7- miss me?

1.4K 140 367
                                    

"When hatred bigger than ur heart, either its Ego or Blind, both are the same shit in different name. "
-Author

🌻🌻🌻🌻🌻

Lelaki itu menarik pinggang dan meremas bokong Alexa, "Berhenti bermain-main."

"Tidak sabaran ternyata." ejek Alexa, kemudian memeluknya.

Ia menenggelamkan wajah di ceruk leher Alexa, menjilati dan menggigit lehernya dengan seduktif.

Di balik pelukan itu, Alexa tersenyum bengis, lalu menusukkan sesuatu tepat di leher sebelah kanan lelaki itu.

Lelaki itu sontak melangkah mundur, memegangi lehernya dengan wajah kesakitan. "A-AKK! Wanita jalang!!!"

Alexa menyeringai, "You have a minute before that poison takes u to the hell, so u can curse on me before ur death."

Wanita itu lalu mengambil tisu diatas meja, mengelap bekas liur yang tertinggal di lehernya, "Menjijikan!"

Melihat targetnya yang terkulai di sofa, Alexa bergegas keluar ruangan. Ia hendak menuruni tangga Club saat seorang pengawal menembakkan sesuatu mengenai bahunya.

"Sialan!" umpatnya, lalu melayangkan dua tembakan ke arah pengawal itu.

Ia merasa kakinya semakin berat untuk melangkah, jantungnya berdetak abnormal namun Alexa terus berusaha lari dari tempat itu.

"Jangan membunuhnya! Tuan besar meminta dirinya hidup-hidup!"

Dapat Alexa dengar semilir teriakan itu dari belakang, sebelum ia rubuh kedepan. Wajahnya bisa saja mencium lantai jika lengan itu tidak menopang tubuhnya.

"Get rid of'em!" Perintah lelaki itu kepada anak buahnya.

Alexa kenal suara itu, ia mencoba membuka mata, seseorang yang selalu berusaha ia benci kini menggendong tubuhnya, lalu detik kemudian ia kehilangan kesadaran.
------------------

Udara hangat serta harum mengusik indera penciuman Alexa. Matanya terbuka perlahan, memperhatikan kamar mewah itu dengan seksama. Selang infus pada tangan kiri mengalihkan perhatiannya.

Alexa memejam, "Where am i?"

"Feel better?"

Kepala Alexa memutar keasal suara. Raut wajahnya berubah tak suka, "Brengsek, Ini rencanamu?"

Johnny memasukkan tangan ke saku celananya, lalu bersandar pada tembok, "Well, i'll take it as compliment for helping u."

"Menolong orang yang akan membunuhmu?"

"Asam lambung naik, Infeksi pada luka tembak--that's my bad-- dan di perparah oleh obat bius di bahu mu," balas Johnny datar, "how can u kill me, if u can't take care of urself?"

"Shut the hell out."

Johnny menatap wanita itu, ia tampak berpikir lalu berkata, "Where u've been in these past 5 years?"

Alexa mengerling, "Hiding."

"From whom?"

"You."

Lelaki itu diam, masih dengan posisi yang sama, "Kau hanya membunuh satu anak buahku waktu itu, kenapa harus menghilang sampai 5 tahun?"

"Johnny, should i remind u what happened after that incident?" Alexa menatap Johnny. "Malamnya, aku diculik."

"Saat sadar, aku sudah berada di kapal pesiar dengan gaun seksi. Duduk di sebuah panggung, ada banyak lelaki bertuxedo menatap ku dengan seringai menjijikan." Alexa mengalihkan pandangannya dari Johnny, "and... I was auctioned off."

lacuna.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang