Cerita dan perjalanan

1.3K 209 8
                                    

Semuanya hanya mengangguk dan menuruti omongan Yunho, di sepanjang jalan menuju rumah Yunho dan Wooyoung tidak kurang mereka melihat mayat-mayat tergeletak di jalan dan juga banyak sekali kendaraan yang kecelakaan.

"Padahal mereka telah diperingatkan untuk mengganti kaca mobil mereka dengan warna lebih gelap / hitam, kenapa mereka susah sekali mendengarkan?" Kata Seonghwa.

"Sudah ku bilang hyung, masyarakat di sini tidak pernah paham dengan kutukan desa ini" sahut Wooyoung.

"Sebenarnya apa yang menyerang mereka?" Tanya Yeosang.

"Monster...." Jawab Yunho.

"...... Yang aku sendiri tidak pernah melihatnya..." Lanjut Yunho.

"Tetapi dari kasus yang kami tangani bentuknya seperti gurita tetapi tentakelnya bisa menghisap darah / melukai seseorang" lanjut Wooyoung.

"Sepertinya kalian sangat berperan di desa ini" celetuk Mingi.

"Kak Yunho adalah seorang perawat di desa ini, Seonghwa Hyung adalah dokter dan aku sendiri adalah polisi" terang Wooyoung.

"Tetapi omongan kami tidak pernah di dengarkan karena kami terbilang sangat muda, sedangkan kutukan yang dibuka oleh keluarga Choi selama bertahun-tahun" sahut Seonghwa.

"Ayah berkerja keras untuk membongkar cara melenyapkan kutukan ini, hingga rela membuang kami demi mendapatkan jalan keluarnya" tambah Yunho.

"Setelah ini pengorbanan ayah akan terbayarkan" kata Wooyoung.

"Tidak akan ada lagi keturutan Choi" kata Seonghwa.

Hongjoong, Mingi dan Yeosang hanya diam mendengarkan kesayangan mereka bercerita dengan penuh dendam.

Mereka tau rasanya kehilangan, karena mereka bertiga sendiri aslinya adalah seorang yatim piatu. Jadi mereka paham pedihnya kehidupan Seonghwa, Yunho dan Wooyoung.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Rumah Yunho terlihat sangat kecil bahkan terlihat seperti gubuk, saat memarkirkan mobil pun Hongjoong, Yeosang, dan Mingi heran dengan rumah itu.

Seonghwa dan Wooyoung memasukin rumah lebih dahulu.

"Masuklah" ajak Yunho.

Saat masuk di gubuk itu, isinya sebenarnya biasa saja.

"Ayo ikutin aku, aku tidak ingin kalian tersesat" kata Yunho.

Yunho pun masuk ke dalam kamar dan di dalam kamar itu ada sebuah tangga turun.

"Turunlah kalian lewat tangga itu, di bawah Seonghwa hyung dan Wooyoung sudah menunggu" kata Yunho.

Hongjoong, Mingi dan Yeosang pun mengikuti perintah Yunho. Mereka bertiga turun dan di situ nampak sebuah rumah bawah tanah yang cukup besar, fasilitasnya terbilang cukup lengkap, bahkan ada kolam renangnya pula.

"Apakah kalian terkejut?" Tanya Yunho.

"Bagaimana kau bisa membangun rumah seperti ini?" Tanya Hongjoong.

"Karena kami tidak ingin memancing manusia maupun monster itu, jadi aku memutuskan untuk membangun rumah bawah tanah" kata Yunho.

"Ayah juga yang telah mendesain rumah ini agar sangat aman" tambah Wooyoung.

Hongjoong, Yeosang dan Mingi masih tampak shock melihat keindahan rumah itu. Karena rumahnya seperti rumah indah pada umumnya.

"Karena di sini hanya tersedia 5 kamar dan 1 kamar tamu dan 1 ruang pasien, jadi lebih baik kalian tidurlah di kamar kami" kata Yunho.

"Pasien?" Tanya Mingi.

"Biasanya aku membawa para pasien yang tidak bisa kami tangani di rumah sakit ke sini" jawab Yunho.

"...... Tapi karena kami berhenti dari rumah sakit jadinya kamar itu tidak terpakai lagi" lanjut Yunho.

Wooyoung pun bergabung dengan membawa beberapa makanan ringan dan minuman.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa kalian bisa menggunakan senjata api?" Tanya Wooyoung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Apa kalian bisa menggunakan senjata api?" Tanya Wooyoung.

"Yeosang yang bisa, dulu dia sempat ikut ekstrakurikuler menembak di kampus" jawab Mingi.

"Sebaiknya kalian juga ikut belajar menembak" kata Seonghwa.

"Kenapa?" Tanya Hongjoong.

"Buat jaga-jaga saja" sahut Yunho.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Semoga kalian semua yang telah mati, tenang"

.
.
.
.
.
.
.
.
.

TBC

Cursed Village - ATEEZ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang