untuk melewati kerumunan paparazi yang sudah siap di depan minimarket. Aku memakai topi hoodie ku untuk menutupi wajah ku, aku pun melangkah ke luar minimarket.

Dan seperti dugaan ku paparazi-paparazi itu langsung menyerbu ke arah ku memberikan sejuta pertanyaan, aku hanya diam dan menundukkan kepala. Aku terus saja berjalan tapi mereka terus saja mengikuti ku bahkan ruang gerak ku pun sekarang semakin sempit hingga membuat ku susah berjalan. Aku tak suka dengan keadaan seperti ini, aku mulai merasa pusing karena blitzs kamera yang tak henti mengambil gambar ku 'Tuhan aku harap ada yang bisa menolong ku saat ini." batin ku. Saat aku rasa aku akan jatuh pingsan ada seseorang yang menarik tangan ku dari kerumunan paparazi dan membawa ku menjauh dari mereka.

*****

Author's Pov

Lelaki itu berhenti ketika ia rasa mereka sudah tidak lagi di ikuti oleh paparazi. Ia masih terengah- terengah karena kehabisan napas berlari menghindari para media yang mengikuti mereka. Ia menatap gadis cantik yang ada di depannya seperti ketakutan. Ia mengikuti arah pandang gadis cantik yang mengarah kepada tangannya. Ternyata lelaki tersebut masih menggenggam tangan Ji Eun erat.
"Ah maaf." Lelaki itu langsung melepaskan genggaman nya pada tangan Ji Eun.
"Kau tenang saja aku bukan pria jahat. Aku hanya ingin membantu mu saja." Lelaki itu coba menjelaskan nya pada Ji Eun karena ia masih melihat wajah ketakutan di mata gadis cantik itu. Ji Eun hanya diam tak membalas ucapan lelaki tersebut.

"Kau baik-baik saja?" Lelaki itu menanyakan keadaan Ji Eun karena wajah Ji Eun sudah mulai pucat pasih.

"Ya,aku baik-baik saja." Ji Eun sedikit mundur dari lelaki itu karena ia takut lelaki itu bukan lelaki baik-baik.

"ck.. seperti nya kau masih takut pada ku. baiklah, aku Lee Joon gi. kau bisa memanggil ku Joon Gi." Joon Gi mengulurkan tangannya kepada Ji Eun. Ji Eun membalas uluran tangan Joon Gi dengan takut-takut. "Lee Ji Eun."

" Kalau begitu salam kenal Ji Eun." Joon Gi menjabat tangan Ji Eun lalu tersenyum kepada Ji Eun. Ji Eun merasa Joon Gi bukanlah orang yang akan mengancam nyawanya dan ia tak perlu lagi takut terhadap Joon Gi.
"Salam kenal kembali Joon Gi." Ji Eun memberikan senyuman manis nya pada Joon Gi.

Sadness Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang