"remember when we 1st met?
you said —light my cigarette."
-TroyeSivan.🌻🌻🌻🌻🌻
Setelah membeli sesuatu di Mall siang ini, Jeffrey menenteng paper bag dengan segaris senyum di bibirnya. Tak lupa lelaki itu menyugar rambut saat melewati kaca toko.
"You looks fine, Jeffrey." gumamnya mengagumi pantulan tak jelas dari kaca itu.
Jeffrey menoleh ketika ia rasakan tepukan pada pundaknya. Lelaki bersurai hitam itu tengah tersenyum, membuat Jeffrey terperangah sejenak.
"Heres your wallet, you drop it." lelaki itu mengulurkan dompet ke arah Jeffrey.
"Thanks."
Lelaki itu mengangguk, menatap paper bag milik Jeffrey, "For ur girlfriend, uh?"
"Yeah, haha."
"Okay, have a nice date!" ditepuknya pelan lengan Jeffrey sebelum beranjak pergi.
Jeffrey masih di tempat, mengusap tengkuknya dengan mata tak lepas dari lelaki bersurai hitam itu.
"He's remind me of someone, but who?"
Tepat saat Jeffrey beranjak, lelaki bersurai hitam itu berhenti dan kembali menatap siluet Jeffrey yang menjauh.
"You looks fine while i even dont know where the fuck is my sister at, crap."
___________________
Sambil menyesap kopi, Jeffrey duduk di meja paling pojok dengan kaca transparan berukuran besar di sebelahnya. Ia menoleh ketika Emily menarik bangku dan duduk dihadapannya.
"Sorry, im late!"
"You're so bussy till forget to dressing up and coming here with messy hair," ucap Jeffrey tersenyum kecil. "But thats okay, u always pretty anyways."
"As i said before, u'll stop ignoring me if i want to go date with you, dont expect too much."
Jeffrey terkekeh, "So you're afraid if im ignoring you?"
"I dont say that. I felt a lil bit guilty bcuz of that rose, im shocked, so—"
"I know, hahaha."
Emily mendengus kemudian ikut tersenyum mendengar tawa kecil Jeffrey. Seperti terbiasa dengan sikap lelaki dihadapannya, sehingga saat melihat Jeffrey tertawa selepas itu membuat ia merasa senang.
"Emily, what's that on your arm?"
"Which arm?"
"Ou my ghad! Is that a cockroach!?"
"Cock—WHAT?! WHICH ARM?!"
"That cockroach is steping on your arm!"
Kini Emily bangkit dari duduknya, menutup mata sembari mengulurkan kedua tangan ke arah Jeffrey dengan wajah kelewat panik.
KAMU SEDANG MEMBACA
lacuna.
Fanfictionla-cu-na (red) ləˈk(y)o͞onə (noun) a blank space, a missing part,- an unfilled place. Johnny selalu meneriaki kedua saudaranya-- Jeffrey dan Javier untuk menghindari masalah dan bahaya sebisa mungkin, justru kini tidak dapat mengontrol dirinya. Ada...