ORANG-ORANG TAHU

12 1 0
                                    


" Tak perlu berselancar dengan beberapa orang untuk memahami cinta, kalau satu saja bisa merasakan seluruhnya "


Johnny POV

Hari pertama di Los Angeles setelah pulang ke Indonesia. Rasanya selalu rindu komplek, ditambah si Chenle yang ngangenin itu. Walaupun kadang nyebelin, adek gue itu udah paling kesayangan buat gue. Kemarin dia minta gue buta di Indonesia aja, ehe padahal 2 bulan lagi gue emang pindah kantor disana, sengaja sih, buat kejutan. Ibu sama Bapak juga bakalan ikut pulang, setelah gue nasihatin dengan alasan si Chenle. Mereka paham dan sadar, ambisi tuh nggak bakalan ngembaliin keluarga kaya semula. Juju raja, gue kangen Ibu nulis di rumah atau ngajar di Universitas aja. Atau Bapak yang nerusin usaha sama investasinya kaya dulu.

Jangan lupa, gue nggak jomblo lagi guys. Hehehe. Kira-kira dia lagi ngapain ya disana?

Tring....

"Halo! "

"Buset, ini anak ngegas banget sama ibunya."

"Eh,bu. Maaf kirain temen Johnny."

"Heh makanya ada telepon tuh diliat dulu, jangan asal main angkat aja"

"Hehehe maaf deh, tumben jam segini telepon."

"Itu bapak sama ibu rencana pulang minggu depan, soalnya tante mu udah bisa ditinggal juga, dia juga katanya gaenak kalau kita ngurusin semuanya, lagian kerjaan bapak nggak bisa terus-terusan di tinggal tau, biarpun Cuma Dewan Komisaris."

.buset Dewan Komisaris dia kata "Cuma".

"Oiya, kemarin papanya Yuta bilang, dia sama istrinya bakalan pindah ke Indonesia juga lho."

"Oh iya? Hmm. Iya deh."

"Jangan iya-iya aja, udah gede, baikan kek."

"Iya iya, udah ah mau tidur, ngantuk."

Tutttt...

Fiuh..

Nggak nyangka ortu bakalan balik cepet, rasanya gue juga pengen balik cepet. Di Amerika tuh, enak sih. Tapi siapa yang tahan tinggal di negeri orang, biarpun gue emang lahir disini, tapi pertumbuhan gue kan di Indonesia.

Satu lagi, masak iya baru jadian udah main LDR aja, gimana tuh rasanya, gue doang kali ya.

Jujur aja sih, gue masih malu aja gitu nelfon dia, Tanya kabar, atau apa basa-basi. Bingung juga, kan gapernah pacaran, gatau caranya. Semoga dia nelfon duluan aja.


**************************************************************

Jadwal Olivia yang cukup berantakan pagi ini sukses membuatnya harus menyetir motor sendirian. Dengan berbekal waktu mepet, akhirnya Olivia melajukan motornya sedikit lebih cepat.

"Sumpah ini gimana coba mau nemuin dosbingnya. Lampu merah udah kaya nunggu orang lahiran." Olivia terus mengumpat di tengah macetnya jalanan.

Dengan kekuatan matahari, akhirnya Olivia sudah mendekati kampus. Sebelum mendekati gang besar menuju kampus, tiba-tiba ada mobil melaju kencang, hingga nyaris menyerempet Olivia.

"Astaga, ini kenapa jalanan pada jahat sama gue."

Sang pemilik mobil hitam itu pun keluar dengan setelan jas abu-abu gelap. Olivia sedikit mengernyit karena tiba-tiba mengingatkannya akan seseorang. Tapi Olivia acuh karena bajunya terkena genangan yang tepat mengenai bagian pangkal kerahnya. Pria itu semakin mendekat dengan sedikit tergesa.

Come to Me, Johnny!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang