Side Effect 2 ( Yuta.. )

39 5 0
                                    

" Senja ini, menjadi saksi bisu untuk kesekian kalinya. Beradu tatap dengan pepohonan yang rindang, "

Pagi ini, hari dimana Olivia dan teman seperjuangannya menjadi petarung. Dimana ujian kali ini menjadi penentu masa depan. Kalau kata orang "Ujian hanya menguji, bukan untuk menentukan", tapi tidak untuk Oliv, ini adalah sebuah penentuan. Oh sungguh, Olivia belum siap merantau sendirian di bangku kuliah.

Papa Suho memang mendidik anak mereka menjadi mandiri dan kuat, serta mampu secara mental menghadapi kehidupan. Tapi untuk anak perempuan seperti Olivia, ini sangatlak sulit.

Olivia POV

" Ya Allah, gue ga siap. Gimana nih. Muda in aku setahun lagi Ya Allah. " gumam gue sambil ngetokin pensil ke meja.

Kemudian tak lama Kak Kun datang, aku kira dia mau nyemangatin aku.

" Heh otak einstein, gausah gugup gitu, udah ancur tambah ancur ntar. Haha. " kata Kak Kun sembari melihat keringat di jidat gue.

" Ih, Kak Kun ga bantu sama sekali. Minggir deh, aku marah ni ya sama lo. " gerutu gue sambil mengayunkan pukulan kecil ke lengannya.

15 menit kemudian.........

"Perhatian, tutup buku catatan kalian, siapkan alat tulis dan berdoa. Sebentar lagi pemdamping dan pengawas kelas akan memulai Ujian. Hindari mencontek atau berbagi jawaban. Apabila ada yang ketahuan, nanti Bapak kasih hukuman, yang jelas bukan hukuman bersihin toilet, ini lebih serius, sekian. Selamat mengerjakan"

Oke, kali ini center udah bunyi, udah waktunya gue kemasin catatan gue. Males juga lama-lama belajar malah yang ada buyar gue.

Dan setelah berkutat dengan ujian ini gue langsung buru-buru pulang ke rumah.

"Dek, kamu udah pulang?". Kata Bunda Irene ke gue.

" Udah Bun. Bundaaaa, aku takut nilaiku jelek. Papa nanti marah gimana?. " gue merengek ke Bunda.

" Udah, kalau jelek ya tinggal ke Bogor sama Koh Sicheng, gapapa juga kan dia bisa jagain kamu kalo kuliah disana." kata Bunda sambil nepuk-nepuk pundak gue.

" eh apaan nih, Doy juga mau peluk. " Kak Doy emang suka ngiri kalau lagi pada ngumpul dan dia ga diajak.

" Bunda jijik sama kamu. Pergi. Bunda jijik. " Bunda ngerucutin bibir kemudian gue ketawa.

" Bunda apa-apaan sih, aku juga mau. " Kak Doy gemesin kalau lagi ngambek. Umur udah segede gitu masih aja kek anak kelinci. Eh maksutnya anak kecil heheheheh. Untung manusia lo Doy, kalo kelinci udah gue sate. Hehehe...

•••••••••••
Suho Pov

Whatsapp

Key

| Mas, kata Pak Donghae, kali ini UN nya banyak yang keluar dari kisi-kisi.
Kemungkinan materi yang aku kasih ke
Oliv banyak yang beda.

Gimana ya? |
Semoga Oliv bisa ngerjain...

| ya semoga Mas, maaf juga nih, Ujian nya emang kali ini beda.

Its okay |


Aku sebenarnya ga tega nyuruh Oliv belajar terus gini, tapi aku ga bisa biarin anak aku direndahin sama adik dan kakakku. Irene, maafin suamimu ini, aku bakalan tetep pertahanin reputasi keluarga kita. Mereka gaboleh ngerendahin kita.

Aku harus pindahin Oliv ke Bogor sama Sicheng, anak yang ku biayai hidupnya itu, pasti mau menjaga anakku.

Suho Pov end

Come to Me, Johnny!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang