Watchout! u can be a target of any crime in this world.
-Author🌻🌻🌻🌻🌻
DOR!!!
Dua-- atau lebih tembakan di bidikkan Alexa kepada Johnny, membuat lelaki itu bekerja keras demi menghindari peluru.
Johnny berguling kesisi depan ranjang, satu lututnya bertumpu pada lantai lalu mengangkat pistol yang entah sejak kapan ia pegang.
DOR!!!
"Akh!!" erang Alexa ketika tembakan Johnny menembus lengan kanannya, sehingga revolver yang ia pegang jatuh ke lantai.
Johnny menendang revolver itu menjauh, lalu berdiri di hadapan Alexa yang tengah meringis.
Tangannya mendarat di bahu kanan Alexa, menyusuri lengan wanita itu, berhenti tepat di luka tembak Alexa. Di genggamnya erat lengan yang terluka.
"Kali ini kau dibayar siapa, Alexa?"
Alexa menggigit bibir bawahnya, menahan sakit yang mulai membuat wajahnya pucat.
"Kau bahkan menjadikan saudaraku sebagai umpan."
"At least, Javier better than you, Johnny," wanita itu menyeringai, "Javier treats his woman really good, he's much better than you in everyway. Too bad, he's just my toy."
"The fuck 'bout that!" Johnny menatap lamat-lamat wanita itu. "I have no mercy if you trying to touch my fam."
Alexa memejamkan mata, ia hampir pingsan saat jemari Johnny meremas luka tembaknya dengan kuat. Ia menarik nafas pelan, lalu-
DUK!
Alexa membenturkan kepala-nya ke jidat Johnny, menendang dada lelaki itu hingga tersungkur di lantai. Tak melewatkan kesempatan, Alexa membuka jendela kamar dan melompat.
"I''ll take your soul to the hell next time, Johnny."
Di hadapan jendela Johnny berdiri. Menatap wanita yang berlari setengah tertatih dibawah sana.
"If you dare to come to me again, there is no way out to go back, Alexa."
🌻🌻🌻🌻🌻
Los Angeles, 11.55 p.m
BRAK!Suara pintu dibanting mengalihkan perhatian Johnny. "Javier! Kau di LA?!"
Yang ditanya tak bersuara. Javier berdiri di depan meja kerja Johnny, menatap saudaranya tajam.
"Jika Kakek tau kau ada disni, nyawamu--" Johnny memijit pelipisnya, "Where did your braincells gone?!"
Johnny lalu meraih ponsel, "Akan ku urus kepulangan mu ke Korea!"
"Kau peduli padaku?" Javier membuka suara.
"Ya!"
"Lalu kenapa kau menyembunyikan soal Alexa?"
Johnny mematung. Pertanyaan Javier membuatnya tak fokus akan lawan bicaranya di sebrang ponsel.
"Sebegitu tidak percaya-nya kau padaku?"
"Javier..."
"Atau kau suka melihatku seperti orang bodoh yang tidak tau apa-apa?"
"Javi, listen to m--"
"You're trying so hard to protect me from grandpa then you left me behind with an assassin?"
KAMU SEDANG MEMBACA
lacuna.
Fanfictionla-cu-na (red) ləˈk(y)o͞onə (noun) a blank space, a missing part,- an unfilled place. Johnny selalu meneriaki kedua saudaranya-- Jeffrey dan Javier untuk menghindari masalah dan bahaya sebisa mungkin, justru kini tidak dapat mengontrol dirinya. Ada...