Part 5

1.9K 107 0
                                    

Sesampainya di bandara Ngurah Ray, Ray langsung berkata pada Claudya.

" Setibanya di hotel nanti, potong semua kuku-kuku jari tangan kamu, bila perlu semua kuku-kuku jari kaki kamu...!!! "

" What? Maksud bapak apa? "

George hanya diam, masuk ke dalam mobil jemputan, langsung duduk di dalam kursi mobil, sibuk mencari-cari hansaplast di dalam tasnya dan mencoba memakai hansaplast tersebut di tangan kanannya. Claudya yang melihatnya merasa bersalah dan langsung berkata...

" Maaf pak, tangan bapak terluka karena saya. Sini pak biar saya bantu memakaikan hansaplast nya. "

Claudya pun langsung memakaikan hansaplast di tangan kanan George yang terluka karena kuku-kuku jari tangannya. Saat Claudya melihat George sedikit meringis, Claudya pun kembali berkata...

" Sakit banget ya pak? "

" Menurut kamu sendiri gimana? Hampir 2 jam loh, kesepuluh kuku-kuku kamu itu menancap di tangan kanan saya ini. "

" Maaf pak, nggak sengaja. Lagian kan bapak sendiri yang nyuruh saya pegang tangan bapak erat-erat. "

" Tapi nggak pakai bonus luka-luka juga kali, Claudya...!!! "

" Maaf pak. "

" Iya saya maafin, tapi mulai sekarang kamu jangan panjangin kuku-kuku jari-jari tangan kamu lagi. Kalau kuku-kuku jari-jari kaki kamu terserah deh, bila perlu pajangin sampai 1 meter. "

" Bapak ada-ada aja, masa iya saya panjangin kuku-kuku jari-jari kaki saya sampai 1 meter. Lagi pula saya nggak suka kok panjangin kuku-kuku jari-jari kaki saya. "

Claudya menatap kesepuluh kuku-kuku yang ada di jari-jari kedua tangannya. Tiba-tiba Claudya berguman...

" Kalau kuku-kuku ini aku potong semua, nanti saat aku bertengkar dengan Gege, aku nggak bisa lagi donk cakar-cakar tubuhnya Gege. "

" Gege? Pacar kamu? "

" Bukan siapa-siapa kok pak. Itu pak hotelnya sudah sampai. "

Claudya dan George pun check in di hotel dan masuk ke dalam kamar hotel masing-masing. 1 jam kemudian mereka berdua keluar dari dalam kamar hotel masing-masing dan meeting dengan klien. Selesai meeting mereka berdua makan siang bersama-sama. Saat George melihat kedua tangan Claudya, George pun langsung berkata...

" Bagus deh, kuku-kuku di jari tangan kamu sudah di potong semua. Jadinya besok lusa saat kita berdua kembali ke Jakarta tangan saya nggak akan jadi korban lagi. "

" Pak, besok lusa bapak pulang sendiri aja ya ke Jakarta naik pesawat? Saya pulangnya biar naik bus aja. "

" Kamu ngapain naik bus pulang ke Jakarta? Sampainya kan lama, lagi pula kita banyak pekerjaan di kantor. Kamu pulang ke Jakarta naik pesawat terbang saja sama saya. "

" Tapi pak..."

" Masih takut naik pesawat terbang?"

" Iya pak. "

" Kalau kamu takut, kamu harus biasakan donk Claudya naik pesawat terbang. Lama-lama rasa takut kamu akan hilang dengan sendirinya. Pasti ini kan sebabnya kamu selalu nggak mau ikut saya dinas keluar kota? "

" Iya pak. Jadi besok lusa saya boleh kan pak, pulang sendiri naik bus ke Jakarta? "

" Nggak...!!! Buruan makan, kita berdua masih banyak pekerjaan. Proyek kerja sama ini harus sukses. Kalau proyek kerja sama ini gagal, saya bisa dimarahin sama orang tua saya 7 hari 7 malam. "

" Iya deh pak. "



Terbanglah Bersamaku (1-10 End).Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang