'ya ampun, Kok bisa ketemu kak Dafi di sini sih, baru aja kita gibah in'
'iya ya, mana tuh kak Ian ganteng banget'
Memegang pipinya.'yang pakek pita cantik bet dah'
'yang pakek jaket pink juga kece badai'
Gausah dengerin mereka ya, hehe,
Lanjut aja Ke Atala and Dafi:)"Kalo guwe tau itu lo mending guwe tabrak mobil lo sampe masuk tu ke jurang" ucap Atala melipat tangannya di dada.
"eh lo tu salah bukannya minta maaf kek apa kek malah nyerocos sendiri"
Jawab Dafi datar."nggak peduli"
"Kalo lo nggak mau tanggung jawab, guwe bakal laporin lo kepolisi" ancam Dafi.
"udah lah Ta, kasih uang aja 10 juta abis itu beres kan" ucap Alina Dengan entengnya.
"oke, nanti guwe transfer" ucap Atala enteng.
"guwe nggak butuh uang lo" jawab Dafi Datar.
"cukup lo setiap hari minggu kerumah guwe, cuciin mobil guwe selama sebulan" lanjut Dafi.
"musang, lo mau nyiksa guwe, hah?" tanya Atala nyolot.
"yahh musang, haha" ucap Izky tertawa puas di ikuti Aldi.
"guwe nggak nyiksa lo koala, kalo lo nggak mau ya udah guwe lapor polisi, gampang kan"
Jawab Dafi enteng."Atala koala, haha" ucapa Akhila dan Alina kompak.
"oke oke guwe setuju, tapi inget hanya SATU BULAN" jawab Atala menekan Tegas.
"ok"
"kuyy lah balik ngapain lama-lama di sini" Ucap Atala Berjalan masuk ke dalam mobil di ikuti kedua sahabatnya.
Hening, tidak ada pembicaraan yang tercipta, hanya ada suara Radio di dalam mobil Atala.
"Ta, lo tau tadi siapa?" tanya Alina dengan tatapan Menyelidik.
"Nggak peduli" jawab Atala dengan menatap fokus ke arah jalanan.
"ya ampun Ta, itu tadi kak Ian tau nggak sih lo" ucap Alina ngegas.
"O" Jawab Atala tidak peduli.
"Bulet" ucap Akhila and Alina kompak.
🌹
Di sisi lain.
"Eh Fi, kok bisa sih dia biasa aja liat lo?" tanya Aldi.
"iya ya, biasanya kan kalo ada yang liat Lo kan pada teriak2, kalo nggak langsung minta ID line lo,haha" jawab Aldi Tertawa.
"Lebay" jawab Dafi datar.
"fakta kalik bang" saut Izky.
"eh, lo suka sama Dia?" lanjut Izky.
KAMU SEDANG MEMBACA
ATALA🌹
Teen Fiction"guwe mohon jangan tinggalin guwe, lo berharga buat guwe Ta, maaf" *Anggara Dafian Aditama* "sepertinya guwe sudah bukan prioritas lo lagi, guwe pergi, maaf, tapi lo sendiri yang udah nyuruh guwe pergi dengan sikap lo, dan apa lo tau? Hati guwe saki...