Sambil duduk di atas rerumputan dan mengobrol-ngobrol, tiba-tiba anak laki-laki tersebut berkata...
" Pulang yuk dek, udah sore. Nanti ayah sama ibu kamu nyariin kamu loh. "
" Iya kak. "
Anak laki-laki dan anak perempuan tersebut berdiri dari duduknya. Tiba-tiba...
" Auw...kaki aku sakit kak saat berjalan. "
" Benarkah? Ya udah, kamu pegangan aja ya di tangan kakak, nanti kakak akan antar kamu sampai di depan rumah kamu. "
" Iya kak, tapi nggak usah sampai rumah, di persimpangan jalan aja. "
Ucap anak perempuan tersebut sambil berjalan dan berpegangan di lengan kiri anak laki-laki tersebut. Anak laki-laki tersebut kembali berkata...
" Memangnya kenapa kakak nggak boleh antar kamu sampai di depan rumah? Nanti kamu susah loh jalannya. "
" Nggak apa-apa kak, nggak susah kok. Lagian kedua kakak kembar aku galak, nanti kakak dimarahin dan di hajar sama mereka berdua, apalagi aku pulang ke rumah dengan kaki terluka gini. "
" Tapi aku kan nggak salah apa-apa dek. "
" Iya sih, tapi kedua kakak kembar aku jahat. Suka menghajar dan mengomeli semua teman-teman aku, makanya aku nggak punya teman dan main sendirian seperti tadi. "
" Oh gitu. Dek, tadi kenapa kamu main terbang-terbangan? Kamu suka banget ya naik pesawat terbang? "
" Aku nggak pernah naik pesawat terbang kak dan aku pengen banget naik pesawat terbang. Kalau kakak, pernah nggak naik pesawat terbang?"
" Pernah. "
" Berapa kali? "
" Hm...berapa kali ya? Mungkin lebih dari 10 kali. "
" Benarkah? "
Ucap anak perempuan tersebut sangat kaget mendengarnya.
" Iya. "
" Rasanya gimana kak naik pesawat terbang? Enak nggak? "
" Enak, cepat sampai lagi. Pokoknya menyenangkan deh. "
" Wah, kakak hebat sering naik pesawat terbang. Kakak juga bisa lihat awan yang berwarna Putih dan langit yang berwarna Biru dari dekat. "
" Awan? Langit? Putih? Biru? "
" Iya kak, seperti kedua mata kakak itu. "
" Dek, leher kamu nggak sakit mendongak ke atas terus-terusan untuk melihat kedua mata kakak? "
" Nggak apa-apa kak, habisnya kedua mata kakak bagus banget, beda dengan kedua mata aku yang berwarna Hitam dan Putih. "
" Itu karena mami kakak asli orang Amerika, makanya kedua mata kakak berwarna Biru dan Putih sama seperti kedua mata mami kakak. "
" Oh gitu. Kalau kedua mata papi kakak, Biru dan Putih juga nggak? "
" Nggak kok, kedua mata papi kakak Hitam dan Putih sama seperti kamu."
" Kok gitu? "
" Papi kakak kan asli orang Indonesia. "
" Oh..."
" Makanya kakak sering naik pesawat buat pergi ke luar negeri berkunjung ke rumah oma dan opa di Amerika. "
" Oh..."
" Oh ya dek, nama kamu siapa? "
" CL. "
"CL? "
" Iya, nama kakak siapa? "
" George Kertajayasa. "
" Ge..."
" Ge apa kak? "
" George Kertajayasa, kalau kamu susah mengingat nama kakak, panggil aja kakak GK tapi dalam ejaan bahasa Inggris. "
" Bahasa Inggris? Bahasa Indonesia aja Ge...Ka. Boleh kan kak? "
" Iya boleh. Tapi ngomong-ngomong inisial CL itu singkatan dari apa? "
" CL itu..."
Tiba-tiba anak perempuan tersebut langsung melepaskan pegangan tangannya sambil berkata...
" Kakak, itu kedua kakak kembar aku, aku pulang duluan ya? Terima kasih banyak ya kak udah nolongin aku tadi dan mengantar aku sampai di persimpangan jalan ini. Sampai jumpa lagi dan terbanglah bersamaku. "
KAMU SEDANG MEMBACA
Terbanglah Bersamaku (1-10 End).
RomanceKetakutan seorang wanita pada pesawat terbang karena trauma di masa lalu.