Akhirnya kita sama sama pergi.Kau pergi meninggalkan ku dan aku pergi membawa luka
"Biar gue jelasin aja deh,ribet emang punya sahabat ngingir kaya lo berdua"ucap dimas yg di hadiai tatapan mata tajam dari keduanya
"Lo pada ingat pas kita pertama kali manggung di dev'Cafe waktu itu kan"reza dan naldo mencoba mengingat ngingat hal yg di sampaikam oleh dimas
"Ouu iya gue inget,kmrin kan si refan nyanyi buat dini cewek berhodi pink itu"ucap reza yg di jawab anggukan dari dimas
"Nah dari situ ternyata si refan suka sama dini,bisa di bilang cinta pada pandang pertama"
"What the fuck! Lo seriusan?"tanya naldo kaget.Pasalnya ia sama sekali tidak mengetahui hal ini,padahal mereka sahabat berempat
Dimas memutar bola matanya malas "Iya bege gak mungkin kan gue ngarang cerita"
"Okee lanjuttt"ucap reza yang semakin kepo atas kelanjutan cerita ini
"Si angga juga kan lagi dekat sama dini tros si angga tau bahwa si refan ngejar ngejar dini,tu bocah sempat gak makan satu hari karena mikirin itu"
"Pas malamnya gue datang ke rumah refan.Gue ngsih dia pilihan pilih persahabatan kita atau cintanya dia, awalnya dia bingung sampai gue jelasin semua dan akhirnya refan ngerti"reza dan naldo masih setia mendengar.Sampai akhirnya suara dari bukaan pintu pun menyadarkan mereka
Dokter tersebut keluar dari ruangan inap angga dan mendapati ke tiga temannya sedang asik bercerita
"Emm,di sini ada keluarga dari pasien?"tanya dokter cantik itu kepada mereka
Fokus mereka terahlikan setelah melihat paras dari dokter muda itu.
Merasa teracuhkan dokter itu pun menjentikkan jari nya di hadapan ke 3 remaja laki laki itu"Hallo" ucapnya
"Ehh kenapa dok?"tanya reza yg terlebih dahulu sadar dari hipnotis si dokter cantik itu
"Keluarga pasien dimana?"ulangnya
"Kita keluarganya dok.Gimana dengan keadaan sahabat saya"ucap reza
"Lukanya tidak begitu parah dan sudah saya tangani tadi jadi kalian hanya perlu merawat luka luka nya agar cepat mengering"
"Shiyapp bu dokter"
"Yaudah saya permisi dulu yh,kalian sudah boleh menjenguknya "ucap dokter tersebut dengan senyuman lalu pergi meninggalkan mereka bertiga
Mereka bertiga berjalan beriringan memasuki ruang inap angga.Di sana angga terlihat sangat letih serta muka yg babak belur itu membuat rasa ibah pun muncul dari jiwa mereka
"Kasihan yh angga"ucap reza memandangi wajah cowok tampan itu
"Ehh btw lo belum selesain cerita lo tadi,mending lo sambung sekarang deh"ucap naldo
"Males gueee"ucap dimas
"Cerian sekarang atau--"
"Oke gue ceritain"ucapnya pasrah
"Soo?"ucap naldo menaikan alisnya
"Setelah memikirkan perkataan gue. Revan akhirnya memutuskan pilihannya dan bertepatan saat itu angga pun datang kerumah revan"
Revan berjalan ke arah angga dan berkata"lo berhak atas dini dan gue lebih memilih mundur dari pada gue harus ribut sama sahabat gue dan menghancurkan semuanya"
"Dan gimana dengan lo"tanya angga kepada revan yg di balas senyuman oleh cowok itu
"Gue akan pergi dari sini buat nenangin hati gue,tapi inget satu hal!
jangan sekali sekalinya lo buat dini menangis karena tingkah lo!!dan gue gak segan segan bunuh lo karena gue gak mau hal yg udah gue pilih ini akan gue sesali nantinya!!"ucapnya menepuk pundak angga"Gue gak bakalan buat dia nangis bro lo tenang aja"ucap angga meyakinkan revan
"Oke gue pegang perkataan lo"
******
Seorang cowok menggas habis motornya membelah jalanan pada sore itu dari raut wajah cowok itu dapat di simpulkan bahwa ia sedang marah dan melampiasakan kemarannya pada gas motor miliknya
Banyak sumpah serapah yg telah di ucapkan oleh berbagai pengemudi kendaraan lainnya namun tidak di hiraukan oleh revan.la tetap menggas habis habisan gas nya sampai finis ia berhenti pada sebuah club
Mungkin minum sedikit bisah nenangin gue ucapnya dalam hati
Revan melangkahkan kakinya memasuki tempat gelap itu.Bau alkohol sangat kental disana serta degupan musik yg keras menjadi ciri khas club itu
Banyak gadis gadis remaja meliuk liukkan tubuhnya di atas lantai dansa sambil menghembuskan asap dari benda nikotil yg mereka isap
Revan berjalan menuju meja bar dan duduk di sana
"Heii broo,gue udah lama gak liat lo kesini"ucap jack si penjaga meja bar di club itu
"Haha iya gue lagi pengen aja kesini"ucap revan sambil meminum minuman yg telah di berikan oleh jack
"Lagi ada masalah lo yah?"tebak jack namun tidak di jawab oleh revan
"Ehh gue denger denger lo kamaren tinggal di bogor kok udah di jakarta aja si?"tanya jack basa basi
"Gue udah pindah ke sini sama bonyok.Lo tenang aja gue bakalan sering sering kesini"
"Oke aman haha"
"Minta satu gelas lagi"minta revan pada jack
"Wait.. udah brp gelas lo minum?"
"5 gelas"
"Cukuppp! Lo bish mabuk mati ntar bego"
"Gak peduli.Gue bilang satu gelas lagi"ucap revan geram
Jack memberikan satu gelas wine kepada revan yg langsung di rampas kasar dari tangannya
Jack mengotak atik ponselnya dan menelpon seseorang di sana
"Hallo"
"Lo pada kesini deh,nih bocah mabok berat"
"Oke kita kesana.Lo awasi tu anak dulu"ucapnya memutup telpon tersebut
10 menit sesudah jack menyelesaikan telponannya.Reza dan naldo telah sampai di dalam club yg saat ini sedang di singgahi oleh revan
Mereka menuju ke meja bar tempat biasanya mereka memesan minuman dan benar saja revan berada disana
"Hai men"ucap reza dan naldo bersamaan
"Heii jga men"ucap jack
"Ni anak kenapa"tanya naldo
"Gtw,tiba tiba dia ke sini trus minum banyak"
"Berapa gelas?"
"9"
"Wtf!!"
"Haha,lagi banyak masalah mungkin.Lo bawa pulang aja sono"reza dan naldo membopong angga keluar dari club tersebut
KAMU SEDANG MEMBACA
Meetings End Injuries
Fanfictie"Lo tau gimana rasanya mencintai tanpa di cintai??" "Lo tau gak sakit hati gue saat lo tinggalin demi dia!!" "Lo tau apa yg gue alami setelah itu??" "DAN LO TAU GAK GIMANA RASA SAKIT GUE DI SAAT LO GAK NGANGGAP GUE ADA!! LO PERGI NINGGALIN GUE DEMI...