Chapter 3 : What's The Love Mean (?)

76 20 0
                                    

"The best thing in my life is falling in love with you"

Appa, Eomma dan Zy Eonni sudah kembali ke China beberapa waktu yang lalu sementara aku masih tinggal di kediaman keluarga Byun. Aku akan menghabiskan liburan semester ku selama 2 bulan di korea. Awalnya aku menolak karena aku takut akan merepotkan keluarga Byun tapi bibi Sooyoung terus saja membujuk ku untuk tetap tinggal dan akhirnya aku menyetujuinya.

Selama aku disini aku dan Baekhyun kembali akrab seperti dulu, meskipun kami jarang bertemu karena Baekhyun memang tinggal terpisah dari keluarganya dan memilih tinggal di apartemen yang lebih dekat dari perusahaan. Ia tetap menghubungi ku dan menayakan kabar dari ku, bahkan pada akhir pekan ia kembali ke rumah keluarga Byun dan mengajak ku pergi ke tempat-tempat yang menarik di Seoul. Aku tak tahu bisa bilang seperti apa hubungan kami ini, aku dan dia sudah sangat dekat tapi tak ada ikatan sama sekali di antara kami. Tapi aku sedikit berharap ada hubungan yang lebih dari sekedar teman antara kami.

Saat ini aku tengah menunggu Baekhyun di sebuah cafeteria di dekat perusahaanya. Kami berjanji akan makan siang bersama, tapi Baekhyun sudah terlambat 1 jam aku ingin mengabarinya tapi aku takut kalau dia berpikir bahwa aku orang yang tak sabaran. Aku mencoba memberikan tenggang waktu 15 menit lagi untuk menunggu Baekhyun jika ia tak datang lagi dalam waktu 15 menit aku akan pergi. Tapi 10 menit kemudian Baekhyun datang menghampiri meja ku dan duduk di depan ku.

"Maaf aku benar-benar terlambat, tadi ada meeting mendadak di perusahaan jadi aku mau tak mau harus ikut." Baekhyun mencoba menjelaskan alasan keterlambatan nya.

"Kau tak perlu minta maaf, aku bisa memaklumi orang sibuk seperti dirimu." Aku tersenyum, aku mengerti keadaan Baekhyun yang super sibuk dengan jabatan nya sebagai CEO muda.

"Kau sudah pesan?" tanya Baekhyun pada ku.

"Bahkan pesanan ku sudah akan menjadi kotoran sbentar lagi." Aku mencoba mencairkan suasana dengan membuat sedikit lelucon.

"Aku benar-benar minta maaf, gara-gara diriku kau harus menunggu sangat lama. Dan bosan sendirian disini." Baekhyun memberikan tatapan bersalah pada ku. Sebenarnya lelucon ku tadi bukan untuk menyindir Baekhyun ataupun membuatnya merasa bersalah itu murni hanya untuk candaan semata.

"Sudahlah tak apa. sekarang kau saja yang pesan makan siang mu, aku yakin kau belum makan siang kan."

Baekhyun memanggil pelayan, ia memesan pasta dan cappuccino sebagai menu makan siang nya.

"Kau tau sebenarnya aku mengajak mu makan siang karena aku ingin membicarakan sesuatu yang penting padamu." Baekhyun mulai menatap ku dengan ekspresi yang sangat serius.

"Hal penting apa Baekhyun~ah?" tanya ku pada Baekhyun.

"Mau kah kamu menikah dengan ku, Ji?" Aku memasang wajah kaget mendengar ajakan menikah Baekhyun yang tiba-tiba aku memang mengharapkan suatu hubungan dengan Baekhyun tapi aku tak pernah berpikir dengan penikahan se-mendadak ini. Lagi pula aku berpikir ajakan Baekhyun sangatlah mendadak dan saat ini juga aku baru berusia 18 tahun untuk sebuah pernikahan itu terlalu muda menurut ku, aku juga masih kuliah jadi bagaimana kalau aku menikah.

"Hahaha.... Kau Lucu Baekhyun~ah." Aku tertawa karena aku pikir ajakan menikah Baekhyun adalah sebuah lelucon gila yang dibuat olehnya.

"Kali ini aku serius Ji, aku tak mungkin membawa hal penting seperti pernikahan untuk dijadikan lelucon. Jadi bagaimana jawaban mu?" Baekhyun mennatap manik mata ku lekat.

Aku yang mendengar pernyataan Baekhyun berhenti tertawa dan terdiam membeku.

"aku...aku..." Aku gugup tak tau harus menjawab apa terhadap pertanyaan Baekhyun tadi beruntungllah pesanan Baekhyun datang sehingga mengalihkan topic.

"Ini pesanan anda tuan." Pelayan menaruh pasta dan Capuccino di depan Baekhyun.

"Terima Kasih." Baekhyun tersenyum .

"Sekarang apa jawaban mu Ji?" Setelah pelayan itu pergi Baekhyun kembali menatap ku penuh harap dan bertanya pertanyaan yang sama. Aku melihat manik mata Baekhyun dan ku lihat keseriusan disana. jadi aku memutuskan untuk menyetujui ajakannya.

"Ya. aku akan menikah dengan mu." Aku tersenyum bahagia dihadapan Baekhyun.

"Bagus." Baekhyun tersenyum pada ku tapi aku pikir itu lebih seperti seringainya, tapi aku tak peduli karena aku merasa senang sekarang.

"Kau tau Baekhyun~ah sebenarnya aku mencintai mu. Sangat mencintai mu." Aku mengatakan yang sejujurnya kepada Baekhyun betapa aku benar-benar mencintai dirinya.

"Terserahlah cinta itu apa."

**********

Sadness Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang