HB | 32 - Rencana

167 10 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

...

Ini cara terakhir yang bisa kugunakan untuk menghentikan harapanmu.

( • • 📝 • • )

"Ummi, mas pergi dulu ya."

"Iya mas hati-hati." Rangga menyalami telapak tangan Sinta.

"Oh ya ummi, Raina kira-kira ada di rumah gak ya?"

Sinta terlihat diam seperti tengah mengingat sesuatu. "Kayanya ada deh, kan hari libur ini. Ada apa mas?"

"Mau ajak Raina."

"Loh buat apa? Emangnya adikmu itu paham dengan tugas kamu."

Rangga menggaruk tengkuknya. "Bukan gitu ummi, tapi teman-teman mas yang mau mas bantuin ini cewek semua. Kan gak enak kalau cuma mas sama Raihan aja yang cowok."

Sinta mengangguk paham. "Yaudah deh, buruan sana. Salam buat Erisya, menantu ummi ya."

Tubuh Rangga menegang. "Kok ummi tau? Mas mau bantu Erisya?"

"Raihan yang kasih tau."

"RAIHAN! Mas pergi dulu ummi. Assalamu'alaikum." Genggaman tangan Rangga mengeras. "Habis tu orang sama gue."

Rangga keluar dari rumahnya dan melihat si mulut ember tengah bersandar dengan santai di mobilnya. Dengan tampang garang, Rangga menghampiri Raihan.

Dug!

Tendangan pelan namun cukup nyaring bunyinya itu mendarat indah di lutut Raihan.

Raihan meringis dan menatap bingung ke arah Rangga yang secara tiba-tiba melakukan hal itu kepada nya.

"Lo kenapa sih? Datang-datang nendang lutut gue. Sakit loh ini." Sesekali diusapnya lututnya itu.

"Kenapa mulut lo kaya cewek sih Rai?"

Dahi Raihan mengeryit. "Apaan sih gaje banget lo."

"Besok-besok itu mulut jangan ember. Apa maksud lo kasih tau ke ummi tentang kita hari ini?"

"Loh emang kenapa? Kenapa lo harus sembunyiin itu dari ummi?"

"Bukan begitu, tapi kenapa lo harus kasih tau ummi soal kita mau ketemuan Erisya sih?"

Tawa Raihan malah pecah di depan Rangga, melihat wajah kesal sahabat nya itu.

"Ya enggak apa-apa kali, hitung-hitung ummi kenalan sama calon menantu nya."

Rangga menyibakkan rambutnya ke belakang. "Bukan untuk saat ini, situasinya enggak tepat, dodol. Lo kan tau saat ini tante Mia lagi gencar-gencarnya mau jodohin gue sama Jasmime. Kalau sampai tante gue tau gue lagi yakini hati gue untuk Erisya, Erisya bakalan terlibat ke masalah ini juga nantinya. Lo kaya enggak tau tante gue aja, Rai."

Hijrah Bersamamu (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang