(4) kedua kalinya.

252 9 4
                                    

Atala dengan teliti memarkirkan mobilnya di perkiran kafe tersebut dengan Rapi, keluar dari mobil dan memasuki kafe.

"mau ngapain ih?" tanya Akhila pada Atala.

"lo tadi ngajak jalan kan? Ya udah kita kesini"
Balas Atala, sambil clingak-clinguk mencari tempat duduk.

"ahh, gue galaper" rengek Akhila.

" bodo, salah siapa nggak jelas, yaudah guwe bawa kalian kesini" jawab Atala ketus, dan keduanya hanya bisa mengangguk pasrah. Lalu mereka duduk di bangku kosong yang berada di kafe tersebut.

"Mba pesen" Atala memanggil pelayan kafe tersebut, dengan suara sedikit teriak.

mba-mba pelayan pun datang dengan senyum lebar di bibirnya.

"mau pesen apa ya?" tanya si mba pelayan trsbt.

"nasi goreng 3 ya, minumnya 3 yang paling enak disini!"
Jawab Atala, dan di angguki si mba pelayan.

"GPL mbaa!" teriak Alina Dan Akhila serentak.

Setelah menunggu kurang lebih 10 menit, akhirnya pesanan mereka datang. Dan saat menikmati makannan mereka masing masing tiba tiba ada seorang cewek yang menghampiri mereka.

"wah kebetulan ketemu kalian" ucap cewek itu dengan senyum sinisnya.

"Ngapai lo?" sentak Atala, bangkit dari tempat duduknya.

"mau makan, kenapa?" jawab Ira, nyolot.

"terus, kenapa harus cari gara2 dulu sama kita? Ha?"
Tanya Akhila nyolot, dan mendonggokkan kepalanya kepada Ira dan Dayang dayangnya.

"guwe nggak suka ganguin kalian, guwe hanya suka gangguin hidup sahabatlo lo, haha" jawab Ira menunjuk muka Atala , dengan tawa lepas.

"Atala sahabat kita jadi kalo lo punya masalah sama Atala, lo juga punya masalah sama kita"
Jawab Alina menunjuk muka Ira.

"Dasar Kuntilanak, ketawanya tuh kondisikan goblok!" ucap Alina mengejek, dengan senyum sinisnya.

Atala sudah mencoba agar tidak terbawa emosi, dia masih terduduk di kursi kafe sambil memakan makanannya.

"Eh, gausah lo ngehina temen guwe, oke?" ucap Intan menjambak Rambut Alina.

"kenyataan bukan?" jawab Alina sinis, dan meringis kesakitan.

"lepasin Temen guwe!" sentak Akhila.

"Kalo lo punya nyali, minggu depan kita balapan!"
Atala menggebrak meja, lalu berdiri dan menarik kerah baju Ira kehadapannya, bahkan deru nafas Ira bisa dirasakan oleh Atala.

Semua pandangan tertuju pada 6 anak Remaja yang sedang terlibat cekcok di kafe tersebut.

"lepasin!" ira menarik kembali tubuhnya kebelakang dan menjauhkan diri dari Atala, seraya merapikan kembali bajunya.

"oke guwe tunggu di tempat biasa" lanjut Ira berjalan meninggalkan Atala Cs.

"Bayy, beby" ucap dayang-dayang ira melangkah meinggalkan Atala cs, dan melambaikan tangannya dengan senyum sinisnya.

"anjing" ucap Alina Geram.

"untung tempat rame" saut Akhila, seraya menyeret bangkunya untuk dia duduki.

"lo beneran mau balapan sama Ira lagi Ta?" tanya Akhila, mengunyah maknan dimulutnya.

"hemm" ucap Atala datar.

"Yaudah deh kita mah dukung aja" ucap Akhila.

Saat mereka sudah selesai memakan makanan mereka masing-masing yang sempat tertunda karna Kutinlanak Cs, mereka lalu membayar makanan mereka.

"nih! Bayar guwe tunggu di mobil" Titah Atala menyodorlam 10 lembar uang seratus ribu, dan melangkah keluar kafe.

"kebanyakan Ta" ucap Alina sedikit teriak kepada Atala.

"Buat kalian jajan" jawab Atala teriak di depan pintu keluar.

"oke Ta" jawab merekan kompak.
Merekapun menuju kasir.

Setelah Alina dan Akhila selesai, mereka keluar dari kafe tersebut dan memasuki mobil Atala.

"maaf lama, abisnya tadi di godain abangnya sih" ucap Akhila dan memajukan bibirnya.

"bilang aja suka di godain" Saut Alina tertawa lepas.

"B Aja"

"Nggak pakek H La? Haha" Alina tertawa puas.

"mau pulang nggak?" tanya Atala ketus.

"mau" ucap mereka kompak.

"yaudah diem!"

"iyaaa, sensi amat sih." jawab Alina mengmbil benda pipih di tas kesayangannya.

'emang kalo ngomong mobilnya nggak bisa jalan nya?'
Tanya Akhila pada dirinya sensiri.
-Dasar otak nggak pernah di cuci pakek sabun colek ya gitu, haha-

Atala melajukan mobilnya diatas kecepatan rata-rata, membelah jalanan jakarta yang sedikit ramai.

"Eh eh, lu tau nggak kak Dafi?"
Tanya Akhila membuka pembicaraan.

"siapa kak Dafi?" tanya Alina polos.

"itulohh, cowok paling ganteng di sekolah, ihh masa gatau sih"

"yang paling ganteng bukannya kak Ian ya namanya?"

"iya itu, namnya kan kak Anggara Dafian Aditama" Jawab Akhila, Hafal.

"kek apasi gantengnya, perasaan nggaadatuh cowok ganteng di sekolah kita" saut Atala cuek.

"Makanya sekolah! Elu sih bolos mulu kerjaannya" ejek Alina Tertawa, mencolek siku Atala.

"iyaa Ta, lu si nggak pernah sekolah, haha" Akhila ikut tertawa.

"eh kunyuk, guwe juga bolos Kan nggak sendirian, bolos juga sama lo, lo juga setan-setannya yang ngajakin bolos" jawab Atala.

"Tumben kalo ngomong panjang Ta?"
Tanya Alina dengan tatapan menyelidik.

Tiba-tiba ada mobil berwarna hitam silfer yang tidak sengaja di serempet oleh Atala, dan di dalamnya ada 3 orang cowok.

"Mampus, kalian sih ngajakin gibah, ah" geram Atala, lalu keluar dari mobilnya di ikuti 2 kunyuk.

Ketiga cowok yang berada di dalam mobil tersebut keluar satu persatu.

"Eh maaf ya, nggak sengaja"
Ucap Atala Dengan cowok yang sedang berdiri melihat kondisi mobilnya yang lecet.

Yang berdiri melihat kondisi mobilnya hanya Dafi, sedang kan temannya malah asik menatap kedua Sahatabat Atala.

Dan saat cowok itu menoleh.

"Eloo" ucap keduanya kompak,dan saling menunjuk.














Segitu dulu yaa, hehe
Maaf jelek. Awass typo.
Dapet salam dari tattut yaa:)
Emuach😚

ATALA🌹Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang