KJS2-22

6.9K 551 53
                                    

Pepatah mengatakan, jika kebaikan pasti akan selalu menang melawan kejahatan. Meskipun sulit, tapi ... yah, hari ini Jimin membuktikan jika itu memang benar. Tepat setelah kejadian kemarin, kini Hansung beserta Baekhyun sudah resmi di penjara. Berbagai tuduhan kejahatan yang mereka lemparkan pada Jimin, kini mereka sendirilah yang harus menanggungnya.

Dari mulai pembunuhan Seokjin, percobaan pembunuhan pada Jimin dan juga Kim bersaudara, hingga rencana mereka untuk mengambil alih semua harta keluarga Kim pun sudah terbongkar. Dengan adanya bukti rekaman di ponsel Seokjin, juga saksi yang tidak lain adalah Kim bersaudara sendiri, akhirnya keduanya terancam hukuman penjara selama seumur hidup. Tuhan memang adil, kan?

Namun, di balik itu semua, ada pengorbanan Jimin yang membuat kemenangan mereka menjadi tidak berharga. Kondisi Jimin dinyatakan kritis paska melakukan operasi pengangkatan peluru. Wajar saja, tiga peluru sekaligus bersarang di tubuhnya, dan salah satu peluru tersebut berhasil mengenai bagian otaknya hingga membuat pembulu darahnya pecah. Hal itu sukses membuat Chanyeol juga Kim bersaudara hancur.

Saat ini Jimin sendiri sudah dipindahkan ke ruangan ICU. Fengan masker oksigen yang bertengger di hidungnya, juga berbagai selang dan kabel yang menancap di tubuhnya, membuat Chanyeol tak bisa lama-lama berada di ruangan tersebut.

Chanyeol keluar dari ruang ICU lalu beralih duduk di kursi rumah sakit. Hatinya sakit melihat adik semata wayangnya dalam kondisi ini. Chanyeol merasa gagal menjadi seorang kakak, jika bisa, ia pasti rela menggantikan posisi Jimin saat ini.

"Maafkan Hyung, Jim."

Pemuda bermarga Park itu erus saja menggumamkan kata maaf setiap detiknya. Kenyataan jika keselamatan adiknya hanya kisaran tiga puluh persen membuat hati Chanyeol bak dihantam batu yang begitu besar.

"Tidak berguna! Untuk apa kau menjadi seorang Dokter jika kau saja tidak bisa menyelamatkan Adikmu sendiri, Park Chanyeol!!"

Chanyeol mengacak rambutnya frustasi, ia seakan telah kehilangan akal karena Jimin. Sebagai seorang dokter, Chanyeol tentu tahu betapa berbahayanya akibat pecahnya pembuluh darah di otak Jimin. Seandainya Jimin selamat pun, tidak kecil kemungkinan ia akan mengalami stroke akibat matinya sel-sel otak tersebut.

*****
Tidak jauh berbeda dari keadaan Chanyeol, tiga Kim bersaudara juga sama khawatirnya melihat kakak tertua mereka masih belum sadar sampai sekarang. Ya, saat ini Yoongi juga tengah berada di rumah sakit yang sama dengan Jimin.

Mungkin akibat kehilangan cukup banyak darah, juga kondisi fisiknya yang lemah, membuat Yoongi harus berakhir di brankar rumah sakit karena jatuh pingsan.

Sementara itu, Kim bersaudara masih saja panik mengingat apa yang akan mereka katakan pada Yoongi saat ia sadar nanti. Haruskah mereka mengatakan yang sebenarnya? Lagi pula, rasanya percuma saja mereka menyembunyikan fakta ini dari Kakaknya.

Kim Yoongi mereka terlalu pintar untuk bisa mereka bodohi.

"Kenapa Yoongi Hyung belum sadar juga, sih?" tanya sang maknae.

"Tenanglah, Kook. Yoongi Hyung pasti akan segera sadar," jawab Hoseok.

"Lagi pula kau ini kan seorang dokter, kenapa mudah sekali cemas? Dokter juga mengatakan jika Yoongi Hyung baik-baik saja," imbuh Namjoon.

"Apa hubungannya aku ini dokter atau bukan? Memangnya seorang dokter tidak boleh mencemaskan Kakaknya sendiri, ya?"

"Bukan begitu, tapi--"

"Diam, kalian semua membuatku pusing," potong Yoongi, membuat semua atensi tertuju padanya.

Namjoon serta Hoseok yang tadinya duduk di sofa dengan sigap berdiri untuk menghampiri sang kakak.

Kajima ll✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang