"even afterlife, problem will not seperate from u."
-Author🌻🌻🌻🌻🌻
Saat akan menaiki kereta bawah tanah, Javier mengedarkan pandangannya kedalam.
Ugh, human!
Nafasnya berhembus lesu melihat manusia berdesakan. Ia tak mau jalan kaki menuju Rumah dan Javier masih kesal terhadap Johnny untuk meminta menjemputnya. Jeffrey? Tangan yang cidera membuatnya menjadi sedikit tidak berguna.
Terpaksa, Javier masuk kedalam. Tubuhnya meliuk menghindari skinship sehingga limbung dan refleks memeluk pinggang seseorang dengan sebelah tangannya.
"Sorry---" Javier menoleh kesamping, mata lentik itu menatap tajam, membuat ia terkejut.
"Put ur hands down!" Geram Eunbi dengan volume rendah.
Javier menurunkan tangannya, mengedarkan pandangan untuk menghilangkan rasa canggung. Tepat di belakang tubuh Eunbi, dua orang bersetelan jas hitam membuat Javier terkesiap.
"Apa-apaan kau ini!" Pekik Eunbi saat Javier kembali menarik pinggangnya.
"Kau!" Eunbi berusaha mendorong tubuh Javier, "Get off!"
"Two minutes." Suara Javier serak, ia menunduk berusaha menutupi wajahnya dengan kepala Eunbi. "Stay still like this in two minutes."
"Please...."
Suara memohon dan tatapan itu membuat Eunbi terdiam. Ia tidak tau apa yang terjadi kepada Javier, tapi yang pasti, lelaki itu membuat jantung Eunbi memompa darah lebih cepat.
Bukan hanya dua menit, Javier memeluk pinggang Eunbi sampai kereta tiba di stasiun yang Eunbi tuju dan baru melepaskan pelukannya saat mereka telah keluar dari kereta bawah tanah. Membuat wanita itu sebal.
"Do u playing with me?" Tanya gadis itu.
"I dont."
"Don't u know u've been harassing me just now?"
"I just hugged u, not touched u."
"What's the difference?!"
Javier membuang muka. Haruskah ia minta maaf? Namun yang ia katakan adalah, "Dont overreact."
"Jerk---"
DOR!!
Eunbi berteriak ketika tembakan itu muncul dari belakang tubuhnya. Ia bisa saja terkena peluru jika tangan Javier tidak cepat membawa gadis itu segera merunduk.
DOR!!!
Kini dua orang berpakaian serba hitam yang tadi Javier lihat di dalam kereta sedang asyik membidik Javier dan Eunbi yang berhambur di tengah keramaian Stasiun.
"WHAT HAPPENS HUWAAA!!!" teriak Eunbi sepanjang pelarian hingga ia tersandung.
"Get up! quickly!" Seru Javier, tapi Eunbi malah mematung di tempat.
"We have no time!" Ia mengangkat paksa tubuh Eunbi, kembali memeluk pinggangnya agar mereka bisa kabur dari stasiun.
___________________
Javier mencuci wajahnya di wastafel. Kejadian di stasiun kembali berputar, ia menggeleng "Baru 3 hari aku disini. Tapi sudah di teror, luarbiasa."
"Setidaknya biarkan aku jalan-jalan di kota ini terlebih dahulu, dasar tua bangka!"
Setelah mematikan wastafel, Javier duduk di hadapan Eunbi yang sedang membenamkan wajahnya di meja. Javier memandangi interrior cafe milik Eunbi yang tengah tutup, design vintage yang bagus, pikirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
lacuna.
Fanfictionla-cu-na (red) ləˈk(y)o͞onə (noun) a blank space, a missing part,- an unfilled place. Johnny selalu meneriaki kedua saudaranya-- Jeffrey dan Javier untuk menghindari masalah dan bahaya sebisa mungkin, justru kini tidak dapat mengontrol dirinya. Ada...