(DI FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA)
Ini tentang sepasang -Hamba Allah- yang masing-masing memiliki kisah kelam dalam hidupnya.
Patah hati, luka, trauma, kecewa serta kesedihan saling berlomba-lomba mengisi kehidupan mereka.
Perjalanan hidup yang penuh...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
...
Dibalik duka itu ada senyum terindah.
( • • 📝 • • )
"Kalian ke rumah gue aja duluan, nanti gue nyusul." Erisya berucap seraya membuka pintu mobilnya.
"Lo mau kemana Sya?" Tanya Indira.
"Biasa, kalian kan tau setiap gue ulang tahun. Gue pasti ke panti asuhan dulu."
"Ah iya, hati-hati ya. Buruan pulang, jangan lama-lama lo."
"Iya iya. Tunggu gue di rumah ya." Erisya masuk ke dalam mobilnya kemudian menancapkan gas itu ke panti asuhan.
( • • 📝 • • )
"Halo adik-adik nya kak Sya." Sapa Erisya kepada anak-anak panti asuhan yang begitu antusias dengan kedatangan nya.
"Kak Sya."
"Rere kangen kak Sya."
"Halo kakak."
Mereka berlarian untuk berlomba-lomba siapa yang bisa memeluk Erisya duluan.
Kehadiran Erisya menciptakan kebahagiaan untuk anak-anak itu.
Mungkin jika kalian melihat Erisya hanya dari satu sisi saja, maka dia terlihat seperti wanita yang tidak memiliki sisi kebaikan sama sekali. Namun siapa sangka di sisi satunya lagi, dia begitu di senangi semua orang.
Erisya sedikit berjongkok menyeimbangi tubuh mereka. "Mau tau gak? Kak Sya beli apaan?" Tanya Erisya.
"Apa tu kak?"
"Asik ada hadiah."
"Hadiah apa kak Sya?"
Erisya tertawa mendengar mereka berebutan ingin tau. "Oke sabar ya, yang paling rapi akan kak Sya kasih duluan." Titah Erisya membuat mereka berbaris satu persatu dengan rapi.
Erisya ikut merasakan kebahagiaan jika melihat mereka bahagia. Mungkin anak-anak itu tidak seberuntung Erisya yang memiliki orang tua lengkap, namun dapat di lihat bahwa mereka selalu mensyukuri nya. Maka dari itu Erisya sangat berharap kehadirannya di tengah-tengah mereka dapat mengisi kekosongan yang mereka rasakan.
"Sebentar ya, kak Sya ambil di mobil dulu. Kalian tunggu di sini ya."
Mereka terlihat patuh dengan ucapan Erisya. Terlihat Erisya membawa puluhan cokelat untuk mereka.
