-Your Secret (Johnny Ver)

16 7 1
                                    

" Terlalu banyak yang sudah kau lalui. Apa mungkin orang sepertiku bisa menolongmu?" -Johnny













Malam ini, Johnny melakukan kegiatannya lagi. Tapi, kali ini beda, dia bersama ibunya, Yuri , karena siaran hari ini mengharuskan mengahadirkan bintang tamu.

Johnny menunggu ibunya turun dari tangga.

Kemudian beberapa menit ibunya turun.


"Loh bu? Kenapa pake kacamata? Tanya Johnny

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Loh bu? Kenapa pake kacamata? Tanya Johnny.

" ini namanya fashion. Fashiona mann... Kamu tu ya, walaupun udah ibu-ibu gini harus tetep nyentrik dong. Yuk ah berangkat."

"Nih, pake jaket Johnny biar ga kedinginan. " Johnny memberikan jaketnya kepada ibunya.

Di dalam mobil seperti biasa, ada saja pembahasan unik antara ibu dan anak ini. Biasanya sih ga jauh-jauh soal kuliner sama fashion. Bcz Yuri ini sangat peduli makanan dan fashion.

Biasanya kalau Chenle atau Johnny makannya sembarangan, pasti dimarahin. Tapi gilirian Yuri makan seenaknya, kalau dimarahin Pak Lay alasannya "Ini tuh baru ngetren, kita harus cobain, itung itung try and review". Yaaa begitulah ngelesnya.


"Bu, nanti ngopi dulu yuk di cafe Mas Taeil. Katanya ada kopi baru." sambung Johnny

"Okedeh. Nanti kita kesana. Emang menu nya apa yang baru?"

"Neo Coffeee....." ucap Johnny

"Lah bukannya itu udah ada di tipi ya?"

"Iya, tapi katanya baristanya Mas Taeil eksperimen Neo Coffee ditambahin Ice Cream."

" okee... Penasaran juga nih ibu "

Setelah sampai di radio, Johnny yang saat itu hanya menemani ibunya siaran, karena malam itu, penyiar radionya anak kampus.

Johnny membuka galeri musiknya. Entah apa yang terbesit di pikirannya, dia kepikiran untuk mix lagu. Kayanya dia harus telfon salah satu om nya, adik kandung Yuri. Donghae. Ya Donghae musisi kampus dulu. Lumayan terkenal di kalangan mahasiswa dan dosen.

Ah tunggu.....

Johnny lupa bahwa Om Donghae sedang dinas keluar kota. Tak jadi ......



Kemudian telfon masuk dari Moon Taeil.

" ada apa Mas? " tanya Johnny.

"Halo? Ini si Olivia dari tadi ketiduran. Kamu kalau di rumah panggilin Winwin ya? Aku ga tega bangunin. Soalnya 30 menit lagi tutup." Taeil menimpali.

" Lah Mas. Lagi siaran sama Ibu nih.... Bentar tanya Ibu dulu."

"Gercep kabarin. Gue tutup dulu."

Huft...

Kemudian Yuri menepuk pundak putranya itu.

" Sana jemput si Oliv. Ibu minta jemput Lele aja. Kasian itu si eneng, pulang sendirian. Mana orang tuanya gak ada."

" Yaudah, Ibu gapapa nih ?"

"Gapapa sayang, ntar kalau Lele gaada Bapak juga ada. Gampang Ibu mah."

"Yaudah Johnny berangkat Bu."

Di dalam mobil Johnny terus menggerutu. Bermain dengan pikirannya mengenai Olivia. Apakah dia terlalu lama belajar? Atau dia terlalu sering begadang? Atau sakit? Entahlah Johnny tak tau juga.

Sesampainya di caffee. Taeil sudah terlihat berkemas untuk pulang. Dan Johnny mulai membereskan barang-barangnya. Terlihat satu buku mirip buku gambar ukuran A4.


Terlihat gambar sebuah bunga mawar yang cantik. Johnny terkejut. Betapa berbakatnya Olivia di bidang seni. Ini yang sebenarnya Johnny inginkan. Diam-diam tetangganya itu menyimpan sebuah bakat yang bagus.


Namun....


Sebentar....


Doyoung saja punya bakat seni yang luar biasa. Oliv juga. Sicheng pun yang bukan anak kandung Suho punya bakat menari yang baik. Kenapa kok tidak dilanjutkan? Atau setidaknya hobinya disalurkan saja.

Sayang memang...

" Hai teh Oliv. Ngerjain tugas ya?" Tanya Johnny kepada Oliv.

Namun Olivia buru-buru menutup buku gambarnya itu. Dia sangat kaget ketika ada Johnny disana.

" Eh? Ngapain sih lu disini. Jangan nasehatin gue lagi deh. Bosen." Kata Olivia sambil menunduk.

" apaan sih orang gue kesini sama Ibu. " Johnny menunjuk ibunya. Yuri tersenyum kepada Oliv.

" pulang dulu ah gue. Males ada lo. " Oliv berdiri. " Tante Yuri, duluan, Mas Taeil duluan ya. " Oliv menyapa satu persatu orang yang tersisa disana kecuali Johnny.

Johnny hanya tersenyum. Ketika di tengah-tengah masa sulitnya menghadapi studi yang buruk, dia pikir Olivia punya cara tersendiri untuk menghibur diri sendiri. Benar kata orang, selalu ada bunga di tengah hutan yang singup. Yaa... Selalu ada hal baik ketika keadaan sedang memburuk.

Di satu sisi Johnny memikirkan Olivia, di sisi lain dia memikirkan hal yang aneh, kenapa Oliv dan kakak-kakaknya tidak mengembangkan bakatnya?

" John, kamu boleh menghiburnya, boleh memberi pesan, tapi jangan lupa setiap manusia punya batasan masuk di alur kehidupan manusia lain. " Yuri menepuk bahu anaknya itu.

"Loh bu? Kok kesini? Sama siapa?" Tanya Johnny.

"Tuh sama Bapak. Dengerin atuh Ibu ngomong."


" Iya bu, John paham. Tapi Johnny tuh heran, kenapa ya Oliv itu kaya Jaehyun dan Yuta. Kaya ada yang aneh. Mereka kenal dan punya latar belakang yang sama."

"Sudahlah John, itu bukan ranah kamu. Yuk ngopi aja."


Sembari menikmati kopi, Johnny tetap saja masih memikirkan Olivia, Jaehyun, juga Yuta.

Kenapa mereka kelihatan ada yang aneh?








"Batasan manusia terletak pada hak orang lain. Ketika hak orang lain terganggu, maka itulah batasan untuk kita."






Come to Me, Johnny!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang