Rencana

1.3K 207 5
                                    

"Besok hari terakhir kita di sini, lebih baik kita mulai bersiap-siap" kata Hongjoong yang mengusap kepala Seonghwa yang sedang tertidur berbantalkan pahanya.

Yunho, Wooyoung dan Seonghwa tertidur karena kelelahan menangis.

Tell me who are you, who am I

"Hallo..."

"Hyung, sudah berapa lama kamu tinggal di villa? " Tanya San.

"Lusa sepertinya, kenapa?" Tanya Hongjoong balik.

"Sepertinya aku besok sore baru bisa ke sana Hyung, kesehatannya Jongho tiba-tiba menurun hari ini" jelas San.

"Baiklah kalau begitu aku, aku akan menunggumu di villa" kata Hongjoong dengan senyuman yang sulit diartikan.

"Sampai jumpa Hyung...."

"Sampai jumpa....."



Pippp

Pippp

Pippp

"Bajingan tengik....."

"Siapa yang menelepon?" Tanya Yeosang.

"Orang yang memberikan mimpi buruk pada kesayangan kita" jawab Hongjoong.

"Besok sore kita sudah bisa kembali kan Hyung?" Tanya Mingi.

"Tentu saja kita bisa kembali dengan para kesayangan kita" kata Hongjoong.

"Kita harus membuat rencana agar bisa pergi dari sini" kata Hongjoong dengan nada penuh tekad.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Hongjoong, Mingi dan Yeosang telah selesai berbenah, kabut telah hilang sejak 30 menit yang lalu.

Di depan villa Yunho menunggu di dalam mobil sambil memanasi mobilnya.

"Cepat masukan barang-barang kalian ke bagasi" kata Yunho.

"Seonghwa dan Wooyoung mana?" Tanya Hongjoong.

"Mereka sedang membuat rencana" kata Yunho.

"Apakah kau bisa menyetir?" Tanya Mingi.

"Tentu saja aku bisa" jawab Yunho.

"Tanganmu gemetar" sahut Mingi.

Yunho awalnya diam saja tidak menyahut Mingi.

"Biarkan aku yang menyetir" kata Hongjoong.

Tanpa hitungan menit Yunho sudah berpindah ke bangku belakang. Bersamaan dengan Seonghwa dan Wooyoung keluar dari villa.

"Kalian tampak senang?" Tanya Yeosang.

"Setelah ini Choi bajingan itu akan mendapatkan balasannya" seru Wooyoung.

"Baiklah cepat kita masuk / kabut akan turun lagi" kata Hongjoong.

Di bangku paling belakang Yeosang duduk dengan Wooyoung, di bangku tengah duduk Mingi dan Yunho.

"Kita ke rumahku saja setidaknya itu dekat dengan perbatasan" kata Yunho.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Berhati-hatilah"

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
TBC

Cursed Village - ATEEZ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang