Anggara Dafian Aditama, saat ini sedang bermain bola basket sendirian, Dafi memikirkan perkataananya terhada Atala kemarin, apa mungkin Dafi punya perasaan kepada Atala?.
Atala berjalan menyusuri koridor sekolah, dia melewati lapangan dan melihat seorang cowok yang sedang bermain baskwt sendirian.
Atala tau dia Dafi, mengapa cowok itu bermain basket sendirian? seperti orang gila saja, memang teman temannya kemana?. Atala mencoba acuh kepada Dafi, tapi apa daya Tubuh Atala mengianati hatinya, Atala malah melangkah mendekati Dafi.
"ngapain lo sendirian disini? Udah gada temen?" tanya Atala.
Dafi menoleh dan menatap Atala intens.
"apa peduli lo?" tanya Dafi pada Atala, dan sukses membuat Atala bingung dan gugup mau menjawab bagaimana.
"eh-em nggak cuma mo nanya aja kalo gaboleh yodah guwe pergi" Ucap Atala, Saat Atala melangkahkan kaki Tangan kekar milik Dafi memegang erat tangan Atala.
"disini sebentar!"pinta Dafi.
"oke, jadi lo sebenarnya kenapa?" Tanya Atala saat dirinya dan Dafi sudah duduk di bangku penonton.
"lagi mikirin lo" ucap Dafi jujur.
"hahh, ngapain lo mikirin guwe, gausah ngaco deh, jawab yang bener!" titah Atala.
"beneran guwe lagi mikirin lo"
"emg guwe kenapa sampe harus lo pikirin?"
"guwe bingung sama perasaan guwe"
"gausah bawa2 perasaan deh, kalo diajak omong tu serius"
"guwe udah serius"
"ah gatau ah guwe masuk kelas duluan"
Atal pergi meninggalkan Dafi sendirian.Dafi hanya bisa mengla nafas pasrah, toh juga Dafi belum tau persis bagaimana perasaannya dengan Atala, tidak itu tidak boleh terjadi, Dafi tidak ingin masalalunya terulang lagi.
Atala berjalan menuju kelas dengan fikiran yang menuju pada ucapan Dafi, perasaan apa yang Dafi maksud?, oh yaampun bagaimana ini Aku tidak ingin Masalalu kalam ku terjadi lagi, Brengsek benar2 brengsek.
"Atalaaaaa kemana ajasii loo bell nya kurang 3 menit lagi baro masuk dihukum mampos lo" oceh Akhila saat Atala datang dan memasuki kelas.
"udah biasa ini"
"lo tadi sama kak Dafi ngapain, lagi PdKT yaaa?" goda Alina.
Iya Alina melihatnya, pasalnya dia Tadi habis dari kelas sebelah meminjam kamus karna ia tidak Bawa, dan tidak sengaja melihat Atala dan kak Dafi berbicara serius.
"apaansih"
"udah ngaku aja deh lo, apa malah lo udah jadian yaa, cieee2 musang sama koala jadian hahahahahah" ucap Akhila Asal dan tertawa terbahak2.
"gila lo pa_"
Belum sempat menyelesaikan ucapaN Atala, bell masuk pun berbunyi nyaring."Buka buku paket hal 116, kerjakan semua 2 jam pelajaran harus selesai!" ucap Bu Indy, guru Ipa Fisika, yang membuat para siswa harus kehilangan rambut indahnya karna selalu rontok karna pelajaran fisika yang sangat menyebalkan.
"gila gila soal 30 suruh ngerjain 2 jam, yang bener aja si bu" protes Atala tidak trima, bagaimana bisa soal 30 harus selesai 2 jam pelajaran?.
"iya ih bu, tega banget" saut Alina.
"kalau tidak mau mengikuti pelajaran ibu', silahkan keluar, saya tidak keberatan, Benar2 tidak keberatan" ucap Bu Indy penuh penekanan.
"he seloo" ucap akhila.
KAMU SEDANG MEMBACA
ATALA🌹
Teen Fiction"guwe mohon jangan tinggalin guwe, lo berharga buat guwe Ta, maaf" *Anggara Dafian Aditama* "sepertinya guwe sudah bukan prioritas lo lagi, guwe pergi, maaf, tapi lo sendiri yang udah nyuruh guwe pergi dengan sikap lo, dan apa lo tau? Hati guwe saki...