1. Cinta tak memandang usia

57 4 47
                                    

Ting tong!

Bel unit apartemenku berbunyi, dan aku pun membukakan pintu. Tampaklah Jaemin dan Chenle berdiri didepan pintu dengan wajah yang lusuh. Kuperkirakan karena cuaca diluar sangat panas, ya, mencapai 40 derajat celcius! Wajarlah mukanya mumet gitu.

"Masuk.." ucapku sambil meninggalkan mereka, dan berjalan kearah dapur. Aku buatkan minuman markisa dingin untuk mereka.

Titt!
Jaemin menyalakan AC kamarku dan segera berbaring diatas kasur.
Chenle sendiri, memilih duduk diruang tamu, menonton TV sambil menikmati udara sepoi dari kipas angin yang kunyalakan dari pagi. (bukan pelit, tapi menurutku ga sepanas itu sampe harus nyalain AC kan?)
"Ini es markisanya ya, Le.." ujarku pada Chenle yang sedang asik menonton TV.
Chenle tersenyum, dan segera meneguk es markisa tersebut.

Aku memasuki kamarku, untuk melihat keadaan Jaemin. Dan pemandangan didepan mata sukses membuatku iba. Jaemin tampak kelelahan, ia berbaring dengan lengan diatas wajah menutupi kedua matanya. Kuraih remot AC di side-table kasurku, dan menurunkan suhunya, upaya membuat ruangan lebih dingin.

"Kenapa?" tanya Jaemin dengan volume suara yang sangat sangat kecil, tapi masih terdengar olehku. Ia membalikkan badannya untuk menghadap kearahku.

"Engga, biar lebih dingin aja. Hehehe.." ucapku pada Jaemin sambil tersenyum.

🍃

Jaemin dan Chenle sama-sama menempuh impian mereka sejak kecil, yaitu menjadi idol. Dan setelah menjadi trainee selama beberapa tahun, mereka pun debut, di sebuah boygroup beranggotakan 18 orang yang berhasil menyita perhatian publik, yaitu NCT. Dan mereka berdua juga berada di salah satu sub-unit yaitu NCT Dream.

Itu adalah perkenalan singkat tentang karir mereka berdua, sekarang kita akan berpindah haluan ke perkenalan tentang kedekatan kita bertiga!

Jaemin dan Chenle adalah teman mainku dari kecil, sahabatku juga sih. Usia kita tidak begitu jauh, tapi bisa dibilang kalau usiaku lebih dewasa daripada mereka. Mereka sering main kerumahku, dan papa mamaku selalu menyambut mereka dengan senang hati, layaknya anak sendiri. Sampai sekarang pun, mereka sering mengunjungi unit apartemenku. Yah, mereka sudah aku anggap seperti adikku sendiri, dan mereka juga menganggapku kakak, meskipun..
mungkin—
..
ah sudahlah!

Let's the words remain unsaid~

🍃

"Nuna! Boleh pinjam hairdryer ga? Aku mau numpang keramas disini." Teriak Chenle dari ruang tamu.
"Ok! Bentar ya aku ambilkan." Jawabku seraya mulai sibuk mencari keberadaan sang pengering rambut yang kadang aku lupa dimana kusimpan.
Jaemin bangun dari tidurnya, dan duduk bersila. Ia berkali-kali menggelengkan kepalanya saat aku gagal menemukan benda itu.

 Ia berkali-kali menggelengkan kepalanya saat aku gagal menemukan benda itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
S.S.STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang