Sesampainya di bandara Ngurah Ray, Ray langsung berkata pada Claudya.
" Setibanya di hotel nanti, potong semua kuku-kuku jari tangan kamu, bila perlu semua kuku-kuku jari kaki kamu...!!! "
" What? Maksud bapak apa? "
George hanya diam, masuk ke dalam mobil jemputan, langsung duduk di dalam kursi mobil, sibuk mencari-cari hansaplast di dalam tasnya dan mencoba memakai hansaplast tersebut di tangan kanannya. Claudya yang melihatnya merasa bersalah dan langsung berkata...
" Maaf pak, tangan bapak terluka karena saya. Sini pak biar saya bantu memakaikan hansaplast nya. "
Claudya pun langsung memakaikan hansaplast di tangan kanan George yang terluka karena kuku-kuku jari tangannya. Saat Claudya melihat George sedikit meringis, Claudya pun kembali berkata...
" Sakit banget ya pak? "
" Menurut kamu sendiri gimana? Hampir 2 jam loh, kesepuluh kuku-kuku kamu itu menancap di tangan kanan saya ini. "
" Maaf pak, nggak sengaja. Lagian kan bapak sendiri yang nyuruh saya pegang tangan bapak erat-erat. "
" Tapi nggak pakai bonus luka-luka juga kali, Claudya...!!! "
" Maaf pak. "
" Iya saya maafin, tapi mulai sekarang kamu jangan panjangin kuku-kuku jari-jari tangan kamu lagi. Kalau kuku-kuku jari-jari kaki kamu terserah deh, bila perlu pajangin sampai 1 meter. "
" Bapak ada-ada aja, masa iya saya panjangin kuku-kuku jari-jari kaki saya sampai 1 meter. Lagi pula saya nggak suka kok panjangin kuku-kuku jari-jari kaki saya. "
Claudya menatap kesepuluh kuku-kuku yang ada di jari-jari kedua tangannya. Tiba-tiba Claudya berguman...
" Kalau kuku-kuku ini aku potong semua, nanti saat aku bertengkar dengan Gege, aku nggak bisa lagi donk cakar-cakar tubuhnya Gege. "
" Gege? Pacar kamu? "
" Bukan siapa-siapa kok pak. Itu pak hotelnya sudah sampai. "
Claudya dan George pun check in di hotel dan masuk ke dalam kamar hotel masing-masing. 1 jam kemudian mereka berdua keluar dari dalam kamar hotel masing-masing dan meeting dengan klien. Selesai meeting mereka berdua makan siang bersama-sama. Saat George melihat kedua tangan Claudya, George pun langsung berkata...
" Bagus deh, kuku-kuku di jari tangan kamu sudah di potong semua. Jadinya besok lusa saat kita berdua kembali ke Jakarta tangan saya nggak akan jadi korban lagi. "
" Pak, besok lusa bapak pulang sendiri aja ya ke Jakarta naik pesawat? Saya pulangnya biar naik bus aja. "
" Kamu ngapain naik bus pulang ke Jakarta? Sampainya kan lama, lagi pula kita banyak pekerjaan di kantor. Kamu pulang ke Jakarta naik pesawat terbang saja sama saya. "
" Tapi pak..."
" Masih takut naik pesawat terbang?"
" Iya pak. "
" Kalau kamu takut, kamu harus biasakan donk Claudya naik pesawat terbang. Lama-lama rasa takut kamu akan hilang dengan sendirinya. Pasti ini kan sebabnya kamu selalu nggak mau ikut saya dinas keluar kota? "
" Iya pak. Jadi besok lusa saya boleh kan pak, pulang sendiri naik bus ke Jakarta? "
" Nggak...!!! Buruan makan, kita berdua masih banyak pekerjaan. Proyek kerja sama ini harus sukses. Kalau proyek kerja sama ini gagal, saya bisa dimarahin sama orang tua saya 7 hari 7 malam. "
" Iya deh pak. "
KAMU SEDANG MEMBACA
Terbanglah Bersamaku (1-10 End).
RomanceKetakutan seorang wanita pada pesawat terbang karena trauma di masa lalu.