Terapi

1.8K 202 23
                                    

Saat ini tidak hanya Yeosang dan Wooyoung yang datang di apartemen Mingi, Seonghwa dan Hongjoong juga datang ke apartmen Mingi.

Walaupun Wooyoung adalah saudara tiri Yunho tetapi Seonghwa adalah psikiater pribadi Yunho. Jadi mereka berdua selalu berdampingan untuk menyembuhkan Yunho.

Yunho memiliki trauma yang cukup mendalam terhadap suara binatang karnivora yang sedang mengoyak daging, karena ibunya mati dengan keadaan yang seperti itu.

"Kak Yunho tidak pernah bercerita mengenai matinya ibunya saat hujan" kata Wooyoung.








Saat ini mereka berlima tanpa Yunho berkumpul di ruang tamu. Yunho tertidur karena obat penenang yang diberikan Seonghwa.






"Saat itu Yunho disebut titisan Dewi karena satu-satunya orang yang berhasil hidup setelah melewati hujan yang panjang" tambah Seonghwa.

"Dan tadi dia bercerita bahwa dia mendengar suara yang sama seperti yang dialami Eomma" kata Wooyoung sambil menunduk.

"Apakah tidak bisa disembuhkan?" Tanya Mingi.

"Bisa tetapi itu perlu waktu yang cukup lama" jawab Seonghwa.

"Apapun akan ku lakukan asalkan dia bisa sembuh" mohon Mingi.

"Apakah tidak ada caranya sayang?" Tanya Hongjoong pada Seonghwa, jujur saja Hongjoong iba melihat Mingi seterpuruk itu.

Seonghwa hanya diam dan berfikir keras, selama ini terapi yang dia gunakan adalah lebih menjauhkan Yunho dengan hewan karnivora dan juga berusaha mendengar lagu-lagu yang lebih ceria.

Tetapi cara itu kalau diulangi lagi masih bisa berdampak / tidak itu yang dibingungkan Seonghwa.

Sepertinya dia harus mencari metode baru.

"Bagaimana kalau buat saja Yunho hamil?" Tanya Yeosang.

PLAK!!!!

"otak mesum!!!" Protes Wooyoung setelah memukul kepala Yeosang.

"BAGUS!!!!" seru Seonghwa.

"Apanya yang bagus?!" Tanya Hongjoong.

"Jika Yunho hamil maka dia akan teralihkan dengan kandungannya dan dia akan melupakan traumanya" Jelas Seonghwa.

Semua orang yang ada di ruangan itu mengangguk mengerti dengan penjelasan Seonghwa.

Tetapi semua tinggal keputusan Mingi, dia berani mengambil resiko atau tidak untuk membuat hamil Yunho.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

— 2 Hari kemudian —

Seonghwa mencoba menelpon pamannya yang ada di desa. Entahlah dia ingin sekali menelpon pamannya itu walaupun berending dengan candaan garing krispi dari pamannya.

Tuutt....

"Halo Seonghwa?"

"Hai paman... Apakah kau merindukanku?" Tanya Seonghwa.

"Mendengar suaramu saja aku merasa tenang sekarang, akhirnya kau bisa bebas dari tempat mengerikan ini..." Kata tuan Park.

"Bagaimana dengan pemakaman paman Jeong?" Tanya Seonghwa.

"Makan ayah Yunho dan Wooyoung telah di apit oleh makam ibu Yunho dan juga ibu Wooyoung" jawab tuan Park.

Seonghwa menghela nafas lega, setidaknya keinginan terakhir paman Jeong bisa terlaksana.

"Bagaiman dengan villa milik keluarga Choi dan rumah paman Jeong?" Tanya Seonghwa lagi.

"Kedua rumah itu telah dibakar habis dan benar ternyata di tempat itu adalah sarang Monster, seperti yang kau bicarakan..." jawab tuan Park.

"Hmmmm..." Sahut Seonghwa.

"..... Saat warga membongkar puing-puing villa dan rumah Yunho, mereka melihat ada 2 mayat yang terkoyak dan juga monster yang cukup besar dengan banyak tentakel seperti gurita..." terang tuan Park.

".... Dan juga telur-telur yang telah terbakar...." tambah tuan Park.

"Telur?" Tanya Seonghwa.

"Iya telur yang telah menghitam, setelah di pecahkan ternyata adalah bibit dari monster itu...." Jawab tuan Park.

".... Dan semua warga memilih untuk membakar bangunan-bangunan tua dan juga rumah-rumah yang tidak dihuni agar meminimalisir para monster itu berkembang dan hidup..." Lanjut tuan Park

Seonghwa hanya terdiam mendengarkan penjelasan pamannya, itu adalah caranya dan Yunho sarankan pada warga sebelum banyak korban berjatuhan.

"Maafkan paman ya...." Kata tuan Park.

"Untuk apa paman?" Tanya Seonghwa.

"Tidak mendengarkanmu dan Yunho dulu..." Kata tuan Park.

Seonghwa terdiam karena dia tau orang-orang tua yang berada di desa itu hanya sedikit yang masih hidup, makanya para warga baru yang mendukung mereka di awal mulai melakukan sarannya dan Yunho.

"Iya paman tak papa..." Jawab Seonghwa.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Semua telah berakhir dengan indah..."

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

END

Cursed Village - ATEEZ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang