15 menit kemudian...
Tiba-tiba Claudya menggoyang-goyangkannya lengan tangan kanan George dan berkata...
" Pak, pulang yuk? Ngapain kita berdua bengong-bengong kayak gini? Banyak nyamuk lagi. "
George mengeluarkan lotion anti nyamuk, memberikannya pada Claudya dan berkata...
" Ini pakai, biar kamu nggak di gigit nyamuk dan bawel lagi. "
" Bapak bawa lotion anti nyamuk juga di dalam tas bapak? "
" Iya. Kenapa? "
" Tas bapak seperti kantong Doraemon, banyak banget isinya. "
" Udah diam, pakai aja lotion anti nyamuknya, jangan merusak moment ngedate saya. "
" Ngedate? Sama siapa pak? Sama saya? "
" Bukan. "
" Terus sama siapa donk? Di sini kan cuma ada kita berdua. "
" Sama cinta pertama saya. "
" Jadi sekarang bapak udah punya pacar? Siapa pak? Apa pacar bapak sebentar lagi akan datang? "
" Mungkin dia akan datang, mungkin juga dia nggak akan datang. "
" Dasar bos aneh...!!! "
" Aneh-aneh saya tetap bos kamu, Claudya...!!! "
" Iya sih pak. "
_______________2 jam kemudian...
Claudya yang sangat kesal menemani George langsung berkata...
" Pak, pulang yuk? Saya capek, laper, haus lagi. Lagi pula sebentar lagi malam Minggu. "
" Kamu ngomongin malam Minggu, kayak ada yang mau ngapelin aja. Pacar aja nggak punya. "
" Iya sih pak, tapi kan sebentar lagi Magrib pak...!!! "
" Ya udah, kita berdua pulang sekarang juga. Tapi ingat, setiap Sabtu selesai sholat Ashar, kamu temanin saya ke tempat ini dan tidak ada tawar menawar. "
" What? Kok saya sih pak? Biasanya kan Beni yang selalu menemani bapak. "
" Kok kamu tahu, kalau Beni suka menemani saya ke tempat ini? Apa Beni cerita sama kamu tentang saya dan tempat ini? "
" Iya pak. "
" Beni cerita apa aja sama kamu tentang saya dan tempat ini? "
" Nggak cerita apa-apa sih pak, cuma Beni bilang bapak suka ngajakin Beni
nongkrong nggak jelas di lapangan ini. "" Oh..."
George dan Claudya pun berdiri dan masuk ke dalam mobil. Saat di persimpangan jalan, George menghentikan laju mobilnya dan melihat ke arah jalanan. Claudya melihat ke arah jalanan yang di lihat George dan berkata...
" Kita berdua ngapain berhenti di sini sih pak? Apa kita berdua mau turun? Kita berdua mau kemana pak? "
" Nggak apa-apa kok. "
George pun menghidupkan mesin mobilnya kembali dan melanjutkan perjalanannya. Tiba-tiba Claudya berguman sendiri...
" Daerah ini sepertinya nggak asing deh, lapangan tadi dan juga jalan di persimpangan tadi. Apa daerah ini rumah aku dulu ya waktu kecil? "
George yang mendengarnya langsung berkata...
" Dulu kamu pernah tinggal di sini ya Claudya? "
" Entahlah, mungkin pak. "
" Claudya, coba kamu ingat baik-baik lagi tempat ini, bila perlu kamu tanya sama kedua orang tua kamu dan saudara-saudara kamu. "
" What? Buat apaan? "
" Siapa tahu keluarga kamu kenal dengan cinta pertama saya dulu. "
" What? Bapak segitu terobsesinya ya sama cinta pertama bapak? Apa jangan-jangan ini alasan bapak belum nikah-nikah sampai
sekarang? "" Nggak gitu juga kali, Claudya. Tapi saya yakin kok dia itu jodoh saya. "
" Buktinya apa? "
" Buktinya kedua kaki saya, hati dan pikiran saya yang membawa saya ketempat ini lagi. "
" Terserah apa kata bapak deh. Ngalah aja deh sama orang yang nggak pernah pacaran. "
" Sok tahu kamu...!!! Siapa bilang saya nggak pernah pacaran? "
" Jadi bapak pernah pacaran ya pak?"
" Ya iyalah. "
KAMU SEDANG MEMBACA
Terbanglah Bersamaku (1-10 End).
RomanceKetakutan seorang wanita pada pesawat terbang karena trauma di masa lalu.