Thanks for being there

16 5 0
                                    

" Terimakasih ya. "

Oliv Pov

Gue ga nyangka, ternyata kaya gini rasanya punya keluarga. Semenjak makan malam di rumahnya tante Yuri, gue seakan merasa diperhatikan. Hangat. Itu yang gue rasakan.

Bertahun-tahun setelah kemajuan bisnis Papa yang sangat bagus kala itu, sekadar menanyakan bagaimana keadaanku saja tidak sempat. Mama selalu sibuk acara sosial, bahkan aku sempat benci dengan Mama, dia ikut kegiatan sosial memperhatikan anak-anak jalanan, tapi aku? Yang notabene anaknya tidak pernah diperhatikan. Apa dunia ini sudah gila? Haha tidak... Keluargaku yang tidak utuh saja.

Bahkan Yuta, walaupun bernasib sama denganku, tapi setidaknya Papa Mamanya selalu menanyakannya, memberikan dia perhatian, bahkan tertawa bersama.

Jeffrey, Papanya selalu menuntut, tapi Papanya selalu lunak ketika Jeff sudah serius, Papa Jeffrey baik sebenarnya. Selalu mendengarkan apa kata anaknya, bahkan walaupun peduli reputasi, Papanya selalu meminta pendapat. Iya dulu memang kelihatannya sepertiku. Tapi kini Papanya sudah berbeda. Lebih baik.

Oke, mungkin hanya aku disini yang tidak utuh. Terimakasih Kak Doy, Mas Sicheng. Kalian walaupun aneh, setidaknya kalian sedikit mengerti.

Dasar.....

Kalau begitu gue pengen ga kaya aja...

Setidaknya pikiran gue tenang. Ga rumit kaya gini.

Dan kenapa gue bandingin temen-temen gue sama gue sendiri?

Ya kalian taulah kejadian di rumah Johnny.

Itu membuatku menganalisis bagaimana buruknya keluargaku.

Setidaknya pikiran dan keadaan memang sinkron. Ga hanya perasaan gue saja.

Dan jujur, hari ini gue punya pengalaman terbaik. Pengalaman gimana rasanya punya keluarga. Sekadar makan malam bareng. Dan ya... Ini menyenangkan. Bahagia memang sesederhana ini.

Oliv Pov End

•••••••••••••••••

Beberapa mahasiswa telah masuk ke dalam kelas. Di bangku depan kelas, ada Yuqi, teman sekelas Oliv. Ketika Oliv ingin menghampiri Yuqi, tiba-tiba tangan Oliv ditarik oleh seseorang.

" Hei mbak Oliv, Yuqi jangan diganggu, mau pergi sama abang nih. "

Ternyata yang ngomong Lucas....

" Oh Bang, maaf-maaf niatnya mau nyapa doang. Eh Yuqi kan ada kelas mau diajak kemana Bang?."

" Mau gue ajak siaran, dia ada jadwal wawancara ke Pak Dekan hari ini. Jadi dia izin dulu."

" Iya Liv, ini gue mau ke ruangannya pak Yesung, bye Liv. " Yuqi melambaikan tangannya.

'Sendiri lagi gue di kelas.' - batin Oliv

Setelah kelas sudah selesai, Mingyu menyapa Oliv.

"Liv, si kriting mana?" tanya Mingyu.

"Ada dia lagi di Pak Siwon. Katanya ada wawancara buat siaran radio kampus." jawab Oliv.

" Oh gitu, eh sendirian aja nih? Ikut gue ke kantin aja sih, daripada gabut, Eunwoo juga lagi ga masuk gue sendirian."

"Oh boleh ayuk."

Mereka berdua menuju kantin. Di belakang mereka ada Jeffrey yang mengikuti. Entah apa yang dilakukan Jeffrey di belakang.

nguntit? Iya mungkin kata itu yang pas.

" mau pesen apa Liv?" tanya Mingyu.

"Mmm matcha aja deh gyu, gue lagi diet."

"Halah sosoan diet badan kek biting gitu. Bentar gue pesenin."

Come to Me, Johnny!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang