HB | 34 - Perkara Mobil

182 9 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

...

Hati ini tetap peduli padamu.

( • • 📝 • • )

Jarak dari kantor Richard ke rumah oma Ami memakan waktu 45 menit. Selama di perjalanan itu, tak henti Rangga melirik kaca spion belakang nya. Jangan kira Rangga tidak tau bahwa sedari tadi Chindy mengikuti nya.

Hampir bertahun-tahun mengenal wanita itu, membuat Rangga paham kepribadian nya. Wanita itu akan begitu nekat ketika menginginkan sesuatu, dan kini Rangga lah yang diinginkan nya.

Satu ide iseng muncul di pikiran nya. Dia berniat mengajak Chindy bermain-main sebentar. Jalan menuju rumah oma Ami nya memang terbilang sepi, hanya beberapa kendaraan saja yang lalu lalang.

Senyum licik terbit dibibir Rangga. "Mau bermain sedikit sama gue, Chin?" Ujar Rangga.

Dieratkannya sabuk pengaman itu, dalam hitungan detik. Rangga menginjak kuat gasnya, mobil itu melaju dengan kecepatan yang tidak normal. Niat Rangga ialah menghilangkan jejaknya agar Chindy tidak mengikuti nya lagi.

Dan benar! Chindy kalang kabut ketika melihat mobil Rangga melaju dengan sangat kencang, dia bahkan sampai kehilangan jejak.

"Shit." Makinya.

Sedang Rangga kembali melihat kearah spion nya dan ketika mengetahui bahwa mobil Chindy ketinggalan jauh sekali, dia tersenyum tipis dan bernafas lega.

"Misi berhasil."

Di jarak 15 meter, dia melihat sebuah mobil Ayla berwarna biru yang terparkir hampir mendekati tengah jalan. Untung saja suasana jalan sepi, tidak membuat pengguna jalan lainnya merasa terganggu dengan hadirnya mobil itu.

Rangga berniat menegur, diparkirkan nya mobilnya itu di tepi jalan. Berjalan menuju mobil Ayla itu.

Melihat sekilas kacanya, namun tidak terlihat apa-apa. Seperti nya kaca sengaja di modifikasi sangat gelap. Rangga mengetuk sekali, tetapi tidak mendapat balasan dari sang pemilik mobil.

Ketukan kesekian kalinya, terdengar suara kaca yang diturunkan. Menampilkan wajah seorang wanita yang sangat Rangga kenali.

"Rangga-" Ucapnya dengan wajah terkejut.

Sama halnya dengan Rangga dia juga tidak menyangka bisa bertemu dengan Erisya secara kebetulan seperti ini.

Apa takdir? - Tanya Rangga dalam hati.

Diubahnya keterkejutan itu. Berusaha tetap stay cool, menjaga image di depan wanita yang dia sukai itu. "Mobil lo kenapa?" Tanya Rangga.

"Mo-mogok."

Ingin sekali Rangga tertawa, ketika melihat Erisya gugup seperti itu.

"Biar gue lihat dulu." Rangga berjalan menuju Hoods mobil milik Erisya. Dia tidak ahli tentang mesin, namun sedikit paham. Tapi sepertinya kerusakan mobil Erisya lumayan parah, membuatnya tidak paham cara membenarkan nya.

Hijrah Bersamamu (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang