...
Kebahagiaan itu ada di dekatmu, tapi untuk datangnya enggak tau kapan. Tunggu aja.
( • • 📝 • • )
"ERISYA!" Pekik Aisyah ketika melihat Erisya duduk memandangi air danau yang jernih itu.
"Ai, kenapa di sini?" Tanya Erisya.
"Kamu ih kebiasaan bikin orang khawatir. Kenapa pakai cara pergi segala?"
Erisya hanya tertawa kecil. "Perih, enggak bisa tahan. Jadinya pergi deh." Katanya dengan santai.
Entah mengapa Aisyah selalu paham apa yang di rasakan Erisya. Seperti memiliki ikatan batin yang tidak bisa di elakan lagi.
"Ai, kenapa Tuhan enggak ijinkan gue buat rasakan cinta?"
Aisyah menatap dalam mata Erisya. "Allah ijinkan kamu kok untuk rasakan cinta. Tapi Allah tahan sebentar cinta kamu itu, karena jika kamu mencintai terlalu dalam. Kamu akan sangat terluka."
Erisya sedikit berdecak. "Gue udah terluka."
"Setidaknya luka mu belum sampai membuat mu patah, hanya sebuah goresan yang bisa di sembuhkan dengan mudah."
Erisya menatap tidak percaya pada apa yang Aisyah katakan. "Hati gue udah hancur loh Ai."
"Enggak, hati kamu masih utuh."
"Bagaimana bisa lo tau hati gue belum hancur? Ini hati gue, gue yang rasain kehancuran itu."
"Enggak Sya, hati itu masih utuh dan tetap akan selalu utuh."
Erisya membuang mukanya ke sembarang arah. Menghindari tatapan Aisyah yang begitu tulus kepadanya itu.
"Terserah lo."
Erisya lelah harus berdebat mempertahankan pikirannya sedangkan Aisyah tetap berdiri pada pemikiran nya itu.
"Jangan buang-buang waktu kamu untuk menangisi mereka yang masih tetap bisa tertawa bahagia di belakang kamu."
Ucapan Aisyah membuat Erisya menoleh dengan cepat kemudian mengangguk.
Dia membenarkan ucapan Aisyah kali ini.
"Maaf udah ngomong ngegas tadi."
"Enggak apa-apa, aku cuma pengen kamu bahagia Sya dan tetap berpikir bahwa kamu akan selalu bahagia."
KAMU SEDANG MEMBACA
Hijrah Bersamamu (SELESAI)
Teen Fiction(DI FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA) Ini tentang sepasang -Hamba Allah- yang masing-masing memiliki kisah kelam dalam hidupnya. Patah hati, luka, trauma, kecewa serta kesedihan saling berlomba-lomba mengisi kehidupan mereka. Perjalanan hidup yang penuh...