(6) makan.

163 9 5
                                    

Atala dan kedua sahabatnya pun menengok pada sumber suara.

"mampus, ada kak Dafi" gumam Akhila.

"ngapain lo?" tanya Atala cuek.

"ngasih tau lo kalo nanti pulang bareng guwe" ujar Dafi.

"ogah, mending guwe pulang ngesot, dari pada harus pulang sama lo" ucap Atala.

"o, jadi lo mau ngingkarin perjanjian kita?,apa lo mau masuk penjara?" tanya Dafi dengan muka datarnya.

"maksut lo apa sih, kan masih besok ini masih hari sabtu bego"

"besok guwe ada acara, jadi lo kerumah guwe sekarang aebagai gantinya"

"bukan urusan guwe"

"ikut guwe kalo lo gamau masuk penjara"

"udah Ta, ikutin aja maunya!" saut Alina, memberi saran.

"huft, oke" Atala menghembuskan nafasnya pasrah.

Dafi melenggang pergi meninggalkan Atala dan kedua temannya.

Atala dan kedua sahabatnya pun melanjutkan makannya yang sempat tertunda.

.....

Bell sekolah berbunyi sangat nyaring, dan semua siswa siwsi berhamburan keluar untuk pulang.

"La, tolongin guwe dong guwe gamau pulang sama cowok tengil itu" rengek Atala kepada Akhila.

"gimana caranya" tanya Akhila.

"nanti kalo ada dia cari guwe, lo bilang guwe udah pulang duluan, karena sakit perut, gituu plisss" jelas Atala panjang lebar.

"oke siap" ucap Akhila dan Alina kompak.

Saat Atala akan melangkahkan kakinya untuk pergi tiba-tiba??

"mau kemana lo koala?" tanya seseorang dengan suara besarnya.

Atala mrmutar tubuhnya, sialnya dia sudah ada tepat di depan Dafi, iya laki2 yang memanggil Atala adalah kak Dafi.

Sial, kok guwe deg-deg an ya. Batin Atala.

"mau kemana lo tadi, mau coba lari dari guwe, hah?" tanya Dafi tegas.

"eh anu, eng-enggak kok, tadi mau ketoilet" jawab Atala bohong.

"apa lo pikir guwe nggak denger semuanya?, lo pikir guwe bego?" tanya Dafi dengan mengankat dagu Atala lembut.

"iya deh iya, guwe tadi mau pergi, kenapa?" tanya Atala judes, dan menpis tangan Dafi yang sedang memegang dagunya.

"nggak, lo harus pulang ke rumah guwe dan lo harus cuciin mobil guwe!" titah Dafi memaksa.

"iyain biar cepet, guwe duluan ya La, Na" kemudian Atala berjalan mendahului Dafi menuju parkiran.

"iya hati-hati Taa" ucapa mereka dengan suara yang lantang.

Jujur, Atala tidak tau mana mobil Dafi, karna mobil di sini sama semua, kemudian Dafi yang sedang melihat Atala kebingungnpun langsung menunjukan mobilnya.

"ini mobil guwe, cepet masuk" ucap Dafi, lalu masuk kemobil di ikuti Atala.

Di sepanjang perjalanan menuju rumah Dafi tidak Ada obrolan dari keduanya, hanya Ada suara radio, dan ramainya jalanan jakarta sore ini.

"lo mau kemana?" tanya Dafi, memecahkan keheningan.

"lah, tadi katanya mao kerumah lo buat nyuci mobil" jawab Atala memalingkan wajahnya ke ara Dafi.

"nggak usah, guwe cuma becanda" jawab Dafi.

Bagus, batin Atala.

"kenapa?"

" lo beruntung mobil guwe udah di cuci kemaren, jadi ini sebagai gantinya" jawab Dafi, yang masih terfokus pada jalanan.

"terus kita mau kemana?"

"makan"
Atala mengangguk.

'pas banget perut guwe laper' batin Atala.

"oke, lo yang bayar" jawab Atala antusias.

"iyee bawel" jawab Dafi.

🥣

Srsampainya mereka di kafe yang biasa tempat Dafi makan, mereka pun duduk di meja kosong yang ada di kafe tersebut dan memesan makannan.

"mau pesen apa ?" tanya Dafi pada Atala.

"samaain aja biar cepet" jawab Atala.

"oke" kemudian Dafi beranjak dari tempat duduknya, dan memesan makanan untuknya dan Atala.

Hanya butuh waktu 15 menit, akhirnya pesanan nereka datang.

"silahkan" ucap pelayan tersebut dengan senyum manisnya.

"makasih" ucap Atala dan Dafi kompak.

"wahh serasi banget, semoga langgeng ya kalian" ucap pelayan tersebut.

Atala dan Dafi melongo mendengar ucapan mba2 pelayan dan hanya saling melempar tatapan bingung.

"yaudah, saya kembali dulu ya mas, mba" lanjutnya.

Pipi Atala merona mendengar ucapan pelayan tersebut.

"kenapa?" tanya dafi, melihat pipi Atala yang memerah.

"nggak" jawab Atala dan lansung menyantap makanannya.

Lucu, wajah Atala terlihat sangat lucu kalu sedang salah tingkah seperti ini, Sedari tadi Dafi hanya memandangi wajah Atala yang sedang makan.

Nakal, tapi cantik, batin Dafi.

Dafi tertangkap basah okeh Atala karna memandangi Atala terus-terusan hingga makannya Dafi pun belum berkurang.

"udah liatin guwenya?" tanya Atala.
Dafi tersadar dari lamunannya,

Mampus, batin Aldi.

"siapa yang luatin elo geer banget" jawab Dafi memalingkan Wajahnya ke arah makannanya dan mulai menyantapnya.

"lo pikir guwe buta, lo liatin guwe dari tadi" jawab Atala.

"tuh di bibir lo Ada mayonesnya, nih" ucap Dafi lalu mengambilkan tisu untuk Atala.

"ah masa" gugup Atala, Atala pun mengambil tisu pemberian dafi.

Akhirnya makan selesai Atala sangat ingin pulang.

"mau kemana lagi?" tanya Dafi setelah keluar dari kafe tersebut.

"pulang deh capek" ucap Atala.

"rumah lo dimana?" tanya Dafi.

"jalan Melati nomor 16" jawab Atala.
Dan di angguki paham okeh Atala.

Dafi melajukan mobilnya, membelah jalanan jakarta yang sangat ramai menjelang mahgrib.

Tanpa Sadar Atala tertidur.

"ni orang kok kalo tidur nenangin ya" gumam Dafi, melihat gadis di sampingnya yang sedang tertidur pulas.

Arghh, apaan sih lo fi, batin Dafi.

Tak terasa, mereka sudah sampai di depan rumah Atala, dan Dafi mencoba membangunkan gadis tersebut.



























Udah dulu capek, capek hati capek pikiran, haha.
Nggak kok becanda.
Maaf ya kalo ceritanya nggak jelas.
Pamit deh, daa😚

ATALA🌹Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang